[Review] Aisha, The Wife, the Companion, the Scholar by Resit Haylamaz

Beberapa minggu terakhir, aku fokus menghabiskan buku ini karena jadi Book of the Month dari AAPlus. And I end up loving it so much 💕 Jadi aku memutuskan untuk menulis review yang sedikit lebih panjang (dan niat) di blog, bukan di goodreads seperti yang biasa aku lakukan.


Buku ini terdiri dari 5 chapter yang merangkum seluruh perjalanan hidup Aisha RA, yaitu
  • Chapter 1: Meccan Years and the Migration
  • Chapter 2: The Marriage
  • Chapter 3: The Slander
  • Chapter 4: After the Prophet
  • Chapter 5: Aisha and Knowledge
Chapter 1 secara singkat menjelaskan tentang asal usul Aisha dan kondisi dis di masa muda, sebelum menikah dengan Rasulullah SAW. Aku baru tau ternyata Aisha itu sempat dijodohkan dengan laki-laki lain dari bani lain, sebagaimana kebiasaan orang Arab pada zaman itu. Meskipun pada akhirnya, perjodohan itu dibatalkan karena Abu Bakar dan keluarganya masuk islam.

Chapter 2 masuk ke kisah pernikahan Aisha dan Rasulullah SAW. Bagian ini menceritakan bagaimana Aisha hidup selama menjadi istri Rasululullah SAW., kondisi rumahnya, seperti apa rumah tangganya, bagaimana perilaku Aisha dan kisah-kisah lain yang banyak jadi pembelajaran buat aku.

Chapter 3 ini berfokus pada kisah pemfitnahan yang dialami Aisha yang kita semua pasti pernah dengar. Dan jujur, bab ini yang paling emosional buat aku karena sedih sekaligus bikin gregetan, walaupun akhirnya happy ending, hehe.

Chapter 4 membahas tentang kehidupan Aisha sepeninggalan Rasulullah SAW. Aisha RA hidup kurang lebih 48 tahun setelah suaminya meninggal, sehingga beliau melewati seluruh masa Khulafaur rasyidin dan setelahnya. Bab ini menjelaskan betapa besar kontribusi sosok Aisha RA untuk para muslimin di zaman itu setelah tidak adanya Rasulullah SAW yang menjadi acuan mereka.

Chapter 5 memaparkan Aisha RA sebagai sosok terpelajar sebagaimana dia dikenal selama ini. Kontribusi di keilmuan apa saja yang Aisha kuasai dan siapa saya murid yang paling banyak belajar dari Aisha RA. Yang paling aku suka dari bab ini adalah pembahasan tentang hal yang suka menjadi perdebatan seputar Aisha RA, yaitu usia ketika menikah dengan Rasul dan 'perseteruan' antara Aisha dan Ali. Menarik banget :)

 What I got and what I feel about the book

Hal pertama dan utama yang paling aku ambil pelajarannya dari Aisha RA adalah tentang kesederhanaan. Oke, baik, aku emang lagi tertarik dengan minimalism and stuffs, tapi aku kagum banget sih dengan kesederhanaan Aisha RA yang pasti adalah perngaruh dari kesederhanaan Rasulullah SAW. Rumah Aisha RA termasuk sempit, sampai kalau Rasul sujud disitu, kepala Rasul bisa terkena kakinya Aisha yang sedang tidur :( Aisha RA juga ga akan membeli baju baru sebelum baju yang dia punya rusak, dan jika dia mendapat hadiah maka semuanya akan dibagikan sampai habis kepada orang-orang yang membutuhkan. Ada satu hadits dari Rasulullah SAW. yang paling menusuk buat aku adalah,

"Give and do not calculate; this is so that calculation will not be made against you."

😭

Dan perilaku ini berlanjut sampai masa sepeninggalan Rasulullah SAW, ketika para khalifah mengirim banyak hadiah untuk Aisha RA sebagai penghormatan dan pemuliaan kepada istri Rasul, maka Aisha pun akan langsung mensedekahkannya hingga tak bersisa. Huhuhu, aku jadi malu sendiri karena isi otak aku 50% adalah belanja di e-commerce :(

Dan tentang kejadian pemfitnahan yang dialami oleh Aisha RA, disitu aku benar-benar merasakan kekuatan keyakinan (keimanan) seorang Aisha RA. Di saat seperti itu, bahkan dia pun tidak bisa mencari perlindungan dari suaminya sendiri, karena Rasul sendiri pun tidak tahu harus melakukan apa, hanya bisa menunggu wahyu turun dari langit. Keluarganya pun tidak bisa membela karena mereka lebih pada sisi Rasulullah SAW. Dan Aisha pun hanya bisa berharap, berdo'a, bergantung pada Allah SWT pada saat itu. Sampai akhirnya Allah SWT pun membantunya membersihkan nama Aisha dengan menafikan fitnah tersebut :")

Pelajaran berkesan lainnya yang aku dapatkan adalah tentang kontribusi dan konsistensi Aisha RA setelah Rasulullah SAW meninggal. Aisha RA tetap hidup selama +- 48 tahun setelah suaminya meninggal dan beliau tetap mempertahankan gaya hidup yang sama, sikap dan ibadah yang sama hingga akhir hayatnya tanpa peduli kondisi muslim pada saat itu. Aisha selalu jadi penasihat untuk khalifah yang menjabat pada saat itu karena keutamaan ilmu yang dia miliki. Aisha juga jadi semacam polisi, mengingatkan perilaku salah dari kaum muslimin dan memperbaiki ajaran-ajaran salah yang beredar di kalangan muslim. Aku berpikirnya itulah ujian untuk Aisha dan hikmah untuk kita, karena bayangin aja kalau Aisha tidak hidup selama itu, mungkin ajaran yang tersesat akan lebih cepat menyebar dan hadits-hadits yang kurang kesahihannya akan lebih banyak.

Aku juga seneng banget buku ini membahas tentang usia Aisha RA menikah karena hal ini banyak dijadiin blunder dari orang-orang yang kurang suka dengan Islam. Dengan penjelasan yang runut, rasional dan meyakinkan, aku jadi merasa ini tidak blunder lagi, alhamdulillah :)

Mungkin segitu aja reviewnya, sepertinya sudah sangat panjang. I highly recommend this book!

Comments

Popular posts from this blog

Singapore in 3D2N Part 2 : Itinerary

Pengalaman Ikut Test JLPT!

Testimoni Hamil dan Melahirkan