What to do about future talk.

Hi, there.

What for today? Lagi-lagi tentang masa depan. Karena si Shofu sedang nyusun skripsi dan bakal diwisuda dalam beberapa bulan kedepan (Aamiin), mau gamau pasti bahasannya sama ortu juga tentang next step yang mau dia ambil. Pas ditanya, "Gimana teh?" Hmmm, gimana ya, ga bisa jawab juga karena gue juga masih luntang-lantang gini, hehe. I just can say, "survive aja" wkwkwk.

After I gave a careful thought, ngomongin masa depan kan emang ga ada abisnya, sebuah misteri yang hanya Allah yang tahu. Kita manusia, lagi dan lagi, hanya bisa berusaha dan bertawakkal. Tapi sebelum usaha itu, tentu ada proses berpikir yang panjang (atau bisa jadi pendek) tentang apa yang mau diusahakan, bagaimana cara berusahanya dll. Dan yang pastinya proses berpikir itu juga suatu usaha.

Setelah mencicipi 2 tahun after graduation, beberapa hal yang bisa gue katakan; bahwa hidup masing-masing individu itu emang tidak lepas dari campur tangan Allah, jadi kita ga bisa nentuin nasib hidup kita sendiri. Ada rencana hidup yang kita susun tapi ada juga rencana hidup yang Allah susun untuk kita. Tinggal masalahnya adalah apakah yang kita rencanakan dan yang Allah rencanakan itu align atau engga? Kalau memang cocok, jalan hidup kamu ya memang disitu. Kamu susuri sesuai dengan rencana kamu dan insya Allah akan mudahkan karena Allah juga inginkan hal yang sama untuk kamu. Tapi kalau engga? Ya, Allah ga akan sampaikan kamu kesana dan amazingly He will show the other ways which are way better than your initial plan (atau seengganya kamu harus percaya 'dulu' kalau itu jalan yang terbaik karena bisa jadi hikmahnya ga langsung kelihatan dan Allah ingin surprise kamu nanti).

To deal with successful life as you planned them? Bersyukur terus menerus dan menjalankan hidup dengan sebaik-baiknya. To deal with failure in your life plan? That's harder. Tapi sering ga sih denger, kalau ternyata hidup kita tidak sama dengan apa yang kita rencanakan, maka bersyukurlah karena berarti hidup kita akan berjalan dengan rencana Allah. Indah ga? Allah yang ngerencanain hidup kita :")

But for sure, kedua hal ini, baik yang sukses mewujudkan rencana maupun gagal dalam mewujudkan rencana, ga ada yang lebih baik ataupun lebih buruk kok. Meskipun di mata manusia pasti lebih disanjung, dilihat lebih keren dan lebih disenangi orang-orang yang sukses dalam mewujudkan mimpinya, tapi apalah arti segala pujian manusia dibandingkan dengan apa yang Allah liat pada diri kita.

Makanya Islam itu masyaa Allah adilnya, bahwa mulia atau tidaknya manusia itu dilihat dari takwanya, bukan dari kesuksesannya. Jika dia sukses, dia bersyukur, jika dia gagal, dia bersabar.

Jadi gimana nis? wkwkwk. Tak lepas dari semua surhatan panjang diatas, yang pasti gue juga berusaha untuk berusaha (maksudnya?!). Jadi ga berhenti untuk berusaha, membuat rencana lagi, berusaha lagi, menaklukkan ketakutan-ketakutan (yang sebenarnya duniawi) dan meningkatkan pasrah diri kepada Allah. That's all I can say and I can do for now. Insyaa Allah semua manusia akan ditemukan dengan jalan hidup terbaik yang telah Allah siapkan untuk mereka :)

Btw, menemukan artikel bagus hasil scroll linkedin (sekarang mainannya linkedin karena lebih banyak bacaan bermanfaat disana) dan artikel ini juga salah satu trigger gue menulis tulisan ini. Silakan disimak ya.

https://www.thriveglobal.com/stories/30391-oprah-s-brilliant-career-advice-for-20-somethings-is-a-master-class-in-emotional-intelligence?utm_source=Arianna&utm_medium=LinkedIn


Salam,
Anisah

Comments

Popular posts from this blog

Singapore in 3D2N Part 2 : Itinerary

Pengalaman Ikut Test JLPT!

Testimoni Hamil dan Melahirkan