[Review] Mendengar Nyanyian Sunyi by Urfa Qurrota 'Ainy
Mendengar Nyanyian Sunyi by Urfa Qurrota 'Ainy
My rating: 4 of 5 stars
Kesan sepanjang membaca buku ini, "wah, gue banget""kok sama persis sih dengan apa yang aku rasain?" "oh.. ternyata begitu toh."
Sebagai peminat ilmu-ilmu kepribadian, saya termasuk yang senang mencari-cari tahu tentang personality, termasuk MBTI lah yang paling banyak saya acu. Berkali-kali saya mencoba mengetes kepribadian saya, dari berbagai situs yang berbeda dengan pertanyaan berbeda, hasilnya pun beraneka ragam. Namun, satu yang tidak pernah berubah, yaitu huruf I, introversion over extroversion yang selalu menang. Setelah banyak membaca mengenai kepribadian, saya adalah orang yang sampai pada kesimpulan bahwa kepribadian itu bukan sesuatu yan saklek dan tidak bisa dikotak-kotakkan secara sederhana oleh empat huruf atau hanya satu kata sifat saja. Dia adalah sesuatu yang jauh lebih rumit dan misterius daripada itu. Tapi tidak bisa dipungkiri, suatu sifat bisa menjadi sangat dominan dalam diri kita, baik kita sukai atau tidak, yang mana kita harus memahami, mengayomi dan berdamai dengannya. Dan bagi saya itu adalah sifat I ini.
Bisa dibilang saya adalah golongan yang sudah bisa menolerir ke-I-an saya, sudah bisa lebih nyaman dengan diri sendiri without any burden to try to interact with more people, bisa mengatakan 'tidak' untuk aktivitas sosial yang tidak saya inginkan tanpa merasa bersalah (atau setidaknya berusaha tidak merasa bersalah :") tapi tetap saja masih banyak hal yang membingungkan dalam diri saya, dan BUKU INI berhasil mendefinisikan hal-hal tersebut dengan tepat. Jujur, saya mendapat banyak sekali pembelajaran dengan membaca buku ini dan menjadi lebih termotivasi dengan kelebihan yang saya miliki sebagai introver yang mungkin selama ini saya sepelekan.
Jadi curhat gini ya di kolom review goodreads :") tapi jujur, buku ini membuat saya jadi ingin menumpahkan segala sisi introver saya yang baru saya temukan definisinya sekarang. Terima kasih kak Urfa :)
View all my reviews
My rating: 4 of 5 stars
Kesan sepanjang membaca buku ini, "wah, gue banget""kok sama persis sih dengan apa yang aku rasain?" "oh.. ternyata begitu toh."
Sebagai peminat ilmu-ilmu kepribadian, saya termasuk yang senang mencari-cari tahu tentang personality, termasuk MBTI lah yang paling banyak saya acu. Berkali-kali saya mencoba mengetes kepribadian saya, dari berbagai situs yang berbeda dengan pertanyaan berbeda, hasilnya pun beraneka ragam. Namun, satu yang tidak pernah berubah, yaitu huruf I, introversion over extroversion yang selalu menang. Setelah banyak membaca mengenai kepribadian, saya adalah orang yang sampai pada kesimpulan bahwa kepribadian itu bukan sesuatu yan saklek dan tidak bisa dikotak-kotakkan secara sederhana oleh empat huruf atau hanya satu kata sifat saja. Dia adalah sesuatu yang jauh lebih rumit dan misterius daripada itu. Tapi tidak bisa dipungkiri, suatu sifat bisa menjadi sangat dominan dalam diri kita, baik kita sukai atau tidak, yang mana kita harus memahami, mengayomi dan berdamai dengannya. Dan bagi saya itu adalah sifat I ini.
Bisa dibilang saya adalah golongan yang sudah bisa menolerir ke-I-an saya, sudah bisa lebih nyaman dengan diri sendiri without any burden to try to interact with more people, bisa mengatakan 'tidak' untuk aktivitas sosial yang tidak saya inginkan tanpa merasa bersalah (atau setidaknya berusaha tidak merasa bersalah :") tapi tetap saja masih banyak hal yang membingungkan dalam diri saya, dan BUKU INI berhasil mendefinisikan hal-hal tersebut dengan tepat. Jujur, saya mendapat banyak sekali pembelajaran dengan membaca buku ini dan menjadi lebih termotivasi dengan kelebihan yang saya miliki sebagai introver yang mungkin selama ini saya sepelekan.
Jadi curhat gini ya di kolom review goodreads :") tapi jujur, buku ini membuat saya jadi ingin menumpahkan segala sisi introver saya yang baru saya temukan definisinya sekarang. Terima kasih kak Urfa :)
View all my reviews
Comments