Recent Thought: Fans fanatik, pologami, dan Supreme Court

Hi guys, kali ini mau menulis cepat tentang apa yang gue pikirkan beberapa hari ini, karena makin menyadari makin kacaunya dunia, hadeuh.

note: menulis cepat adalah menulis dengan sekilat mungkin, tanpa mikir (karena udah mikir sebelumnya) dan tanpa diedit, apalagi dibaca ulang. mohon maklum bila ada salah kata yang menyakitkan. mohon diingatkan.

Pertama, tentang pembunuhan supporter Persija oleh supporter Persib #RIPHarilangga. Maksud gue, hey, mereka tuh pada mikir apa ya. Sesuaka apa pun kita sama sesuatu, apakah jadi alasan yang kuat untuk mengeroyok sampai membunuh seseorang. Orang rasional macam apa ya yang punya perilaku kaya gitu, kecuali kalau mereka irasional atau hilang akal ya. Bukan maksud menghina, tapi yaampun ini tuh udah jelas banget hitam putihnya, ga ada abu-abu sama sekali. Dan kita semua tau siapa yang salah disini. Apakah moral supporter bola di Indonesia segitunya. Dan setelah kejadian ini mulai banyak yang membahas tentang angka dan data kejadian serupa yang pernah terjadi sebelumnya. ternyata ini bukan kejadian luar biasa, bahkan sudah beberapa kali terjadi dalam beberapa tahun kebelakang..... speechless ga, coba cari deh banyak banget beritanya. Harus kaya gimana dong kita? Giana cara edukasi orang-orang kaya gitu? dan apa yang bisa kita-kita lakukan dalam hal ini? any ideas?

Kedua, beberapa hari lalu nonton video tentang Poligami di youtube dari channel Vice Indonesia (coba dicari ya, I personally respect their channel). Ampun ya, rasanya campur aduk habis nontonnya. Dulu sempet bahas sih di grup ciwi-ciwi ukhtiku tentag sekarang marak pelatihan tentang poligami (what?) dan di dalamnya mengencourage para suami untuk mencari istri lagi JUGA mendorong para istri untuk mencarikan istri lagi bagi suaminya (kalo kaya gini lafadz dzikirnya apa ya, gue bingung). Reporternya adalah cewek yang asumsi gue adalah sama sekali ga familiar dengan ide poligami, sehingga jelas dia mengerutkan kening sepanjang dia ikut acara training tersebut, juga ketika wawancara pegiat poligami. Si bapak pegiat poligaminya juga yaa, aku sih ga sreg ya, sebagian apa yang dia katakan bener, tapi sebagian besar kaya ga bisa diterima nurani aja. Apalagi argumen dia adalah bahwa Islam itu memfasilitasi para lelaki yang punya nafsu dan kemampuan untuk menyukai lebih dari satu perempuan dengan adanya poligami sehingga tidak perlu ada yang namanya selingkuh, perzinaan di luar pernikahan (kata dia loh ya). "Oh, jadi karena gitu ya pak? hmmmmm" Gue juga bingung ya memposisikan diri seperti apa, nikah aja belum #plak. tapi gue suka sih di akhir videonya si reporter bertanya pada pakar yang mendalami poligami (kata dia ya, gue belum cross check), bahwa sebenarnya praktik poligami itu sudah biasa dilakukan, bukan hanya dalam islam (iya juga ya, jadi inget kalo raja di korea kan selirnya bejibun, di eropa juga mungkin). Dan justru di islam itulah jumlahnya dibatasi hingga 4, bahkan sebenarnya ultimate goalnya adalah untuk punya 1 istri saja, seperti di penggalan ayat poligami yang selanjutnya, bahwa jika ditakutkan kamu tidak akan bisa adil, maka 'jangan serakah' dan cukup dengan satu istri saja. Wah, iya juga ya, justru kaya gitu pengerucutannya #ngangguk2. Kalo kata di grup ukhtiku sih, kalo idealnya jika seseorang itu mendalami tentang poligami lebih lanjut, sang istri makin ikhlas untuk dipoligami, dan sang suami makin hati-hati untuk mempoligami. Iya kali ya? (an open question)

Ketiga, baru aja nyari-nyari tau, awalnya dari ignya gitasav. Tentang hearing hakim Brett Kavanaugh. Jadi ceritanya Pak Kavanaugh ini menjadi salah satu nominasi Supreme Court (kalo di Indonesia kaya ketua MA or MK kali ya, cmiiw), yang ternyata tersangkut dugaan pelecehan seksual, yang diduga pernah dia lakukan dulu ketika SMA. Akhirnya kemarin 27/09 dilaksanakan hearing untuk mempertanyakan hal tersebut, dengan menhadirkan saksi yang merupakan korban pelecehan seksual oleh Kavanaugh, Dr. Christine Balsey Ford. Dia datang dan memberikan kesaksian tentang detail kejadian yang dia alami dulu. Dan setelah itu terjadilah sesi debat panas antara para senator Demokrat, Republikan dan Kavanaugh itu sendiri.
Setelah gue melihat berbagai video youtube tentang hal ini, banyak banget yang melintas dalam pikiran kalo kejadian politik tuh bisa jadi seru banget kalo diikutin, serunya ngalahin drama tv mana pun, saking dramatisnya, wkwk. Politik tuh abu-abu banget, belum tentu yang terlihat baik tuh baik beneran dan sebaliknya. Serem ya.
Pertama kali gue mengikuti hal ini, gue mencoba seobjektif mungkin dan melihat dari berbagai sudut. Tentunya di US sana juga pendapatnya terbagi dua. Ada yang ngebela Kavanaugh, ada juga yang ngebela Ford dan nuntut pencabutan nominasi Kavanaugh. Kalo gue pikir, hal apa pun bisa terjadi dalam politik. Gue mikir bisa aja ini Dr. Ford bikin kesaksian palsu untuk ngejatuhin Pak Kavanaugh (dan Kavanaugh juga mengklain seperti itu, he insists he's innocent), karena hal ini mungkin aja loh terjadi. kalo udah demi kekuasaan kan orang bisa jadi buta. Dari pihak yang ngebela Kavanaugh juga bilang, kalo mereka percaya dengan record bersih Kavanaugh dan ga perlu lah mengungkit-ungkit kembali apa yang terjadi hampir 35 tahun yang lalu. Apa benar-benar ga usah dipeduliin? I mean, he is running for Supreme Court, tentu record hidup dia penting dong kita simak, termasuk kehidupan masa lalu dia. Segala catatan buruk dia harus kita masukin dalam pertimbangan, karena seperti itu lah seharusnya. Yayaya, gue juga tau kalo orang tuh bisa berubah dalam kurun waktu tertentu, tapi apakah Pak Kavanaugh ini sudah mendapat hukuman atas apa yang pernah dia perbuat, menyesali dan kembali ke jalan yang benar? yang lebih anehnya lagi menurut gue adalah ketika dia tidak mengajukan permohonan investigasi FBI (dan tidak mau mengajukan, ketika ditanya) untuk kasus ini, padahal kita sebagai manusia yang rasional pasti paham kalau itu adalah satu-satunya jalan tengah yang paling aman dan adil untuk dilakukan. Why Pak Why?
Balik lagi ke yang soal kemungkinan testimoni palsu, kalo gue pikir-pikir lagi, seberapa besar coba keberanian yang harus Dr. Ford kumpulkan untuk hadir di hearing itu, ngasih testimoni yang sangat privat seperti itu denga konsekuensi mukanya diketahui seluruh rakyat US, ucapannya disiarkan di seluruh saluran TV US, dan resiko-resiko lainnya yang akan dia hadapi? Kalaupun testimoni itu dibuat-buat, gue ga kebayang seberapa besar imbalan yang Dr. Ford ini akan terima dengan resikonya udah mendekati hidup mati dengan bersaksi di ruangan itu. Karena gue yakin, ini udah bulan soal uang atau jabatan tapi juga tentang integritas diri. Well, it's just my personal opinion anyway.

Btw, deg-degan juga ya dia bakal dikonfirmasi yes or no besok. Kita lihat ya hasilnya gimana.

Comments

fitrihasanah said…
Kujadi kangen anis deeh :")
Mark Hiro said…
Tentang Haringga: Sempat nonton liputan 86-nya NetTV? Disitu ada momen pas polisi confront tersangka (yg lagi sama istrinya) "Pembunuh suami kamu itu!". Damn.... g kebayang gua berada di posisi kyk gitu.

Tentang poligami: jadi inget videonya abah Shihab. "Poligami itu seperti pintu darurat pesawat, tidak boleh dibuka tanpa seizin pilot. Tapi, tidak boleh dibuka bukan berarti harus ditutup mati". Dalem tuh.

Tentang Kavanaugh: No idea how he still got the nomination.

Popular posts from this blog

Singapore in 3D2N Part 2 : Itinerary

Pengalaman Ikut Test JLPT!

Testimoni Hamil dan Melahirkan