5 May 19 - Pengalaman Gue di Pemilu dan Sedikit (banyak) Curhat Kehidupan Pribadi

Kembali lagi ke sini setelah hiatus kira-kira 2.5 bulan ya. Gimana mau bisa nulis bagus kalau belum bisa nulis rutin hehe.
Selama 2.5 bulan ini banyak banget momen, kejadian, dan isu yang pengen gue tulis di blog, terutama topik-topik yang rada berat biar kekinian kaya orang-orang di twitter pada jago bikin thread super panjang isinya penjelasan trending issue gitu kan. Cuma apa daya ternyata belum bisa mengalahkan rasa malas ini, jadinya kali ini gue mau nulis rekap-rekap selama 2.5 bulan ini aja tentang macam-macam topik mulai dari yang remeh-temeh banget sampai yang berat juga.

1. Arashi indefinite hiatus 2020

Yup sodara-sodara, boy band kesayangan gue sedunia, Arashi, pada tanggal 27 Januari 2019 mengumumkan akan memasuki masa indefinite hiatus mulai 31 Desember 2020. Gegerlah seisi dunia (gue) dengan berita ini. Masalahnya ini indefinite hiatus yang berarti, gue gatau kapan mereka akan balik lagi ke dunia entertainment utuh ber-5. Panik banget. Brb cari tiket konser mereka (yang ternyata susah banget didapetinnya hingga menyerah). Tapi gue berencana nulis satu posting khusus untuk ini sih, jadi update-nya sampai sekian dulu...

2. PEMILU

Beuh, ini mah seru banget ga akan ada abisnya. Dan banyak kejadian atau isu seputar pemilu yang tadinya pengen gue tumpahkan di blog ini tapi ga jadi, hehe. Masalahnya gue tuh anaknya ga bisa nge-draft gitu sih, jadi tulisan tuh harus sekali duduk selesai dan post! gitu. Makanya jarang keurus gini blognya dansekali nulis biasanya banyak topik campur amburadul begitu lah.

Oke, back to topic. Pokoknya dari awal tahun 2019 ini sampai SEKARANG, topik ini tuh ga ada habis-habisnya sampai eneug rasanya tuh hehe. Awalnya gue tuh uninstall instagram untuk menghindari racun-racun sosmed, tapi malah beralih ke twitter yang ternyata lebih kejam daripada ig (>_<)"  pokokya yang namanya orang nyinyir tuh ga pake sensor deh, wkwk tapi seru sih. Tapi lama-lama toxic-nya sama juga sih, namanya juga platform untuk mengungkapkan personal opinion, gue lagi belajar untuk ga selalu telan mentah-mentah thread yang dibuat orang dan viral sih.

Back to topic lagi bahas pemilu, karena daritadi tulisanya kemana-mana mulu ya. Meskipun gue jaraaaang banget share tentang pemilu di medsos, tapi gue bisa dengan bangga bilang kalau ini adalah pemilu yang gue banyak kontribusinya, dan gue melihat banyak fakta lapangan terutama di daerah gue, Tangerang Selatan (atau Serpong dan Setu lebih spesifiknya). Kok bisa? Karena gue di pemilu ini masuk jadi salah satu timses Caleg DPRD Tangsel dari PKS, namanya Mba Paramitha Messayu dan gue dapet banyak kesempatan untuk melakukan dan mengamati politik praktis selama masa kampanye itu. Kok bisa jadi timses? Ya, soalnya Mba Mitha adalah tetangga satu blok gue plus teman satu mentoring juga sih, makanya begitu ditawarin jadi timses, ya langsung gue oke-kan, sekalian tambah pengalaman dan tambah amal.

Dan selama berkampanye tuh, gue melihat banyak realita politik praktis yang pengen gue share di sini. Tapi disclaimer, ini murni opini pribadi dan gue bukan anak yang ngerti politik kaya temen-temen gue yang bekas BEM, aktif demo, banyak baca buku-buku ideologi, dll, jadi jangan berekspektasi banyak-banyak ya, wkwkw.

Pertama, partai politik dan caleg yang turun masyarakat tuh dikiiiit banget. Bisa dihitung jari, setidaknya di daerah gue ya. Mba Mitha punya beberapa kegiatan sosial, seperti periksa mata gratis dan kaca mata murah, fogging gratis, senam bersama, sembako murah, dll. Dan gue bisa liat antusiasme masyarakat tuh tinggi banget, karena ternyata jarang yang turun ke masyarakat dan kasih program bermanfaat kaya gini. Yaelah, lu juga karena kampanye kan bikin acara kaya gini? Lah, daripada ga sama sekali? Kampanye aja ga turun ke masyarakat, apalagi kalo udah jadi aleg (ini mah nyinyir to the max, hehe mohon maaf). Lagian, kampanye tuh ajang sedekah besar-besaran ga sih, tentunya yang bermanfaat untuk masyarakat ya, bukan money politics (ups).

Kedua, money politics! Ugh. Dulu gue ga terlalu peduli sama yang kaya gini, tapi setelah gue merasakan jadi timses dari caleg yang melakukan kampanye dengan 'lurus' itu rasanya gemees banget sama money politics. Kalo boleh nyinyir lagi, Caleg gue tuh kampanye berbulan-bulan, tiap hari agenda silaturahimnya bisa 2-3 bahkan pernah juga ada 6 agenda sekaligus dalam 1 hari. Dan gue aja yang cuma timsesnya hampir ga pernah punya waktu kosong di weekend, ngadain kegiatan di masyarakat selama masa kampanye, capek cuy. Trus di H-beberapa jam pencoblosan itu, masyarakat terutama yang tinggal di kampung itu pada keluar, mencari dan memanen duit dari pada caleg-caleg lain. Dan jumlahnya ga sedikit ya, satu kepala bisa dikasih 100-300 ribu. Satu kampung ada 100 orang aja bisa 30 juta dan di Tangsel ini kan kampungnya banyak banget. Ga kebayang perlu modal berapa untuk seseorang mendapat kursi dewan dengan cara 'gampang' ini. Gimana ga pada korupsi ya para anggota dewan. Dan yang lebih ga habis pikirnya lagi, ini baru level DPRD Kota loh, gimana yang provinsi dan DPR-RI ya. Uangnya udah ga berseri lagi kali :"(

Ketiga, gue jadi sadar, milih caleg yang dikenal tuh emang penting banget. Makanya ketemu langsung sama masyarakat itu penting juga. Selama ini ga pernah ada orang di sekeliling gue yang jadi aleg. Tapi setelah gue bantu Mba Mitha, dan (insyaa Allah) ketika dia sudah jadi aleg, berarti kita bisa ada akses cepat untuk menyalurkan aspirasi, sumber informasi dan pengawasan secara lebih dekat tentang kinerja para dewan, apakah pro-rakyat atau tidak. Eits, tapi bukan untuk disalahgunakan kaya mendapatkan jabatan, mendapatkan akses uang tambahan, dan privilege-privilege lain ya. MAKANYA juga sangat penting untuk memilih orang baik, dengan sedikit kepentingan dan DIKELILINGI oleh orang-orang yang baik juga. Karena itu gue marasakan betapa pentingnya memperbanyak anak muda di kursi anggota dewan yang masih semangat dan full tenaganya untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat atau setidaknya dia punya tim yang bisa megakses masyarakat. Btw, timses Mba Mitha ini emang isinya anak muda semua, bahkan gue aja termasuk golongan tua dong di sana wkwkw.

Ya, mungkin itu pelajaran-pelajaran paling utama yang gue dapatkan selama bantu kampanye di sampaning masih banyaaak lagi pelajaran-pelajaran lainnya, seperti mengalahkan kemalasan dan bangun pagi untuk siap-siap acara, tetap semangat rapat meskipun habis pulang kerja, kebersamaan timses dan keikhlasan tiap orang dalam membantu, tangan-tangan kebaikan yang sampai kepada Mba Mitha, dll yang ga bisa gue inget satu persatu. Overall, gue senang dan ga menyesal sama sekali, gue anggap ini kontribusi gue untuk masyarakat dan bagian dari pembelajaran bagi gue untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat buat masyarakat kedepannya.

Oiya, tambahan satu lagi. Keempat, Pileg tuh sama pentingnya sama Pilpres. Gemesss sama orang-orang, wkwkw. Banyak orang yang cuma nanya "01 atau 02" trus membuat banyak kehebohan dari obrolan tersebut tapi kalau ditanya tentang caleg, mereka no clue banget. Ga kenal (atau ga mau kenal) dan ga tau mau pilih siapa. Itu terlihat banget dari hasil pemilu di TPS (oh iya, btw gue jadi saksi pemilu untuk TPS RT gue sendiri), itu banyak yang milihnya partainya doang, bukan coblos orangnya. Dan hal yang sama terjadi di TPS lain juga. Kalau gue malah kebalikan, gue udah tau caleg yang mau gue coblos siapa dari DPR Pusat sampai Kota (karena alhamdulillah banyak orang-orang yang gue kenal dan nyaleg), tapi kalo presiden tuh rasanya ingin golput aja, wkwk. Gue tidak akan disclose gue pilih siapa (gue serahkan pada imajinasi kalian), but you know lah. Capek dengan segala drama ini hehe. Padahal kan, milih dewan sama pentingnya ama milih presiden loh. Coba perhatiin berapa banyak anggota dewan yang kena tangkap KPK. Jangan-jangan itu yang dulu kalian coblos (tanpa sadar)? (>_<)"

3. HAL-HAL POSITIF YANG TERJADI SETELAH SEMUA DRAMA INI

Gue ga mau (banget) ikut-ikutan bahas semua drama pemilu ini yang cuma bikin capek hati, tapi ada hal yang ingin gue apresiasi. Bahwa mayoritas orang jadi peduli sama politik setelah semua drama ini. Banyak anak muda yang jadi speak up di medsos, yaa walaupun cuma nyinyir, bikin thread, marah-marah, atau cuma jadi silen reader aja (kaya gue), tapi setidaknya mereka yang bersuara itu pasti membaca isu-isu politik terkini dan isu-isu yang berkaitan yang melonjak (seperti tanah HGU, sexy killer, kelapa sawit, pelanggaran HAM, korupsi, sampai kecurangan KPU). Kalo ga ada momen ini, boro-boro orang mau peduli, yang penting gue bisa makan enak hari ini~ Ya gasih? Gue gatau ini emang strategi dari tim kampanyenya atau cuma efek positif yang tidak diperhitungkan.

Dengan semakin banyak orang yang tau isu-isu terkini, semakin banyak yang kritis, makin banyak yang jadi gas dan rem juga CCTV buat pemerintahan, sehingga bisa meminimalisir kejadian-kejadian tidak menyenangkan. Ga mau kan kalo tiba-tiba, "loh, kok, ternyata e-KTP dikorupsi sih", "masa uang haji dikorupsi?!", dan ungkapan-ungkapan lain yang sifatnya kebingungan, keheranan, dan kekesalan di kemudian hari.

4. UPDATE KEHIDUPAN PRIBADI

Boleh ya update kondisi gue saat ini (lagian ini blog pribadi gue juga kan). Jadi ini udah menuju 2 tahun gue bekerja di tempat sekarang. Sebenernya lagi nyari-nyari kerjaan baru untuk menambah pengalaman, eh ternyata gue ditawarin untuk pindah divisi dong ke instrument. Setelah gue mengikuti beberapa interview tapi ga ada yang lolos, maka gue iyakan tawaran tersebut. Siapa yang ga mau coba? Dapet tantangan baru, kerjaan baru, pengalaman baru, tanpa harus pindah kerja. Alhamdulillah :) Meskipun sebenernya orang tua gue mah masih ngedorong gue S2 banget, tapi lagi mikir baget, gue mau ambil S2 apa ya? Setelah lulusnya ada lapangan kerja yang bisa mengakomodasi keilmuan gue ga ya (karena udah jelas gue bukan tipe entrepreneur). Duh, banyak mikir banget ya Anisah ini. Kalau ada saran tolong komen di bawah ya (berasa blogger terkenal).

Oiya, Ramadhan udah di depan mata. Semuanya mohon maaf lahir dan batin, semoga bisa maksimal ibadahnya dan bisa mengambil berkah full dari Ramadhannya. Amiiin.

Untuk mencapai target ibadah gue di bulan Ramadhan, gue berencana uninstall Twitter dan Youtube. Huhu, bisa ga ya. Wish me luck ya :)

Comments

Popular posts from this blog

Singapore in 3D2N Part 2 : Itinerary

Pengalaman Ikut Test JLPT!

Testimoni Hamil dan Melahirkan