Posts

Testimoni Hamil dan Melahirkan

ga kerasa Sakeenah udah 5 bulan aja (waktu direlease, S udah 6.5 bulan  🫠 ) kalau di jepang sini, 5 bulan udah boleh mulai MPASI jadi S pun udah mulai makan sedikit2, mainan2 yg dulu terasa terlalu besar untuk di pun udah mulai bisa dimainin. Yaampun, cepat sekali waktu berlalu ya. Karena lagi ada mood nulis juga (read: lg dalam perjalanan di kereta sendirian, S dititip ke otosan), daripada scroll medsos ga jelas, mari kita menulis ttg testimoni hamil dan melahirkan yg aku alami beberapa waktu lalu. Ini hanya cerita subjektif dan pengalaman orang akan berbeda satu sama lain, jadi jangan terlalu dimasukkan dalam hati, semoga bisa ambil hikmahnya aja ya. Kalau ditanya bagaimana pengalaman hamil dan melahirkan dalam satu kata, it would be 'life-changing'. Secara fisik, jujur sangat lelah, sakit dan ngilu kalo harus mengingat waktu kontraksi dan melahirkannya. Big respect buat para ibu yg bisa melahirkn sampai 3 kali atau lebih karena aku sendiri kalau ditanya 'mau lagi ga?

Perubahan 1.5 tahun ini

Akhirnya setelah satu setengah tahun menganggurkan 'space' ini, alhamdulillah ada keluangan dan niat lagi untuk menulis panjang. Semoga tulisan ini bisa selesai dan beneran di-post ya, tidak berakhir hanya sebagai draft blog saja, hehe (meratapi nasib draft-draft yang belum selesai). Terkadang hal-hal yang udah ditulis sebelumnya ga aku lanjutin lagi karena udah hilang 'feel'-nya. Bismillah. Jadi, 1.5 tahun semenjak terakhir aku update blog ini (November 2020), banyak banget perubahan dalam hidup aku. Mungkin terlalu banyak 😂 Menikah di Januari 2021, pindah ke Jepang (kemungkinan besar 'for good') di Juni 2021, mulai kuliah S2 di September 2021, resign dari kantor lama di November 2021, dan hamil. Untuk yang terakhir ini aku gatau juga apakah harus diumumin atau gimana, tapi berhubung ga banyak yang baca blog ini, jadi ditulis juga gapapa kali ya 😆  Yaa, jadi begitulah hidupku 1.5 tahun kebelakang, yang kalau dipikir-pikir, too much to handle sebetulnya dan ba

Purchased items I am proud of (and Not proud of)

Image
Pengakuan dosa aku di 2020 adalah 'banyak belanja'. Meskipun udah mulai belajar minimalism dan mindfulness seperti yang pernah aku tulis di post beberapa bulan lalu, teteup aja kalau udah jadi hobi susah banget lepas dari jeratnya. Mungkin sebenernya lebih ke habit dalam menghabiskan uang ya.. sebelum pandemi, salah satu guilty pleasure aku adalah jumat sore pulang kantor minimal 2 minggu sekali, aku bakal pergi ke mall sendirian sebagai self-reward dengan jajan makanan jepang/korea/boba dan sedikit window shopping (atau shopping beneran T.T). Karena aku ga bisa melakukan hal itu selama pandemi ini, makanya semua kebutuhan mendapatkan rasa 'guilty pleasure' itu dialihkan ke belanja dan scrolling online shop . Mencari barang-barang yang menarik, padahal sebetulnya aku ga butuh atau barangnya tidak menambah nilai untuk hidup aku. Anyway, karena aktivitas belanja yang di luar kebiasaan itu lah, ada barang yang aku bangga telah memutuskan untuk membelinya, ada juga yan

My Top 8 K-drama Pick (and more)

Image
Kalau bicara tentang aku dan K-drama, bisa panjang sih ceritanya, wkwk. Maklum aku udah nonton drama dari SD dan masih berlanjut sampai sekarang 😅 Waktu SMP dan SMA di boarding school, waktu liburan adalah waktunya balas dendam dengan nonton drama seharian nonstop dari awal liburan sampai akhir liburan. Zaman kuliahnya adalah peaknya aku nonton drama korea, jadi kegiatan aku ketika kuliah itu kalau ga belajar, ya, nonton drama korea/jepang. Haha. Begitu mulai kerja, udah mulai berkurang nontonnya karena ga kuat harus liat komputer lagi sepulang kerja. Paling ngikutin drama lewat cuplikan singkat di youtube kalau penasaran dengan suatu drama.  Karena aku lihat akhir-akhir ini mulai ramai banyak orang ngomongin drama korea, bahkan yang tadinya ga pernah nonton drama korea pun mulai ikut nonton, aku jadi kepikiran ingin sharing drama korea terfavorit aku yang menurut aku sih bisa dinikmati oleh semua orang. Here we go with the list.... 8. Age of Youth 1 (2016) Drama ini bercerita tentang

[Review] Aisha, The Wife, the Companion, the Scholar by Resit Haylamaz

Image
Beberapa minggu terakhir, aku fokus menghabiskan buku ini karena jadi Book of the Month dari AAPlus. And I end up loving it so much 💕 Jadi aku memutuskan untuk menulis review yang sedikit lebih panjang (dan niat) di blog, bukan di goodreads seperti yang biasa aku lakukan. Buku ini terdiri dari 5 chapter yang merangkum seluruh perjalanan hidup Aisha RA, yaitu Chapter 1: Meccan Years and the Migration Chapter 2: The Marriage Chapter 3: The Slander Chapter 4: After the Prophet Chapter 5: Aisha and Knowledge Chapter 1 secara singkat menjelaskan tentang asal usul Aisha dan kondisi dis di masa muda, sebelum menikah dengan Rasulullah SAW. Aku baru tau ternyata Aisha itu sempat dijodohkan dengan laki-laki lain dari bani lain, sebagaimana kebiasaan orang Arab pada zaman itu. Meskipun pada akhirnya, perjodohan itu dibatalkan karena Abu Bakar dan keluarganya masuk islam. Chapter 2 masuk ke kisah pernikahan Aisha dan Rasulullah SAW. Bagian ini menceritakan bagaimana Aisha hidup selama menjadi ist

Shaping My Lifestyle

September tahun ini menandakan sudah 3 tahun aku bekerja dan selama 3 tahun tersebut, aku jadi banyak berpikir tentang hidup dan kehidupan. Hidup seperti apa yang aku inginkan, dll. Tapi aku ga mau bahas itu sekarang sih karena terlalu berat dan aku juga belum bisa membahasakan dengan baik hal serius seperti itu, hehe. Semenjak kerja, aku punya kontrol penuh atas hidup aku karena aku sudah 'punya uang' dan orang tua aku adalah tipe yang membebaskan anaknya mau melakukan apa saja 'asal pakai uang sendiri'. Ok, sebetulnya ga sebebas itu sih, karena aku masih tinggal di rumah orang tua ( thanks to kantorku yang cuma 20 menit dari rumah dengan ojek online) tapi aku bisa bilang kalau orang tua aku sudah ga pernah ikut campur asalkan bertanggung jawab, dalam koridor yang baik dan tentunya 'pakai uang sendiri ya' :) Dan semenjak bekerja pun salah satu yang sering aku pikirkan adalah tentang gaya hidup a.k.a. lifestyle. Gaji aku mau dipakai untuk apa, kegiatan apa yang

Why my resolutions didn't work out

How's life? Alhamdulillah, aku masih dalam golongan orang yang bersyukur dengan #StayAtHome dan belum merasa bosan. Sebuah pembuktian kekuatan introvert, hehe. Jadi, aku mau sharing tentang sesuatu yang baru aku sadari akhir-akhir ini, tentang mewujudkan resolusi. Biasanya, setiap tahun baru aku akan menulis resolusi yang mau aku capai selama setahun kedepan. Mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang cukup menantang, misal lebih banyak baca buku, olahraga teratur, makan sehat, rutin nulis blog, nambah hafalan Quran, etc. Tapi pada praktiknya, resolusi tersebut sebagian besar gagal terimplementasi karena, ya.. gagal aja gitu, hehe. Sampai akhirnya 2020 ini aku ga bikin resolusi karena aku merasa ga perlu bikin resolusi, toh ujung-ujungnya terlupakan, huhu :( Hingga beberapa minggu lalu, aku join session-nya IG Live AAplus (komunitas muslimah yang dibuat Aida Azlin) dan di live tersebut ada sesi membuat "Intention for Ramadhan" . Kemudian Aida menyebutkan tentang &#