Pengalaman Ikut Test JLPT!
Yes, akhirnya aku ikut tes JLPT :) Buat yang belum familiar, JLPT adalah Japanese Language Proficiency Test, sebuah tes untuk mengukur kemampuan Bahasa Jepang seseorang. Yaa, semacam TOEFL/IELTS untuk Bahasa Inggris.
Kalau orang-orang yang kenal sama aku, mungkin udah tau kalau aku bisa bahasa jepang karena pas kecil pernah tinggal di Jepang dari umur 4 sampai 9 tahun. Setelah itu, aku pulang ke Indonesia dan ga banyak bersentuhan lagi dengan bahasa Jepang, karena lebih fokus adaptasi diri dengan sekolah di Indonesia dan bahasanya :") Momen aku bertemu lagi dengan bahasa Jepang adalah waktu SMP, dimana aku ketemu dengan Hana-chan yang dulu pernah tinggak di Jepang juga, dan orang tua kita berdua emang saling kenal. Aku amazed banget karena Hana-chan ini masih lancar bangettt Bahasa Jepangnyaa! Malu dong aku langsung, wkwk. Jadilah, diriku mulai mengikuti lagi segala per-Jepang-an, ga cuma bahasanya aja, tapi artis-artisnya, lagu-lagunya, drama-dramanya dan segala entertainment-nya (dan dari sini lah sejarah per-fangirl Anisah dimulai, hehe).
Selama ini, aku memakai bahasa Jepang cuma untuk menonton drama atau tv show jepang dan mendengar lagu-lagunya. For entertainment only. Jadi, aku pun ga pernah tau, seberapa lancarkah aku dalam berbahasa jepang? Apakah aku cukup qualified untuk dibilang 'fluent in Japanese'? hehe. Akhirnya aku mulai mencari tahu tentang JLPT dan coba-coba mengerjakan soal-soalnya.
Jadi, JLPT itu terbagi menjadi 5 level, N1-N5 dengan N1 adalah level tersusah dan N5 adalah level termudah. Dan setelah aku coba-coba mengerjakan soal JLPT yang ada di website resmi mereka, aku memperkirakan kalau level Bahasa Jepang aku ada di level N3 karena aku bisa mengerjakan soal-soal N3 dengan lumayan lancar. Dan kata tetangga aku yang seorang dosen bahasa jepang, aku yang tinggal di Jepang sampai kelas 3 SD itu emang levelnya N3.
Akhirnya, aku memutuskan untuk daftar tes JLPT. Level N2 xp
Kenapa N2? Karena kurang menantang kalau ambilnya N3. Wkwkwk, sok banget emang Anisah ini. Ini jangan ditiru ya kalau emang mau ngejar dapat sertifikatnya untuk ngelamar kerja, kuliah, dll, karena tujuan aku ikut tes JLPT itu emang murni atas dasar keisengan dan memenuhi rasa penasaran.. Dan menurut aku, mengetahui level JLPT itu penting banget sebelum daftar tesnya, apalagi buat orang yang emang butuh sertifikatnya. Karena JLPT itu hanya diselenggarakan 2 kali setahun (Juli dan Desember), jadi kalau kamu gagal di tes yang sekarang, kamu harus tunggu 6 bulan lagi untuk ambil tes selanjutnya :(
Pendaftaran untuk JLPT itu dibuka kira-kira dari 4 bulan sebelumnya, jadi untuk tes bulan Desember yang aku ikutin, aku udah daftar dari bulan Agustus. Dan biaya tesnya cuma Rp 170 ribu! Andaikan IELTS juga harganya segitu~ haha
Cara aku belajar untuk JLPT
Sejujurnya, aku bener-bener belajar untuk JLPT itu 1 bulan sebelum tes, dan ternyata itu kurang cukup :( Menurutku, at least persiapkan diri 3 bulan sebelumnya supaya lebih percaya diri meghadapi tesnya.
Aku belajar materi JLPT kebanyakan dari buku-buku yang emang ditujukan untuk tes JLPT. Kalau kalian googling, akan sangat banyak rekomendasi buku/website untuk belajar JLPT di luar sana. Aku coba belajar sana-sini dan pada akhirnya aku hanya belajar dari dua buku yang menurut aku udah cukup komprehensif, yaitu Nihongo Sou Matome dan Shin Kanzen.
Materi tes JLPT terdiri dari 4 bagian, Choukai (Listening), Dokkai (Reading), Goi (Vocab & Kanji) dan Bunpo (Grammar). Iya, emang dengernya aja udah pusing, haha. Dan kita harus menguasai keempat bagian itu dengan baik karena ada minimal nilai yang harus kita lewati agar bisa lolos tes. Jadi, penting banget untuk mempelajari semuanya ya! Dan kedua buku yang aku sebutkan diatas, udah CUKUP BANGET sebagai bekal tes JLPT apalagi kalau bisa menyelesaikan semua materi bukunya sebelum ujian (sayangnya aku ga selesai :").
Selain kedua buku di atas, aku juga pakai beberapa apps seperti:
- Kanji Study
- Kanji Recognizer
- AnkiDroid (ini semacam flashcard app)
Aku sadar banget, kekurangan aku ada di kanji dan vocab (goi), jadi aku ekstra lebih belajar untuk kedua bagian tersebut. Jadi, kalau misalnya aku lagi nonton tv show atau lagi baca artikel dan menemukan kanji yang aku ga paham, aku akan mencari artinya di Kanji Study atau Kanji Recognizer dan kata tersebut akan aku simpan di AnkiDroid untuk aku review. Nah, AnkiDroid ini aku pakai sebagai sarana aku review kosakata baru di waktu luang (mis. istirahat kantor).
Di luar itu, hal yang menurut aku paling penting dalam belajar bahasa adalah pembiasaan diri. Jadi, aku mencoba untuk lebih mendekatkan diri dengan Bahsa Jepang dan lebih banyak 'ketemu' bahasa jepang di keseharian aku. Gimana caranya? Emang susah sih, karena aku kan tidak berada di lingkungan yang mendukung, jadi aku berusaha sendiri memperbanyak intensitas terpapar dengan bahasa jepang. Aku jadi lebih banyak nonton drama dan tv show jepang (dan menunda drama/tv show korea, wkwk), mulai dengerin podcast berbahasa jepang (dan ternyata banyak podcast untuk belajar bahasa jepang di Spotify!) dan mulai men-follow akun-akun berbahasa jepang di twitter dan instagram. Ini cukup membantu secara signifikan sih, mungkin karena cara-cara seperti ini lebih menyenangkan dan dapet banyak kosakata baru yang menarik dan bermanfaat :)
Daaan, akhirnya tiba D-day tes. Aku ambil tempat tes di Jakarta, lokasinya di Universitas Persada. Dan ternyata yang ikut banyak banget ya :") Suasananya seperti suasana tes biasa, sama kayak waltu ikut IELTS atau ujian lainnya kok, jadi aku ga terlalu nervous sih. Soalnya, lumayan susah! Kalau untuk Reading-nya aku ga terlalu masalah, grammar agak membingungkan tapi masih okelah, pas listening agak kehilangan fokus jadi kelewat beberapa bagian, dan kanjinya!! menyerahlah aku kalau kanji, haha. Tapi wajar aja kok kalau kesusahan di kanji, karena orang jepang asli pun mereka belum tentu bisa baca tulis kanji dengan baik :p
Hasilnya gimana, Nis? Alhamdulillah, lulus :D
Meskipun cuma iseng-iseng, tetep senang sih karena ga usah ngulang N2 lagi dan bisa langsung menuju N1~
Apa mulai jadi translator aja kali ya? Hehe.
Yang mau tes JLPT, semangat ya!
Kalau orang-orang yang kenal sama aku, mungkin udah tau kalau aku bisa bahasa jepang karena pas kecil pernah tinggal di Jepang dari umur 4 sampai 9 tahun. Setelah itu, aku pulang ke Indonesia dan ga banyak bersentuhan lagi dengan bahasa Jepang, karena lebih fokus adaptasi diri dengan sekolah di Indonesia dan bahasanya :") Momen aku bertemu lagi dengan bahasa Jepang adalah waktu SMP, dimana aku ketemu dengan Hana-chan yang dulu pernah tinggak di Jepang juga, dan orang tua kita berdua emang saling kenal. Aku amazed banget karena Hana-chan ini masih lancar bangettt Bahasa Jepangnyaa! Malu dong aku langsung, wkwk. Jadilah, diriku mulai mengikuti lagi segala per-Jepang-an, ga cuma bahasanya aja, tapi artis-artisnya, lagu-lagunya, drama-dramanya dan segala entertainment-nya (dan dari sini lah sejarah per-fangirl Anisah dimulai, hehe).
Selama ini, aku memakai bahasa Jepang cuma untuk menonton drama atau tv show jepang dan mendengar lagu-lagunya. For entertainment only. Jadi, aku pun ga pernah tau, seberapa lancarkah aku dalam berbahasa jepang? Apakah aku cukup qualified untuk dibilang 'fluent in Japanese'? hehe. Akhirnya aku mulai mencari tahu tentang JLPT dan coba-coba mengerjakan soal-soalnya.
Jadi, JLPT itu terbagi menjadi 5 level, N1-N5 dengan N1 adalah level tersusah dan N5 adalah level termudah. Dan setelah aku coba-coba mengerjakan soal JLPT yang ada di website resmi mereka, aku memperkirakan kalau level Bahasa Jepang aku ada di level N3 karena aku bisa mengerjakan soal-soal N3 dengan lumayan lancar. Dan kata tetangga aku yang seorang dosen bahasa jepang, aku yang tinggal di Jepang sampai kelas 3 SD itu emang levelnya N3.
Akhirnya, aku memutuskan untuk daftar tes JLPT. Level N2 xp
Kenapa N2? Karena kurang menantang kalau ambilnya N3. Wkwkwk, sok banget emang Anisah ini. Ini jangan ditiru ya kalau emang mau ngejar dapat sertifikatnya untuk ngelamar kerja, kuliah, dll, karena tujuan aku ikut tes JLPT itu emang murni atas dasar keisengan dan memenuhi rasa penasaran.. Dan menurut aku, mengetahui level JLPT itu penting banget sebelum daftar tesnya, apalagi buat orang yang emang butuh sertifikatnya. Karena JLPT itu hanya diselenggarakan 2 kali setahun (Juli dan Desember), jadi kalau kamu gagal di tes yang sekarang, kamu harus tunggu 6 bulan lagi untuk ambil tes selanjutnya :(
Pendaftaran untuk JLPT itu dibuka kira-kira dari 4 bulan sebelumnya, jadi untuk tes bulan Desember yang aku ikutin, aku udah daftar dari bulan Agustus. Dan biaya tesnya cuma Rp 170 ribu! Andaikan IELTS juga harganya segitu~ haha
Cara aku belajar untuk JLPT
Sejujurnya, aku bener-bener belajar untuk JLPT itu 1 bulan sebelum tes, dan ternyata itu kurang cukup :( Menurutku, at least persiapkan diri 3 bulan sebelumnya supaya lebih percaya diri meghadapi tesnya.
Aku belajar materi JLPT kebanyakan dari buku-buku yang emang ditujukan untuk tes JLPT. Kalau kalian googling, akan sangat banyak rekomendasi buku/website untuk belajar JLPT di luar sana. Aku coba belajar sana-sini dan pada akhirnya aku hanya belajar dari dua buku yang menurut aku udah cukup komprehensif, yaitu Nihongo Sou Matome dan Shin Kanzen.
Materi tes JLPT terdiri dari 4 bagian, Choukai (Listening), Dokkai (Reading), Goi (Vocab & Kanji) dan Bunpo (Grammar). Iya, emang dengernya aja udah pusing, haha. Dan kita harus menguasai keempat bagian itu dengan baik karena ada minimal nilai yang harus kita lewati agar bisa lolos tes. Jadi, penting banget untuk mempelajari semuanya ya! Dan kedua buku yang aku sebutkan diatas, udah CUKUP BANGET sebagai bekal tes JLPT apalagi kalau bisa menyelesaikan semua materi bukunya sebelum ujian (sayangnya aku ga selesai :").
Selain kedua buku di atas, aku juga pakai beberapa apps seperti:
- Kanji Study
- Kanji Recognizer
- AnkiDroid (ini semacam flashcard app)
Aku sadar banget, kekurangan aku ada di kanji dan vocab (goi), jadi aku ekstra lebih belajar untuk kedua bagian tersebut. Jadi, kalau misalnya aku lagi nonton tv show atau lagi baca artikel dan menemukan kanji yang aku ga paham, aku akan mencari artinya di Kanji Study atau Kanji Recognizer dan kata tersebut akan aku simpan di AnkiDroid untuk aku review. Nah, AnkiDroid ini aku pakai sebagai sarana aku review kosakata baru di waktu luang (mis. istirahat kantor).
Di luar itu, hal yang menurut aku paling penting dalam belajar bahasa adalah pembiasaan diri. Jadi, aku mencoba untuk lebih mendekatkan diri dengan Bahsa Jepang dan lebih banyak 'ketemu' bahasa jepang di keseharian aku. Gimana caranya? Emang susah sih, karena aku kan tidak berada di lingkungan yang mendukung, jadi aku berusaha sendiri memperbanyak intensitas terpapar dengan bahasa jepang. Aku jadi lebih banyak nonton drama dan tv show jepang (dan menunda drama/tv show korea, wkwk), mulai dengerin podcast berbahasa jepang (dan ternyata banyak podcast untuk belajar bahasa jepang di Spotify!) dan mulai men-follow akun-akun berbahasa jepang di twitter dan instagram. Ini cukup membantu secara signifikan sih, mungkin karena cara-cara seperti ini lebih menyenangkan dan dapet banyak kosakata baru yang menarik dan bermanfaat :)
Daaan, akhirnya tiba D-day tes. Aku ambil tempat tes di Jakarta, lokasinya di Universitas Persada. Dan ternyata yang ikut banyak banget ya :") Suasananya seperti suasana tes biasa, sama kayak waltu ikut IELTS atau ujian lainnya kok, jadi aku ga terlalu nervous sih. Soalnya, lumayan susah! Kalau untuk Reading-nya aku ga terlalu masalah, grammar agak membingungkan tapi masih okelah, pas listening agak kehilangan fokus jadi kelewat beberapa bagian, dan kanjinya!! menyerahlah aku kalau kanji, haha. Tapi wajar aja kok kalau kesusahan di kanji, karena orang jepang asli pun mereka belum tentu bisa baca tulis kanji dengan baik :p
Hasilnya gimana, Nis? Alhamdulillah, lulus :D
Meskipun cuma iseng-iseng, tetep senang sih karena ga usah ngulang N2 lagi dan bisa langsung menuju N1~
Apa mulai jadi translator aja kali ya? Hehe.
Yang mau tes JLPT, semangat ya!
Comments