Why my resolutions didn't work out

How's life?
Alhamdulillah, aku masih dalam golongan orang yang bersyukur dengan #StayAtHome dan belum merasa bosan. Sebuah pembuktian kekuatan introvert, hehe.

Jadi, aku mau sharing tentang sesuatu yang baru aku sadari akhir-akhir ini, tentang mewujudkan resolusi. Biasanya, setiap tahun baru aku akan menulis resolusi yang mau aku capai selama setahun kedepan. Mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang cukup menantang, misal lebih banyak baca buku, olahraga teratur, makan sehat, rutin nulis blog, nambah hafalan Quran, etc. Tapi pada praktiknya, resolusi tersebut sebagian besar gagal terimplementasi karena, ya.. gagal aja gitu, hehe. Sampai akhirnya 2020 ini aku ga bikin resolusi karena aku merasa ga perlu bikin resolusi, toh ujung-ujungnya terlupakan, huhu :(

Hingga beberapa minggu lalu, aku join session-nya IG Live AAplus (komunitas muslimah yang dibuat Aida Azlin) dan di live tersebut ada sesi membuat "Intention for Ramadhan". Kemudian Aida menyebutkan tentang 'menghilangkan kebiasaan buruk'. Dan pada saat itu, aku langsung kaya 'WOW' tersadar kenapa resolusi/target yang aku coba capai selama ini jarang terealisasi.

It is because I am always focusing on 'adding good habits/deeds' without really paying attention on 
'reducing bad habits/deeds'.

Selama ini, aku berusaha menambah hal-hal baru dan producktif dalam keseharian aku, padahal sebenernya aku udah 'ga punya waktu' untuk hal-hal tersebut karena banyak waktu yang aku habiskan mengerjakan kebiasaan buruk dan tidak produktif. Kenapa aku ga pernah bisa baca buku lebih dari 30 dalan setahun? Karena aku kebanyakan liat media sosial. Kenapa aku ga bisa olahraga teratur? Karena aku kebanyakan nonton film instead of bergerak. Hmm...

Aku pun sadar sih, sering sekali aku merasa aku mengakhiri satu hari merasa sibuk tapi ga benar-benar produktif karena sebagian besar waktunya habis terdistraksi oleh hal-hal tidak berguna :(

Akhirnya, aku mencoba mengubah approach aku dalam membuat resolusi dengan mengurangi (atau menghilangkan) kebiasaan buruk dan tidak produktif. Supaya aku punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang produktif :)

Beberapa resolusi yang akhirnya aku tulis untuk Ramadhan ini adalah:

1. Mengurangi Following di Instagram
Jadi, aku sekarang main IG lagi karena Arashi main IG (wkwk) meskipun pake fake account. Tapi pada akhirnya aku mem-follow banyak orang dan kembali tenggelam dalam jebakan never ending IG stories~ Akhirnya aku memutukan untuk mengurangi akun yang aku follow dari 100-an sampai sekarang cuma 65.
2. Only one movie from Netflix per week
Aku sadar banget, waktu aku kebanyakan habis buat nonton. Kalau weekend, aku bisa menghabiskan seluruh siang cuma buat nonton film and do nothing. Makanya, aku bikin resolusi ini supaya aku punya lebih banyak waktu untuk hal-hal lain dengan membatasi satu film saja (plus 2 Arashi TV show) sebagai reward untuk diri sendiri.
3. No music on Spotify, only podcast and instrumental
Aku juga biasanya ngabisin banyak waktu di Spotify. Dengerin satu lagu, keterusan nyari lagu lain, keterusan stalk penyanyinya, keterusan nyari liriknya, dst.. wkwkwk. Apalagi aku pendengar rutin Discover Weekly-nya Spotify.

Lalu, aku baru menulis apa yang mau aku raih selama Ramadhan ini, seperti hafalan, baca tafsir dan dengerin kajian.

Selama seminggu mengimplementasikan resolusi diatas, alhamdulillah aku merasa cara ini lebih efektif :) Aku jadi punya waktu luang dan karena ga bisa nonton/medsos, jadi kegiatannya aku alihkan ke hal-hal yang aku targetkan. Yeay!

Masing-masing orang pasti beda sih kebiasaan buruknya, jadi kita harus lebih 'sadar diri' dan mulai meniatkan untuk mengurangi hal-ha tersebut.

Semangat!


Comments

Popular posts from this blog

Singapore in 3D2N Part 2 : Itinerary

Pengalaman Ikut Test JLPT!

Testimoni Hamil dan Melahirkan