Purchased items I am proud of (and Not proud of)

Pengakuan dosa aku di 2020 adalah 'banyak belanja'. Meskipun udah mulai belajar minimalism dan mindfulness seperti yang pernah aku tulis di post beberapa bulan lalu, teteup aja kalau udah jadi hobi susah banget lepas dari jeratnya.

Mungkin sebenernya lebih ke habit dalam menghabiskan uang ya.. sebelum pandemi, salah satu guilty pleasure aku adalah jumat sore pulang kantor minimal 2 minggu sekali, aku bakal pergi ke mall sendirian sebagai self-reward dengan jajan makanan jepang/korea/boba dan sedikit window shopping (atau shopping beneran T.T). Karena aku ga bisa melakukan hal itu selama pandemi ini, makanya semua kebutuhan mendapatkan rasa 'guilty pleasure' itu dialihkan ke belanja dan scrolling online shop. Mencari barang-barang yang menarik, padahal sebetulnya aku ga butuh atau barangnya tidak menambah nilai untuk hidup aku.

Anyway, karena aktivitas belanja yang di luar kebiasaan itu lah, ada barang yang aku bangga telah memutuskan untuk membelinya, ada juga yang aku nyesel kok ya dibeli.... Dan ini udah mau akhir tahun juga, mungkin ide bagus untuk direview barang-barang apa aja yang udah aku beli and added values to my life so far..

Purchased items I am proud of

4. Consistent skincare

Tahun akhir kuliah adalah awal mula aku mulai bereksperimen dengan skincare dan setelah punya uang sendiri, eksperimennya makin menjadi karena mulai beli dari merk-merk korea yang mahal dan susah didapat. Dan setelah melalui perjalanan panjang perawatan kulit ini, mencoba segala macam produk, konsultasi ke dokter kulit, nyobain treatment dan akhirnya aku udah mulai 'get a grip' di urusan kulit ini dan mulai punya rutin yang konsisten. Huft, finally!!

Eventually, less is more. Tadinya aku pakai produk banyak banget, tapi pada akhirnya mengerti yang penting adalah efektifitas sih. Jadi sekarang udah lumayan bangga ga terlalu tergoda dengan rekomendasi para beauty youtuber dan diskon di sociolla :)

Pagi: Cleanser + Sunscreen
Malam: Double cleanse + Actives + Moisturizer + Lipcare

3. AAPlus

Awalnya aku sempet mikir apakah AAPlus overpriced karena subscription fee-nya SGD19 setiap bulan. Tapi di satu sisi aku mikir, kalo aku bisa bayar netflix aku harus bisa bayar AAPlus juga! wkwk, sebuah justifikasi berusaha menyeimbangkan duniawi dan ukhrawi.

Setelah mencoba dua bulan, akhirnya memutuskan untuk ikutan one-year subscription AAPlus dengan harga SGD 199 dan I am really proud of myself by doing that! Seneng aja akhirnya bikin komitmen untuk belajar agama dan sejauh ini aku suka banget sama konten-konten di AAPlus ini. Yang paling aku suka dari AAPlus adalah khusus muslimah dimana isi komunitasnya ladies semua, pematerinya juga semua ustadzah dan ada banyak proyek dan challenge yang bermanfaat, salah satunya baca buku.

Sejauh ini materinya yang tersedia tentang Asmaul Husna, Istri dan Shahabiyah Rasulullah SAW, Tafsir Surat Al-Fatihah, dan tentang Sholat (yang aku belum mulai but really looking forward to it!).

2. Hair Oil

Hair oil adalah discovery self-care tahun ini yang paling menggembirakan buat aku hehe. Sejujurnya aku ga terlalu memperhatikan rambut, sampai aku merasa kok ya rambut aku tipis dan kasar ya... akhirnya aku mulai mencoba berbagai produk haircare, dari conditioner, hair mask, dan hair tonic.

Suatu hari, adik aku mulai pakai hair oil dan dia merekomendasikan ke aku juga katanya lumayan mengurangi rontok, dst. Akhirnya aku pun mulai pakai hair oil and I ended up liking it so much :)

Kalau boleh jujur, hair oil ini bukan sesuatu yang ajaib banget seperti klaimnya bisa mengurangi kerontokan dan menumbuhkan rambut. Ya, rambut rontok akan tetap ada dan ga jadi lebat juga sih rambut aku.. ini sebagian besar karena gaya hidup yang penuh dengan asupan sampah dibandingkan nutrisinya :". Tapi aku suka banget hair oil ini bikin rambut lembut, jadi aku ga butuh conditioner atau produk-produk lain setelahnya. Dan ini dipakainya sebelum keramas, didiamkan dulu selama minimal 1 jam dan langsung dibilas dengan shampo, jadi hemat air juga ga usah bilas 2 kali, hehe. Meskipun harganya lumayan mahal sih tapi entah kenapa bangga aja bisa hemat space dan hemat produk :)

Empties hair oil di 2020 ini


1. Kindle

The proudest item I bought in 2020 adalah KINDLE!!!

Karena suka buku, dari dulu selalu penasaran sama kindle. Apalagi banyak orang yang suka debat lebih enak mana pakai kindle atau buku fisik. Aku dari dulu tim buku fisik banget tapi setelah mulai kerja, waktu untuk baca buku mulai berkurang dan perlahan merasa kok ya buku jadi clutter ya lama-lama. 

Karena pada kenyataannya diantara semua buku yang aku punya secara fisik, mungkin setengahnya adalah buku yang aku ga terlalu suka dan ga akan dibaca lagi. Akhirnya 2020 ini dimulailah operasi decluttering buku dengan menjual buku-buku yang sudah tidak akan dibaca lagi lewat prelo/carousel.

Dan semenjak kerja juga aku mulai baca lewat handphone karena lebih praktis meskipun matanya jadi sakit dan banyak distraksi dari segala macam notifikasi. Akhirnya aku memutuskan untuk beli kindle supaya punya dedicated gadget buat buku, ga terganggu dengan handphone.

Setelah kurang lebih 6 bulan pakai Kindle, barang ini sparks joy banget buat aku :D Dan pastinya aku berhasil baca lebih banyak buku setelah beli kindle. Yang biasanya setahun paling mentok cuma bisa baca 20 buku, tahun 2020 ini aku baca 30 lebih buku dong (cry in joy T.T).

Aku merasa kindle menghilangkan ketidaknyamanan yang aku rasakan ketika baca fisik, misalnya bisa baca dalam posisi apa pun dan dimana pun, bahkan ketika kondisi gelap (tapi ini sebaiknya tidak dilakukan sih). Ukurannya tetep ringkes, ringan, ga bikin tangan pegel dan lelah seperti yang terjadi kalau lagi baca buku fisik yang berat atau buku impor yang biasanya ukurannya mini. Dan fitur-fitur tambahan lainnya seperti highlight dan dictionary yang sangat sangat membantu.

Awalnya aku agak ragu juga apakah harus mengeluarkan 2 juta demi gadget ini, tapi untuk yang doyan buku kaya aku, definitely worth it!


Purchased items I am NOT proud of

3. Unused clothes

Kalau urusan baju, aku tuh termasuk yang banyak gagalnya daripada berhasil. Makanya tahun ini pun beberapa aku gagal dalam beli baju, mostly karena bahanya ga sebagus ekspektasi. Sayang kan ujung-ujungnya cuma pakai 1-2x dan sudah. Ini PR sih, tapi ya karena aku masih punya banyak baju, jadi harus puasa dulu untuk saat ini..

2. Low quality electronics

Suatu hari, earphone aku rusak dan akhirnya membeli yang murah di Miniso, earphone dan headset sekalian. Ternyata aku ga nyaman pakai barangnya dan kualitas suaranya juga ga terlalu bagus. Akhirnya, beli lagi di JBL :") wkwk, sayang aja uangnya dan barangnya...

1. Makeup

Dosa perempuan yang susah ditobatin emang wkwk. Padahal udah jelas banget aku tuh ga pernah bisa konsisten pake makeup, bahkan lipstick sekalipun tapi tetep dibeli karena pengen punya. Apalagi pas adik aku nikah bulan Juni lalu dan aku yang ngedandanin jadinya memakai alasan tersebut untuk beli eyeshadow palette, cushion, primer dan setting spray segala. Ya, ga beli yang mahal-mahal sih karena tau diri. Setelah acara nikahannya selesai, lalu berpikir "Ini barang mau dipake kapan lageeee T.T". Semenjak itu aku ga beli makeup lagi dan GA AKAN beli sampai aku nemu excuse untuk beli lagi, hahaha.

Comments

Popular posts from this blog

Singapore in 3D2N Part 2 : Itinerary

Pengalaman Ikut Test JLPT!

Testimoni Hamil dan Melahirkan