tag:blogger.com,1999:blog-12941729115244591282024-03-13T18:25:53.852+07:00happy dailyAnisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.comBlogger326125tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-45490966411132592942022-12-18T01:59:00.001+07:002022-12-18T01:59:15.375+07:00Testimoni Hamil dan Melahirkan<p><span class="s2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 17px;">ga kerasa Sakeenah udah 5 bulan aja (waktu direlease, S udah 6.5 bulan </span><span class="s3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px;">🫠</span><span class="s2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 17px;">) kalau di jepang sini, 5 bulan udah boleh mulai MPASI jadi S pun udah mulai makan sedikit2, mainan2 yg dulu terasa terlalu besar untuk di pun udah mulai bisa dimainin. Yaampun, cepat sekali waktu berlalu ya. Karena lagi ada mood nulis juga (read: lg dalam perjalanan di kereta sendirian, S dititip ke otosan), daripada scroll medsos ga jelas, mari kita menulis ttg testimoni hamil dan melahirkan yg aku alami beberapa waktu lalu. Ini hanya cerita subjektif dan pengalaman orang akan berbeda satu sama lain, jadi jangan terlalu dimasukkan dalam hati, semoga bisa ambil hikmahnya aja ya.</span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Kalau ditanya bagaimana pengalaman hamil dan melahirkan dalam satu kata, it would be 'life-changing'. Secara fisik, jujur sangat lelah, sakit dan ngilu kalo harus mengingat waktu kontraksi dan melahirkannya. Big respect buat para ibu yg bisa melahirkn sampai 3 kali atau lebih karena aku sendiri kalau ditanya 'mau lagi ga?', hmm bakal mikir lama siih. Butuh waktu buat siapin diri menghadapi semua proses itu lagi. </span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Dan padahal proses melahirkan aku tuh (alhamdulillah) bisa dibilang lancar dan ga ada masalah, kontraksi kencang di rumah sakit ga sampe 3 jam dan total kontraksi ga sampe 12 jam, alhamdulillah ada gunanya belajar pernafasan dan yoga waktu masih di indo dulu </span><span class="s3">😂</span><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"> rasa sakitnya kaya gimana? wah, susah dideskripsiinnya dan mungkin tiap orang beda2. ada momen dimana aku ngerasa semuany putih dan kayak jiwanya mau melayang gitu saking sakitnya. tapi tetap bertahan, bukan fokus ke rasa sakitnya tapi kasih afirmasi positif ke diri sendiri kalau dalam proses ini, bayi kita lagi mencari jalan menuju kelahirannya di dunia baru. 'ayo semangat nak, ummi juga bakal semangat menahan rasa ini' sambil diiringi zikir dan mengingat2 kalo kita tuh lagi jihad. dalam waktu singkat ini aja rasaya udah nano-nano, salut banget sama ibu2 yg bisa kontraksi sampe seharian, kamu hebat ibu! </span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">lebih menantangnya lagi waktu harus push entah kenapa susah banget, alhasil pendarahan banyak dan dijahit banyak juga. tapi luar biasanya, begitu anaknya keluar, semua rasa sakit berjam-jam hilang seketika (diganti sakit dijahit sih, tapi ga seberapa sakit). Kalo liat video2 melahirkn gitu, banyak ibu yg nangis, tapi aku ga nangis sih entah kenapa </span><span class="s3">😂</span><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"> Yang dirasakan tuh capek, pengen tidur, tapi sadar harus ngabarin orang2, jadi yg pertama dicari ada hape, hehe. Ohiya, terasa sepi juga sih karena ga boleh ada keluarga pendamping, jadi semua proses kontraksi, melahirkan, dan rawat inap 5 hari aku lalui sendirian. Ada dokter dan perawat yang bantuin sih, tapi tetep aja sedih ga ada orang yg bisa dicurhatin.</span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Dan momen ketika aku gendong Sakeenah pertama kalo juga nano-nano banget sih. Tentu saja senang, tapi disertai kenyataan bahwa sekarang ada manusia yang tumbuh kembangnya bergantung kepadaku, 'selamanya' akn menyandang status sebagai anakku. Dan aku pun mulai detik itu 'selamanya' akan menjadi ibu. Wow, udah ga ada jalan mundur lagi nih, nis. Yaah, pokoknya senang, khawatir, bahagia, rasa sayang, takut bercampur aduk lah.</span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Lalu, mundur lagi ke waktu hamil. Gimana rasanya? Hmm, pengalaman pertama yang tak terlupakan siih. Muntah setelah sekian lama ga pernah, perasaan aneh ada yg bergerak-gerak di dalam perut, dan tentunya rasa tidak nyaman saat tidur. Ga nafsu makam juga terjadi di aku, awalnya ga bisa bau makanan tertentu, sampe akhirnya bau sedapur aku ga bisa, alhasil makan roti, ochazuke, atau apa pun yg ga butuh proses masak. Dan aku ga ada ngidam gitu siih, jadi ga tau rasanya kaya gimana. Mungkin satu2nya ngidam aku adalah pulang ke Indonesia, wkwk, cuma satu tapi mahal bgt ngidamnya </span><span class="s3">🤣</span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Makin tua usia kehamilan, jalannya makin lambat, udah ga kuat naik tangga dan berdiri di densha. Padahal sebetulnya kenaikan berat aku selama hamil tuh ga terlalu besar, total naik 9 kg sampe minggu ke-38 dan itu aja udah berasa susah banget. Apalagi yg naik lebih dari itu yak, huhu luar biasa sekali ibu hamil memang. Setelah melahirkan, belum sampe 1 bulan, aku ada keperluan keluar rumah sendiri dan begitu jalan ke stasiun, kaget banget sama badan sendiri ternyata kok ringan bgt ya </span><span class="s3">🤣🤣</span><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"> </span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Kalau baca cerita di atas, kayanya hamil tuh ga enak banget ya? emang ga enak siih wkwk. aku jadi ngerti kenapa di Al-Quran dikatakan kalo ibu itu mengandung dengan susah payah, karena emang susah payah banget! hahaha. Tapi.. meskipun sangat sangat exhausting phyisically, it was really rewarding and fulfilling mentally. Betapa luar biasanya kita bisa menjadi perantara dimulainya kehidupan manusia baru. Akan menjadi pengubah hidup setiap perempuan yang mengalaminya. Dan mungkin ga semua perempun siap mengalami hal tersebut. Sedih bgt aku setiap dengar berita ibu yg buang anak, aborsi, dll, lebih ngilu lagi karena udh jadi ibu beneran.</span></p><p class="p3" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 22px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"></span><br /></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Tapi kalo boleh jujur lagi, nebesarin anak lebih susah </span><span class="s3">🥲</span><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;"> hehe.</span></p><p class="p2" style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-size: 17px; font-stretch: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><span class="s2" style="font-family: UICTFontTextStyleBody;">Yasudah deh kita sudahi dulu ya. Apresisi buat anda yg sudah baca sampai akhir. semoga ada hikmah yg bisa diambil.</span></p>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-12605765652972314072022-02-27T10:16:00.008+07:002022-02-27T10:21:17.997+07:00Perubahan 1.5 tahun ini<p>Akhirnya setelah satu setengah tahun menganggurkan 'space' ini, alhamdulillah ada keluangan dan niat lagi untuk menulis panjang. Semoga tulisan ini bisa selesai dan beneran di-post ya, tidak berakhir hanya sebagai draft blog saja, hehe (meratapi nasib draft-draft yang belum selesai). Terkadang hal-hal yang udah ditulis sebelumnya ga aku lanjutin lagi karena udah hilang 'feel'-nya. Bismillah.</p><p>Jadi, 1.5 tahun semenjak terakhir aku update blog ini (November 2020), banyak banget perubahan dalam hidup aku. Mungkin terlalu banyak 😂 Menikah di Januari 2021, pindah ke Jepang (kemungkinan besar 'for good') di Juni 2021, mulai kuliah S2 di September 2021, resign dari kantor lama di November 2021, dan hamil. Untuk yang terakhir ini aku gatau juga apakah harus diumumin atau gimana, tapi berhubung ga banyak yang baca blog ini, jadi ditulis juga gapapa kali ya 😆 </p><p>Yaa, jadi begitulah hidupku 1.5 tahun kebelakang, yang kalau dipikir-pikir, too much to handle sebetulnya dan bahkan untuk aku yang 'merasa' punya kepribadian santai pun ternyata overwhelmed sih menjalani semua itu. Yang kalo dilihat-lihat, lumayan life-changing juga ya semuanya, haha. Meskipun sekarang alhamdulillah udah mulai tenang dan bisa dibilang sudah beradaptasi lah dengan kehidupan baru. Awalnya aku pengen tulis masing-masing peristiwa itu dalam tulisan sebagai bahan renungan, tapi apa daya niat tidak terkumpul. Jadi, sekarang pengen merangkum aja perubahan apa yang terjadi dalam diri aku setelah melalui semua hal di atas.</p><p>1. Lifestyle</p><p>Ini adalah perubahan yang pasti sih, apalagi untuk orang yang sudah menikah dengan menyesuaikan lifestyle sebelum dan setelah menikah. Untuk kasus aku, lifestyle berubah drastis karena menikah DAN pindah ke luar negeri (Jepang). Dan jujur, itu sama sekali ga mudah 😢 Aku harus adaptasi dengan manusia baru dalam hidupku (baca: suami), yang biasanya apa-apa sendiri sekarang harus berbagi segala hal, termasuk the most private space (🙃) dengan orang baru tersebut. Menangislah jiwa introvert aku wkwkw. Dan memang private space yang kita punya kamar karena aku dan suami tinggal bersama ibu suami (mertua aku) di apartment Jepang yang seuprit ini, hehe. Sangat-sangat menantang.</p><p>Ditambah dengan perubahan dari hidup di Indonesia ke hidup di Jepang. Di awal, sama sekali ga ada bayangan gimana harus menjalani kehidupan di Jepang. Harus makan apa, belanja di mana, biaya hidup berapa, boro-boro mau budgeting deh. Bulan-bulan pertama di Jepang, amblas lah semua, beli ini itu, pergi sana-sini, sampai suami shock, kayanya dia mikir 'ternyata istri gue boros' 😔 Terus perlahan mulai eksplor berbagai supermarket, tempat belanja, berusaha naik sepeda instead of kereta (sampai hamil), menahan keinginan impulsif (ini penting!) dan mulai mencoba memahami apa yang essential (kebutuhan primer, sekunder tersier) dalam konteks hidup di Jepang dan sesuai dengan value keluarga baru (aku dan suami). </p><p>Perubahan lifestyle adalah perubahan pertama yang kena banget di mental aku sih. Awal-awal tinggal di Jepang, sering banget sedih meratapi nasib, ya Allah gini amat kok ya hidup aku... gitu 🙃 setiap hari survival mode aja pokoknya. Dan jujur, aku belum menemukan lifestyle yang stabil, tapi it's okay, hidup kan berubah terus, begitu pula manusianya. </p><p>2. Attitude, habits, personality?</p><p>Personality-wise, aku ga terlalu berubah sih dan memang mengubah kepribadian dan kebiasaan yang sudah melekat kuat itu susah banget ya. Dan tentunya dengan menikah, clash antara dua kepribadian yang berbeda, yang dibesarkan dari keluarga dan kebiasaan yang berbeda, pasti tidak terhindarkan. Begitu juga dengan aku dan suami. Seperti kata sejuta umat, kuncinya komunikasi dan alhamdulillah aku dikasih partner yang paham akan hal itu. Justru aku yang di awal agak susah membuka diri untuk berkomunikasi, hehe. Dan seiring berjalan waktu, meskipun mengubah pribadi itu sangat susah, aku merasa kita berdua setidaknya sudah semakin baik 'dan sabar' dalam menyikapi personality dan habit masing-masing (insyaa Allah). Yang tentunya masih sangat jauuh dari ideal, tapi yang penting kita punya growth mindset, memahami bahwa pasangan bukan manusia sempurna (apalagi diri kita sendiri) dan ada keinginan untuk memperbaiki diri.</p><p>Habit-wise, kalau kebiasaan yang sangat mendasar ga banyak berubah. Tapi tentunya Anisah yang sekarang, bukanlah Anisah yang dulu. Rasanya pas masih gadis, ga kebayang kalau di masa depan Anisah akan bisa masak kare, ayam kecap, mapo tofu, wkwkwk. Ditambah harus cuci, jemur, lipat baju; cuci piring; beresin rumah; wah, prestasi banget tuh. Tapi ternyata setelah dijalanin, ternyata bisa juga ya 😂 Emang kalau udah survival mode, semua hal jadi mungkin kok.</p><p>3. Vulnerability</p><p>Sebetulnya ga tahu juga bagaimana membahasakan ini dengan betul, being vulnerable (khususnya dalam relationship). Mungkin belajar menjadi lebih ikhlas, ridha, tawakkal, atau pasrah? 🤠Aku memulai pernikahan dengan zero ekspektasi, menikah dengan orang yang baru ketemu dua kali, WNA pula. Cuma tahu akan tinggal ke Jepang (maybe for good) dan sisanya gelap, haha. Dan begitu semuanya terjadi, banyak banget hal-hal tak terduga datang yang pada akhirnya 'memaksa' aku untuk menjadi lebih fleksibel akan semua kemungkinan. Being vulnerable and expect the unexpected. </p><p>Being vulnerable ini tentunya paling besar porsinya aku ke suami. Aku yang tadinya hidup udah mulai stabil, punya pekerjaan dan penghasilan, punya beberapa planning ke depan juga (makanya mulai mantap untuk proses menikah), tiba-tiba hidupnya jungkir balik 180 derajat 😂 Tentunya semua keputusan itu diambil dengan penuh kesadaran dan juga hasil istikharah, berdoa ke Allah SWT, tapi ga lantas semuanya berlangsung mulus kan ya. Begitu datang menyusul suami, aku jadi ibu rumah tangga tanpa penghasilan (kerja remote sih tapi gaji rupiah ga bisa dipakai wkwk), keterima S2 tapi ga dapat beasiswa (yang akhirnya kuliah dengan beasiswa kasih sayang a.k.a. dibayarin suami), belum ada akses finansial dan knowledge untuk bertahan hidup di negara asing (sekali pun itu Jepang). Yang pada akhirnya aku sangat sangat sangat bergantung pada suami, financially, physically and mentally. Menerima kenyataan kalau aku emang ga bisa mandiri, aku butuh suami, dan being vulnerable seperti itu sangat memudahkan hidup secara mental ya. Kayanya hari-hari jadi lebih legowo dan ringan aja gitu, meskipun beban kerja ga menjadi ringan ya, hehe.</p><p>Being vulnerable juga tentunya secara spiritual dan ini yang jadi fondasi sih sebetulnya. Manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan. Allah SWT tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya di luar kemampuannya. Klise tapi emang bener siih. Hidup dengan penuh sabar dan syukur, seimbang antara ikhtiar dan tawakkal. Wkwk, lama-lama bisa jadi tausyiah ini mah.</p><p>***</p><p>Ya kira-kira begitu lah perubahan dalan 1.5 tahun ini. Sebetulnya secara fisik ataupun kepribadian ga terlalu banyak yang berubah sih, tapi cara pandang aku terhadap hidup yang banyak berubah kayanya. Semoga ke arah kebaikan ya 😊</p>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-32258564351369959412020-11-14T16:36:00.006+07:002020-11-14T16:43:30.291+07:00Purchased items I am proud of (and Not proud of)<p>Pengakuan dosa aku di 2020 adalah 'banyak belanja'. Meskipun udah mulai belajar <i>minimalism</i> dan <i>mindfulness</i> seperti yang pernah aku tulis di post beberapa bulan lalu, teteup aja kalau udah jadi hobi susah banget lepas dari jeratnya.</p><p>Mungkin sebenernya lebih ke habit dalam menghabiskan uang ya.. sebelum pandemi, salah satu <i>guilty pleasure</i> aku adalah jumat sore pulang kantor minimal 2 minggu sekali, aku bakal pergi ke mall sendirian sebagai <i>self-reward</i> dengan jajan makanan jepang/korea/boba dan sedikit window shopping (atau shopping beneran T.T). Karena aku ga bisa melakukan hal itu selama pandemi ini, makanya semua kebutuhan mendapatkan rasa <i>'guilty pleasure'</i> itu dialihkan ke belanja dan <i>scrolling online shop</i>. Mencari barang-barang yang menarik, padahal sebetulnya aku ga butuh atau barangnya tidak menambah nilai untuk hidup aku.</p><p>Anyway, karena aktivitas belanja yang di luar kebiasaan itu lah, ada barang yang aku bangga telah memutuskan untuk membelinya, ada juga yang aku nyesel kok ya dibeli.... Dan ini udah mau akhir tahun juga, mungkin ide bagus untuk direview barang-barang apa aja yang udah aku beli <i>and added values to my life so far..</i></p><p><b><u>Purchased items I am proud of</u></b></p><p><b>4. Consistent skincare</b></p><p>Tahun akhir kuliah adalah awal mula aku mulai bereksperimen dengan skincare dan setelah punya uang sendiri, eksperimennya makin menjadi karena mulai beli dari merk-merk korea yang mahal dan susah didapat. Dan setelah melalui perjalanan panjang perawatan kulit ini, mencoba segala macam produk, konsultasi ke dokter kulit, nyobain treatment dan akhirnya aku udah mulai '<i>get a grip</i>' di urusan kulit ini dan mulai punya rutin yang konsisten. Huft, <i>finally</i>!!</p><p><i>Eventually, less is more</i>. Tadinya aku pakai produk banyak banget, tapi pada akhirnya mengerti yang penting adalah efektifitas sih. Jadi sekarang udah lumayan bangga ga terlalu tergoda dengan rekomendasi para <i>beauty youtuber</i> dan diskon di sociolla :)</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-L3J0Y6Zhtag/X6-PFcu0irI/AAAAAAAAFUM/-Iwn_82rLUwHNVC6rg9MkoOaIT5WafaZgCNcBGAsYHQ/s2048/2020-11-14-030005471.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1270" data-original-width="2048" src="https://1.bp.blogspot.com/-L3J0Y6Zhtag/X6-PFcu0irI/AAAAAAAAFUM/-Iwn_82rLUwHNVC6rg9MkoOaIT5WafaZgCNcBGAsYHQ/s320/2020-11-14-030005471.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pagi: Cleanser + Sunscreen<br />Malam: Double cleanse + Actives + Moisturizer + Lipcare</td></tr></tbody></table><p><b>3. AAPlus</b></p><p>Awalnya aku sempet mikir apakah AAPlus <i>overpriced</i> karena <i>subscription fee</i>-nya SGD19 setiap bulan. Tapi di satu sisi aku mikir, kalo aku bisa bayar netflix aku harus bisa bayar AAPlus juga! wkwk, sebuah justifikasi berusaha menyeimbangkan duniawi dan ukhrawi.</p><p>Setelah mencoba dua bulan, akhirnya memutuskan untuk ikutan one-year subscription AAPlus dengan harga SGD 199 dan <i>I am really proud of myself by doing that!</i> Seneng aja akhirnya bikin komitmen untuk belajar agama dan sejauh ini aku suka banget sama konten-konten di AAPlus ini. Yang paling aku suka dari AAPlus adalah khusus muslimah dimana isi komunitasnya ladies semua, pematerinya juga semua ustadzah dan ada banyak proyek dan challenge yang bermanfaat, salah satunya baca buku.</p><p>Sejauh ini materinya yang tersedia tentang Asmaul Husna, Istri dan Shahabiyah Rasulullah SAW, Tafsir Surat Al-Fatihah, dan tentang Sholat (yang aku belum mulai <i>but really looking forward to it</i>!).</p><p><b>2. Hair Oil</b></p><p>Hair oil adalah <i>discovery self-care</i> tahun ini yang paling menggembirakan buat aku hehe. Sejujurnya aku ga terlalu memperhatikan rambut, sampai aku merasa kok ya rambut aku tipis dan kasar ya... akhirnya aku mulai mencoba berbagai produk haircare, dari conditioner, hair mask, dan hair tonic.</p><p>Suatu hari, adik aku mulai pakai hair oil dan dia merekomendasikan ke aku juga katanya lumayan mengurangi rontok, dst. Akhirnya aku pun mulai pakai hair oil <i>and I ended up liking it so much</i> :)</p><p>Kalau boleh jujur, hair oil ini bukan sesuatu yang ajaib banget seperti klaimnya bisa mengurangi kerontokan dan menumbuhkan rambut. Ya, rambut rontok akan tetap ada dan ga jadi lebat juga sih rambut aku.. ini sebagian besar karena gaya hidup yang penuh dengan asupan sampah dibandingkan nutrisinya :". Tapi aku suka banget hair oil ini bikin rambut lembut, jadi aku ga butuh conditioner atau produk-produk lain setelahnya. Dan ini dipakainya sebelum keramas, didiamkan dulu selama minimal 1 jam dan langsung dibilas dengan shampo, jadi hemat air juga ga usah bilas 2 kali, hehe. Meskipun harganya lumayan mahal sih tapi entah kenapa bangga aja bisa hemat <i>space</i> dan hemat produk :)</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-SI9P3I8WnU4/X6-bgtB9zxI/AAAAAAAAFUY/iqDz7YywV2wIJq71ZMGiPnY_S-9iDRcPQCNcBGAsYHQ/s2048/2020-11-14-030003424.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1448" data-original-width="2048" src="https://1.bp.blogspot.com/-SI9P3I8WnU4/X6-bgtB9zxI/AAAAAAAAFUY/iqDz7YywV2wIJq71ZMGiPnY_S-9iDRcPQCNcBGAsYHQ/s320/2020-11-14-030003424.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Empties hair oil di 2020 ini<br /></td></tr></tbody></table><p><br /></p><p><b>1. Kindle</b></p><p><i>The proudest item I bought in 2020</i> adalah KINDLE!!!</p><p>Karena suka buku, dari dulu selalu penasaran sama kindle. Apalagi banyak orang yang suka debat lebih enak mana pakai kindle atau buku fisik. Aku dari dulu tim buku fisik banget tapi setelah mulai kerja, waktu untuk baca buku mulai berkurang dan perlahan merasa kok ya buku jadi clutter ya lama-lama. </p><p>Karena pada kenyataannya diantara semua buku yang aku punya secara fisik, mungkin setengahnya adalah buku yang aku ga terlalu suka dan ga akan dibaca lagi. Akhirnya 2020 ini dimulailah operasi <i>decluttering</i> buku dengan menjual buku-buku yang sudah tidak akan dibaca lagi lewat prelo/carousel.</p><p>Dan semenjak kerja juga aku mulai baca lewat handphone karena lebih praktis meskipun matanya jadi sakit dan banyak distraksi dari segala macam notifikasi. Akhirnya aku memutuskan untuk beli kindle supaya punya dedicated gadget buat buku, ga terganggu dengan handphone.</p><p>Setelah kurang lebih 6 bulan pakai Kindle, barang ini <i>sparks joy</i> banget buat aku :D Dan pastinya aku berhasil baca lebih banyak buku setelah beli kindle. Yang biasanya setahun paling mentok cuma bisa baca 20 buku, tahun 2020 ini aku baca 30 lebih buku dong (<i>cry in joy</i> T.T).</p><p>Aku merasa kindle menghilangkan ketidaknyamanan yang aku rasakan ketika baca fisik, misalnya bisa baca dalam posisi apa pun dan dimana pun, bahkan ketika kondisi gelap (tapi ini sebaiknya tidak dilakukan sih). Ukurannya tetep ringkes, ringan, ga bikin tangan pegel dan lelah seperti yang terjadi kalau lagi baca buku fisik yang berat atau buku impor yang biasanya ukurannya mini. Dan fitur-fitur tambahan lainnya seperti <i>highlight</i> dan <i>dictionary</i> yang sangat sangat membantu.</p><p>Awalnya aku agak ragu juga apakah harus mengeluarkan 2 juta demi gadget ini, tapi untuk yang doyan buku kaya aku, <i>definitely worth it!</i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-RxzGn1kztzk/X6-hXrFPfeI/AAAAAAAAFUk/8R_5TZXEMasAf9d7uFHayRe3njiAJP8iACNcBGAsYHQ/s2048/2020-11-14-030004113.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1477" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-RxzGn1kztzk/X6-hXrFPfeI/AAAAAAAAFUk/8R_5TZXEMasAf9d7uFHayRe3njiAJP8iACNcBGAsYHQ/s320/2020-11-14-030004113.jpg" /></a></div><br /><p><b>Purchased items I am NOT proud of</b></p><p>3. <i>Unused clothes</i></p><p>Kalau urusan baju, aku tuh termasuk yang banyak gagalnya daripada berhasil. Makanya tahun ini pun beberapa aku gagal dalam beli baju, mostly karena bahanya ga sebagus ekspektasi. Sayang kan ujung-ujungnya cuma pakai 1-2x dan sudah. Ini PR sih, tapi ya karena aku masih punya banyak baju, jadi harus puasa dulu untuk saat ini..</p><p>2. <i>Low quality electronics</i></p><p>Suatu hari, earphone aku rusak dan akhirnya membeli yang murah di Miniso, earphone dan headset sekalian. Ternyata aku ga nyaman pakai barangnya dan kualitas suaranya juga ga terlalu bagus. Akhirnya, beli lagi di JBL :") wkwk, sayang aja uangnya dan barangnya...</p><p>1. Makeup</p><p>Dosa perempuan yang susah ditobatin emang wkwk. Padahal udah jelas banget aku tuh ga pernah bisa konsisten pake makeup, bahkan <i>lipstick</i> sekalipun tapi tetep dibeli karena pengen punya. Apalagi pas adik aku nikah bulan Juni lalu dan aku yang ngedandanin jadinya memakai alasan tersebut untuk beli <i>eyeshadow palette, cushion, primer</i> dan <i>setting spray</i> segala. Ya, ga beli yang mahal-mahal sih karena tau diri. Setelah acara nikahannya selesai, lalu berpikir "Ini barang mau dipake kapan lageeee T.T". Semenjak itu aku ga beli makeup lagi dan GA AKAN beli sampai aku nemu <i>excuse </i>untuk beli lagi, hahaha.</p>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-80320289648116082062020-07-04T13:11:00.002+07:002020-07-04T13:11:44.351+07:00My Top 8 K-drama Pick (and more)Kalau bicara tentang aku dan K-drama, bisa panjang sih ceritanya, wkwk. Maklum aku udah nonton drama dari SD dan masih berlanjut sampai sekarang 😅 Waktu SMP dan SMA di boarding school, waktu liburan adalah waktunya balas dendam dengan nonton drama seharian nonstop dari awal liburan sampai akhir liburan. Zaman kuliahnya adalah peaknya aku nonton drama korea, jadi kegiatan aku ketika kuliah itu kalau ga belajar, ya, nonton drama korea/jepang. Haha. Begitu mulai kerja, udah mulai berkurang nontonnya karena ga kuat harus liat komputer lagi sepulang kerja. Paling ngikutin drama lewat cuplikan singkat di youtube kalau penasaran dengan suatu drama. <div><br /></div><div>Karena aku lihat akhir-akhir ini mulai ramai banyak orang ngomongin drama korea, bahkan yang tadinya ga pernah nonton drama korea pun mulai ikut nonton, aku jadi kepikiran ingin sharing drama korea terfavorit aku yang menurut aku sih bisa dinikmati oleh semua orang.</div><div><br /></div><div>Here we go with the list....</div><div><br /></div><div><b>8. Age of Youth 1 (2016)</b></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-PsWqO3LQAdU/XwADAwT_9vI/AAAAAAAAFKo/4IXNMNFIGKMXHInJ3Iuj66x2vgEe-mdVgCK4BGAsYHg/s365/Age_of_Youth-JTBC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="241" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-PsWqO3LQAdU/XwADAwT_9vI/AAAAAAAAFKo/4IXNMNFIGKMXHInJ3Iuj66x2vgEe-mdVgCK4BGAsYHg/s320/Age_of_Youth-JTBC.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Drama ini bercerita tentang 5 wanita muda yang tinggal di share house. Intinya mah tentang mba-mba satu kost-an gitu ya, wkwkwk. Masing-masing karakternya punya kepribadian yang berbeda, kehidupan yang berbeda, dan latar belakang hidup yang berbeda. Mereka akan punya masalah masing-masing yang berbeda, dengan cowok, dengan keluarga dan dengan satu sama lain sesama penghuni kost. </div><div>Suka karena karakternya biasa aja, bukan yang lebay tapi justru itu yang bikin relatable dan bisa lebih bersimpati.</div><div>Season 2-nya available di Netflix, tapi yang aku tonton season 1 jadi kurang tau apakah versi spin-off sebagus pendahulunya, hehe. </div><div><br /></div><div><b>7. Signal (2016)</b></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-zyd2uQhh6lc/XwAFYEgiN7I/AAAAAAAAFLE/qhfCkp4EXage-YgOF64UwXvtS9U4u4APACK4BGAsYHg/s723/Signal_%2528Korean_Drama%2529-p1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="723" data-original-width="500" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-zyd2uQhh6lc/XwAFYEgiN7I/AAAAAAAAFLE/qhfCkp4EXage-YgOF64UwXvtS9U4u4APACK4BGAsYHg/s320/Signal_%2528Korean_Drama%2529-p1.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Kalau ini drama detektif, thriller gitu ya dengan sedikit unsur fantasi karena ceritanya tentang detektif yang bisa berkomunikasi dengan detektif dari masa lalu lewat sebuah walkie-talkie. Nah, dengan komunikasi tersebut, sang detektif masa sekarang akan memecahkan kasus-kasus lama yang hampir habis masa berlakunya. Jujur, aku ga terlalu berani nonton cerita misteri tapi karena plotnya menarik banget jadi aku berhasil menyelesaikan sampai episode terakhir.</div><div>Available di Netflix ya!</div><div><br /></div><div><b>6. Sky Castle (2018)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Kmpn0l3tPNw/XwAHCpZsDJI/AAAAAAAAFLg/heOQWLcZz90_-ZfEWC1ABnRbhPRPIijsQCK4BGAsYHg/s371/Sky_Castle.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="371" data-original-width="260" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Kmpn0l3tPNw/XwAHCpZsDJI/AAAAAAAAFLg/heOQWLcZz90_-ZfEWC1ABnRbhPRPIijsQCK4BGAsYHg/s320/Sky_Castle.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Drama ini bercerita tentang keluarga sosialita yang tinggal di kompleks bergengsi, Sky Castle. Komplek ini hanya diperuntukkan bagi keluarga yang bapaknya bekerja sebagai dokter ahli di suatu rumah sakit. Ketika para ayah sibuk mencari nafkah, para ibunya ngapain? Tentu saja bersosialisasi dan berambisi ria memasukkan anaknya ke jurusan kedokteran dong :") Plot drama ini berpusat pada apa saja yang para ibu lakukan untuk mewujudkan ambisinya (so-called pengorbanan untuk anaknya) dan bagaimana para anaknya menyikapi orang tua masing-masing. Suasana drama ini agak dark ya, banyak scene yang bikin merinding juga. Tapi menurut aku drama ini bagus banget, mungkin bisa merepresentasikan kehidupan sosialita juga (meskipun aku gatau karena bukan sosialita, haha).</div><div>Available di Netflix jugaa :D</div><div><br /></div><div><b>5. My Mister (2018)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8cA346A-ntc/XwAKdXN1viI/AAAAAAAAFL8/S_xYoiBHROcIgkOfXBdEx1TRnLl8b5hkwCK4BGAsYHg/s380/MyMisterposter.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="262" data-original-width="380" src="https://1.bp.blogspot.com/-8cA346A-ntc/XwAKdXN1viI/AAAAAAAAFL8/S_xYoiBHROcIgkOfXBdEx1TRnLl8b5hkwCK4BGAsYHg/s320/MyMisterposter.jpg" width="320" /></a></div><div><br /></div><div>Kalau lihat posternya, kaya drama komedi ringan gitu ya, padahal aslinya tidak sama sekali XD Aku agak susah mendefinisikan genre dari drama ini, romance bukan, family juga ga terlalu. Ceritanya tentang seorang pria yang diselingkuhi istrinya dan seorang wanita muda, yatim piatu dengan kepribadian dark dan tidak bisa bersosialisasi. Nah, si pria dan wanita ini bekerja di perusahaan yang sama dan ceritanya bergulir dari situ. Ada banyak plot di ceritanya tapi masing-masing karakternya punya cerita menarik dan bikin nonton terus sih. Dan menurut aku, aktingnya IU bagus banget disini :)</div><div>Ini juga ada di netflix, alhamdulillah :)</div><div><br /></div><div><b>4. Hospital Playlist (2020)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-eEJvROdkUFQ/XwAMQ7-A-NI/AAAAAAAAFMY/HLtj1ccycPoAMkwINYT94rAOlWlcQenIgCK4BGAsYHg/s354/Hospital_Playlist.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="250" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-eEJvROdkUFQ/XwAMQ7-A-NI/AAAAAAAAFMY/HLtj1ccycPoAMkwINYT94rAOlWlcQenIgCK4BGAsYHg/s320/Hospital_Playlist.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Kalau ini ga usah ditanya lagi ya. Ini drama yang baru aja selesai dan langsung dimaki-maki penontonnya, minta segera keluar season 2-nya, wkwk. Drama ini garapan Shin Won-ho yang emang kuat dengan konsep drama 'piece of life' dan 'heart-warming'. Ga ada plot khusus, cuma cerita dengan 5 orang teman dekat, semuanya dokter dan keseharian mereka dengan sedikit 'drama' untuk masing-masing karakternya. Aku tuh bisa nonton setiap hari drama kayak giniii, hehe. </div><div><br /></div><div><b>3. Reply 1988 (2015)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-aQJXkAViNVY/XwAOgyH_0LI/AAAAAAAAFM0/QDCwioKq4TojxPNK35VwssYXtQjn33dPACK4BGAsYHg/s333/ec242fc4d78ce53454e96c9d491e9e31--korean-drama-movies-korean-dramas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="333" data-original-width="235" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-aQJXkAViNVY/XwAOgyH_0LI/AAAAAAAAFM0/QDCwioKq4TojxPNK35VwssYXtQjn33dPACK4BGAsYHg/s320/ec242fc4d78ce53454e96c9d491e9e31--korean-drama-movies-korean-dramas.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Ini juga drama hits! Emang sebagus itu dan menurut aku drama ini bisa ditonton siapa pun, semua gender dan umur. Drama ini dari PD yang sama dengan Hospital Playlist (Shin Won-ho niim!) dan aku sempet kebingungan, mana diantara dua drama ini yang mau ditaruh duluan, haha. Tapi karena Reply ini temanya lebih dekat dengan keseharian dan lebih banyak komedinya, jadi aku lebih suka Reply 1988 dari pada Hospital Playlist. Yang belum nonton, aku rekomendasikan segera nonton, dijamin ga nyesel :)</div><div><br /></div><div><b>2. Misaeng (2014)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-SL-Ii8yjxXI/XwAPtfYDNaI/AAAAAAAAFNM/D-UnOgL2S-cxM9Qq6OeoCFt5jLi_WarmgCK4BGAsYHg/s376/Misaeng-poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="376" data-original-width="260" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-SL-Ii8yjxXI/XwAPtfYDNaI/AAAAAAAAFNM/D-UnOgL2S-cxM9Qq6OeoCFt5jLi_WarmgCK4BGAsYHg/s320/Misaeng-poster.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Ini drama yang udah aku tonton dahulu kala, tapi berkesan banget akhirnya aku jadikan sebagai top 2 aku. Kisahnya tentang seorang pemuda biasa saja yang berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan bergengsi berkat koneksi. Karena status dia masih dalam masa percobaan, dia harus berjuang, beradaptasi dan bersaing melawan rekan satu angkatannya yang ambisius dan tak kenal ampun. Intinya cerita tentang kerasnya dunia kerja dan bagaimana si karakter utama melewatinya masalah-masalah di kantornya. Aku waktu nonton ini belum mulai bekerja, tapi entah kenapa aku tersentuh oleh banyak adegan dan skrip di drama ini sambil mengambil pelajaran bagaimana bersikap di kantor kalau aku udah mulai kerja. Inginnya nonton lagi drama ini sih, tapi sayag waktu dan masih banyak film lain yang ingin aku tonton, hehe.</div><div><br /></div><div><b>1. Stranger (2017)</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mk3PhuThG-A/XwAZmDHqR3I/AAAAAAAAFNo/SAgFU3ZNPgokrU_i6K-72kCFlvOoglf9wCK4BGAsYHg/s379/Stranger_Poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="379" data-original-width="263" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-mk3PhuThG-A/XwAZmDHqR3I/AAAAAAAAFNo/SAgFU3ZNPgokrU_i6K-72kCFlvOoglf9wCK4BGAsYHg/s320/Stranger_Poster.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Ini dia my number one korean drama! Aku agak kesulitan waktu nentuin urutan 2-5 di list ini karena hampir semua drama diatas aku suka equally. Tapi kalo ditanya tentang drama korea terbagus versi Anisah, aku ga punya jawaban lain selain Stranger (judul koreanya 'Secret Forest'). Ini bukan cuma Anisah-approved ya, tapi Anisah's family-approved karena aku nonton drama ini sekeluarga di tv, rutin setiap minggu dari awal sampai akhir :D Bahkan umi abi aku juga suka banget sampai mukanya serius banget tiap nonton Stranger tuuh. Genre-nya mystery, thriller, karakternya utamanya adalah seorang jaksa, Ceritanya tentang seorang jaksa yang berusaha memecahkan kasus pembunuhan yag pada akhirnya menguak kejahatan besar dari petinggi-petinggi negara. Meskipun terlihat ceritanya simpel dan pasaran banget, tapi drama ini plot twist-nya banyak banget dan dikemasnya juga bagus jadi ga bikin penontonnya bosen. </div><div>Kabar baiknya lagi Stranger ini adalah di netflix sekarang!</div><div><br /></div><div><u>Honorable mentions</u></div><div><br /></div><div>Itu dia top 8 k-drama versi aku, meskipun sejujurnya aku masih punya banyaaak banget rekomendasi drama korea yang menurut aku bagus dan layak ditonton. Dan fisclaimer tambahan bahwa masih banyak banget drama korea yang belum aku tonton, terutama yang kekinian seperti Itaewon Class, The World of Married, Crash Landing on You, dll. Tapi aku belum berminat mau nonton drama-drama itu, jadi kita lihat nanti ya, apakah list ini akan berubaha, hehe.</div><div>Selain drama-drama di atas, ada beberapa drama juga yang mau aku mention:</div><div><ol style="text-align: left;"><li>Jewel in The Palace: alasan kenapa aku mulai nonton drama korea! Dae Jang-geum 💕</li><li>Princess Hours: drama inilah yang bikin aku bener-bener 'serius' mulai ngikutin drama korea</li><li>Search WWW: drama ini adalah 'Women Empowerment', hehe. </li><li>When Camellia Blossom: ini drama baru yang bagus. Kang Ha-neul!!</li></ol><div>Ok, sepertinya aku harus berhenti sebelum list ini berubah jadi "semua drama korea yang pernah Anisah tonton", wkwkw.</div></div>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-59135954584894758622020-06-23T16:34:00.001+07:002020-06-23T16:34:49.873+07:00[Review] Aisha, The Wife, the Companion, the Scholar by Resit HaylamazBeberapa minggu terakhir, aku fokus menghabiskan buku ini karena jadi Book of the Month dari AAPlus. And I end up loving it so much 💕 Jadi aku memutuskan untuk menulis review yang sedikit lebih panjang (dan niat) di blog, bukan di goodreads seperti yang biasa aku lakukan.<div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-40VVDspr5GA/XvGKz180ggI/AAAAAAAAFII/R8KxLuMkVRE2vSevEuUhvCKUHavkoDQEwCK4BGAsYHg/s500/41-1Pgw4EhL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="333" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-40VVDspr5GA/XvGKz180ggI/AAAAAAAAFII/R8KxLuMkVRE2vSevEuUhvCKUHavkoDQEwCK4BGAsYHg/s320/41-1Pgw4EhL.jpg" /></a></div><div><br /></div><div>Buku ini terdiri dari 5 chapter yang merangkum seluruh perjalanan hidup Aisha RA, yaitu</div><div><ul style="text-align: left;"><li>Chapter 1: Meccan Years and the Migration</li><li>Chapter 2: The Marriage</li><li>Chapter 3: The Slander</li><li>Chapter 4: After the Prophet</li><li>Chapter 5: Aisha and Knowledge</li></ul><div>Chapter 1 secara singkat menjelaskan tentang asal usul Aisha dan kondisi dis di masa muda, sebelum menikah dengan Rasulullah SAW. Aku baru tau ternyata Aisha itu sempat dijodohkan dengan laki-laki lain dari bani lain, sebagaimana kebiasaan orang Arab pada zaman itu. Meskipun pada akhirnya, perjodohan itu dibatalkan karena Abu Bakar dan keluarganya masuk islam.</div></div><div><br /></div><div>Chapter 2 masuk ke kisah pernikahan Aisha dan Rasulullah SAW. Bagian ini menceritakan bagaimana Aisha hidup selama menjadi istri Rasululullah SAW., kondisi rumahnya, seperti apa rumah tangganya, bagaimana perilaku Aisha dan kisah-kisah lain yang banyak jadi pembelajaran buat aku.</div><div><br /></div><div>Chapter 3 ini berfokus pada kisah pemfitnahan yang dialami Aisha yang kita semua pasti pernah dengar. Dan jujur, bab ini yang paling emosional buat aku karena sedih sekaligus bikin gregetan, walaupun akhirnya happy ending, hehe.</div><div><br /></div><div>Chapter 4 membahas tentang kehidupan Aisha sepeninggalan Rasulullah SAW. Aisha RA hidup kurang lebih 48 tahun setelah suaminya meninggal, sehingga beliau melewati seluruh masa Khulafaur rasyidin dan setelahnya. Bab ini menjelaskan betapa besar kontribusi sosok Aisha RA untuk para muslimin di zaman itu setelah tidak adanya Rasulullah SAW yang menjadi acuan mereka.</div><div><br /></div><div>Chapter 5 memaparkan Aisha RA sebagai sosok terpelajar sebagaimana dia dikenal selama ini. Kontribusi di keilmuan apa saja yang Aisha kuasai dan siapa saya murid yang paling banyak belajar dari Aisha RA. Yang paling aku suka dari bab ini adalah pembahasan tentang hal yang suka menjadi perdebatan seputar Aisha RA, yaitu usia ketika menikah dengan Rasul dan 'perseteruan' antara Aisha dan Ali. Menarik banget :)</div><div><br /></div><div><b><u> What I got and what I feel about the book</u></b></div><div><br /></div><div>Hal pertama dan utama yang paling aku ambil pelajarannya dari Aisha RA adalah tentang kesederhanaan. Oke, baik, aku emang lagi tertarik dengan minimalism and stuffs, tapi aku kagum banget sih dengan kesederhanaan Aisha RA yang pasti adalah perngaruh dari kesederhanaan Rasulullah SAW. Rumah Aisha RA termasuk sempit, sampai kalau Rasul sujud disitu, kepala Rasul bisa terkena kakinya Aisha yang sedang tidur :( Aisha RA juga ga akan membeli baju baru sebelum baju yang dia punya rusak, dan jika dia mendapat hadiah maka semuanya akan dibagikan sampai habis kepada orang-orang yang membutuhkan. Ada satu hadits dari Rasulullah SAW. yang paling menusuk buat aku adalah,</div><div><br /></div><div><b><i>"Give and do not calculate; this is so that calculation will not be made against you."</i></b></div><div><br /></div><div>ðŸ˜</div><div><br /></div><div>Dan perilaku ini berlanjut sampai masa sepeninggalan Rasulullah SAW, ketika para khalifah mengirim banyak hadiah untuk Aisha RA sebagai penghormatan dan pemuliaan kepada istri Rasul, maka Aisha pun akan langsung mensedekahkannya hingga tak bersisa. Huhuhu, aku jadi malu sendiri karena isi otak aku 50% adalah belanja di e-commerce :(</div><div><br /></div><div>Dan tentang kejadian pemfitnahan yang dialami oleh Aisha RA, disitu aku benar-benar merasakan kekuatan keyakinan (keimanan) seorang Aisha RA. Di saat seperti itu, bahkan dia pun tidak bisa mencari perlindungan dari suaminya sendiri, karena Rasul sendiri pun tidak tahu harus melakukan apa, hanya bisa menunggu wahyu turun dari langit. Keluarganya pun tidak bisa membela karena mereka lebih pada sisi Rasulullah SAW. Dan Aisha pun hanya bisa berharap, berdo'a, bergantung pada Allah SWT pada saat itu. Sampai akhirnya Allah SWT pun membantunya membersihkan nama Aisha dengan menafikan fitnah tersebut :")</div><div><br /></div><div>Pelajaran berkesan lainnya yang aku dapatkan adalah tentang kontribusi dan konsistensi Aisha RA setelah Rasulullah SAW meninggal. Aisha RA tetap hidup selama +- 48 tahun setelah suaminya meninggal dan beliau tetap mempertahankan gaya hidup yang sama, sikap dan ibadah yang sama hingga akhir hayatnya tanpa peduli kondisi muslim pada saat itu. Aisha selalu jadi penasihat untuk khalifah yang menjabat pada saat itu karena keutamaan ilmu yang dia miliki. Aisha juga jadi semacam polisi, mengingatkan perilaku salah dari kaum muslimin dan memperbaiki ajaran-ajaran salah yang beredar di kalangan muslim. Aku berpikirnya itulah ujian untuk Aisha dan hikmah untuk kita, karena bayangin aja kalau Aisha tidak hidup selama itu, mungkin ajaran yang tersesat akan lebih cepat menyebar dan hadits-hadits yang kurang kesahihannya akan lebih banyak.</div><div><br /></div><div>Aku juga seneng banget buku ini membahas tentang usia Aisha RA menikah karena hal ini banyak dijadiin blunder dari orang-orang yang kurang suka dengan Islam. Dengan penjelasan yang runut, rasional dan meyakinkan, aku jadi merasa ini tidak blunder lagi, alhamdulillah :)</div><div><br /></div><div>Mungkin segitu aja reviewnya, sepertinya sudah sangat panjang. <i>I highly recommend this book!</i></div>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-21080202808002020482020-06-19T14:30:00.001+07:002020-06-19T14:30:09.424+07:00Shaping My LifestyleSeptember tahun ini menandakan sudah 3 tahun aku bekerja dan selama 3 tahun tersebut, aku jadi banyak berpikir tentang hidup dan kehidupan. Hidup seperti apa yang aku inginkan, dll. Tapi aku ga mau bahas itu sekarang sih karena terlalu berat dan aku juga belum bisa membahasakan dengan baik hal serius seperti itu, hehe.<div><br /></div><div>Semenjak kerja, aku punya kontrol penuh atas hidup aku karena aku sudah 'punya uang' dan orang tua aku adalah tipe yang membebaskan anaknya mau melakukan apa saja 'asal pakai uang sendiri'. Ok, sebetulnya ga sebebas itu sih, karena aku masih tinggal di rumah orang tua (<i>thanks to</i> kantorku yang cuma 20 menit dari rumah dengan ojek online) tapi aku bisa bilang kalau orang tua aku sudah ga pernah ikut campur asalkan bertanggung jawab, dalam koridor yang baik dan tentunya 'pakai uang sendiri ya' :)</div><div><br /></div><div>Dan semenjak bekerja pun salah satu yang sering aku pikirkan adalah tentang gaya hidup a.k.a. lifestyle. Gaji aku mau dipakai untuk apa, kegiatan apa yang mau aku lakukan di luar waktu kerja, dll. Yang pasti, setelah merasakan dunia kerja (jadi buruh, maksudnya), aku merasa punya kegiatan yang produktif itu penting banget. Karena seringnya tempat kerja itu menjadi zona nyaman dan tentunya kalau sudah nyaman dengan suatu kondisi, maka akan sedikit kemungkinan kita bisa berkembangnya. Setidaknya itu sih yang aku rasakan. Beruntunglah kalau kita bertemu dengan atasan dan lingkungan yang memotivasi kita untuk berkembang (dan alhamdulillah, lingkungan kerja aku cukup mendukung <i>personal growth, especially my great boss</i>), tapi aku memilih untuk tidak mendedikasikan hidup aku <u>hanya untuk bekerja</u>. Dan aku juga ga mau didefinisikan hanya dengan apa pekerjaan aku.</div><div><br /></div><div>Jadi, aku mulai mengeksplor ide-ide yang bisa aku aplikasikan dalam hidup dan aku mau sharing beberapa poin yang cukup memberikan pengaruh terhadap gaya hidup aku sekarang.</div><div><br /></div><div><b>1. Minimalism and Mindful Living</b></div><div><i>Really? Minimalism? </i></div><div>Hehehe, aku juga agak malu sih benernya menulis poin ini tapi menurutku minimalism itu suatu filosofi yang bagus banget. Dan ga cuma tentang punya sedikit barang tapi lebih tentang mindset sih.</div><div>Kalau boleh pinjam definisi The Minimalist,</div><div><br /></div><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"><i>MINIMALISM is a lifestyle that helps people question what things add value to their lives. By clearing the clutter from life's path, we can all make room for the most important aspects of life; <b>health, relationships, passion, growth and contribution.</b></i></div></blockquote><div><br /></div><div>Sejujurnya aku juga belum terlalu lama kenal tentang minimalism ini. Mungkin aku lebih familiar dengan <i>decluttering</i> dan Konmari <i>method</i> ketika kuliah yang masih suka aku aplikasikan sampai sekarang. Aku ga bisa bilang kalau aku punya barang sedikit, tapi aku lagi berusaha melepas keterikatan aku dengan barang dan merasa cukup dengan apa yang aku punya sekarang. Yang artinya;</div><div><ul style="text-align: left;"><li>Tidak beli skincare sebelum yang sedang dipakai habis</li><li>Baju yang sudah tidak dipakai selama setahun berarti waktunya untuk didonasikan</li><li>Jual buku yang sudah tidak sparks joy</li><li>Simpan dulu <i>wishlist</i> selama 1 bulan dan baru beli ketika masih merasa butuh</li></ul><div>Setelah itu, aku pun mulai uninstall instagram dan mencoba memperbaiki <i>bad habit</i> yang beberapa kali aku bahas di blog juga. Dan beberapa bulan ini akhirnya aku menyadari kalau hal-hal yang aku coba implementasikan itu cocok banget dengan ide minimalism ini. Dengan mengadopsi minimalism ini, aku jadi mikir lagi apa sih yang paling penting untuk diperjuangkan dalam hidup dan apa hal yang tidak essential tapi kita perjuangkan habis-habisan?</div></div><div><br /></div><div><b>2. Financial Planning</b></div><div><i>Katanya minimalism dan mindful, tapi kok pusing sama uang?</i></div><div>Hehe, bisa sih mikir kayak gini juga. Tapi aku malah mikirnya, justru karena mau hidup mindful dan minimal makanya penting belajar <i>financial planning</i>. Supaya hidupnya lebih tertata, punya uang oke, ga punya uang juga ga masalah ;D wkwk</div><div><br /></div><div>Aku dari dulu lumayan tertarik dengan masalah finansial ini, terutama setelah punya gaji sendiri. Lumayan kesel sama diri sendiri juga karena ga berhasil menabung pas kuliah, hehe. Awalnya aku selalu mengikuti konten dari Jouska, meskipun sering juga elus dada karena contoh kasusnya yang terlalu luar biasa (seperti apa kata netizen, hehe). Lalu, aku coba dengerin podcast-podcast tentang finansial di Spotify dan mulai investasi seperti yang digaungkan orang-orang. Kalau untuk menabung, aku udah merutinkan selama 3 tahun ini, tapi aku baru punya ilmu lebih komprehensif tentang financial planning dalam 1 tahun kebelakang ini.</div><div><br /></div><div>Intinya bagaimana kita membangung pondasi dengan financial check-up, mulai mengumpulkan dana darurat, persiapkan proteksi diri, dan baru boleh mulai investasi.</div><div><br /></div><div>Sumber terfavorit aku belajar tentang financial planning adalah dari kelas onlinenya QM Financial punyanya Mba Ligwina Hananto. Aku cocok banget sama kelas-kelas yang ditawarkan sama mereka, karena menurutku lebih aplikatif bagaimana pun kondisi kita. Trainer-trainernya juga kompeten dan penjelasannya bagus :) Ini berbayar, tapi worth it banget untuk ilmu ini akan kita pakai sampai sisa umur kita.</div><div><br /></div><div>Kalau ga mau yang berbayar, aku sangat merekomendasikan baca-baca IG mba @winditeguh dan mba @annisast</div><div><br /></div><div><b>4. Learning Religion</b></div><div>Kalau ini, PR seumur hidup ya. Dan semakin aku belajar tentang kedua poin diatas, aku makin ngerasa sebetulnya nilai-nilai minimalis, <i>financial planning</i> ga bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Malah sangat sesuai. Aku lagi baca Sirah-nya <a href="https://www.goodreads.com/book/show/14506451-aisha">Aisyah RA</a>. dan terkagum-kagum dengan cara hidup beliau yang sangat minimalis. Saking minimalisnya, aku ga bisa mencontoh, hehe. Bukunya bagus banget, nanti aku mau review di blog ini.</div><div><br /></div><div>Dan akhir-akhir ini, aku makin semangat belajar agama, thanks to AAPlus! Jadi, ini tuh kaya komunitas yang dikelola sama Aida Azlin. Platform ini isinya materi-materi keislaman tapi menurut aku dikemas dengan bagus banget, cocok untuk semua orang baik yang baru mau belajar atau yang sudah paham sekali pun. Yang mengisi materinya Ustazah, mostly dari Singapura atau Malaysia. Selain itu, ada juga sharing-sharing keislaman, <i>open study session</i>, pokoknya <i>engagement-</i>nya totalitas banget, aku suka :D</div><div><br /></div><div>Aku lebih cocok belajar dari sumber-sumber luar negeri, kayak Yaqeen Institute dan AAPlus ini karena menurutku penekanan mereka lebih banyak ke Why dibandingkan What dan How to. Mungkin juga karena muslim masih minoritas di negara-negara mereka, jadi penyampaiannya lebih mengena.</div><div><br /></div><div>Belajar agama lebih lanjut, terutama tentang 'Why Islam' itu selalu menjadi semacam motivasi dan juga 'tamparan' penyadaran tentang tujuan akhir dari hidup kita di dunia ini. Semacam takut sekaligus lega, takut dengan akhir hidup tapi juga lega karena agama sudah menjelaskan kepada kita apa saja yang harus kita lakukan menghadapi akhir itu. Masalahnya, apakah kita bisa melakukan sesuai yang diajarkan agama atau tidak :")</div><div><br /></div><div>*****</div><div><br /></div><div>Sejujurnya, aku udah ga ada ide bagaimana mengakhiri postingan ini, haha. Yang pasti, poin-poin di atas cuku memberi pengaruh signifikan sih dalam hidup aku dan seperti apa aku ingin hidup ke depannya. Mohon do'anya semoga aku bisa istiqomah dan lebih serius mengimplementasikannya ya :D</div>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-21751009446675497112020-05-02T09:57:00.002+07:002020-05-02T09:57:54.412+07:00Why my resolutions didn't work outHow's life?<br />
Alhamdulillah, aku masih dalam golongan orang yang bersyukur dengan #StayAtHome dan belum merasa bosan. Sebuah pembuktian kekuatan introvert, hehe.<br />
<br />
Jadi, aku mau sharing tentang sesuatu yang baru aku sadari akhir-akhir ini, tentang mewujudkan resolusi. Biasanya, setiap tahun baru aku akan menulis resolusi yang mau aku capai selama setahun kedepan. Mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang cukup menantang, misal lebih banyak baca buku, olahraga teratur, makan sehat, rutin nulis blog, nambah hafalan Quran, etc. Tapi pada praktiknya, resolusi tersebut sebagian besar gagal terimplementasi karena, ya.. gagal aja gitu, hehe. Sampai akhirnya 2020 ini aku ga bikin resolusi karena aku merasa ga perlu bikin resolusi, toh ujung-ujungnya terlupakan, huhu :(<br />
<br />
Hingga beberapa minggu lalu, aku join session-nya IG Live AAplus (komunitas muslimah yang dibuat Aida Azlin) dan di live tersebut ada sesi membuat <i>"Intention for Ramadhan"</i>. Kemudian Aida menyebutkan tentang 'menghilangkan kebiasaan buruk'. Dan pada saat itu, aku langsung kaya 'WOW' tersadar kenapa resolusi/target yang aku coba capai selama ini jarang terealisasi.<br />
<br />
<b><i>It is because I am always focusing on 'adding good habits/deeds' without really paying attention on </i></b><br />
<b><i>'reducing bad habits/deeds'.</i></b><br />
<br />
Selama ini, aku berusaha menambah hal-hal baru dan producktif dalam keseharian aku, padahal sebenernya aku udah 'ga punya waktu' untuk hal-hal tersebut karena banyak waktu yang aku habiskan mengerjakan kebiasaan buruk dan tidak produktif. Kenapa aku ga pernah bisa baca buku lebih dari 30 dalan setahun? Karena aku kebanyakan liat media sosial. Kenapa aku ga bisa olahraga teratur? Karena aku kebanyakan nonton film <i>instead of</i> bergerak. Hmm...<br />
<br />
Aku pun sadar sih, sering sekali aku merasa aku mengakhiri satu hari merasa sibuk tapi ga benar-benar produktif karena sebagian besar waktunya habis terdistraksi oleh hal-hal tidak berguna :(<br />
<br />
Akhirnya, aku mencoba mengubah approach aku dalam membuat resolusi dengan mengurangi (atau menghilangkan) kebiasaan buruk dan tidak produktif. Supaya aku punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang produktif :)<br />
<br />
Beberapa resolusi yang akhirnya aku tulis untuk Ramadhan ini adalah:<br />
<br />
<b>1. Mengurangi Following di Instagram</b><br />
Jadi, aku sekarang main IG lagi karena Arashi main IG (wkwk) meskipun pake fake account. Tapi pada akhirnya aku mem-follow banyak orang dan kembali tenggelam dalam jebakan <i>never ending IG stories</i>~ Akhirnya aku memutukan untuk mengurangi akun yang aku follow dari 100-an sampai sekarang cuma 65.<br />
<b>2. Only one movie from Netflix per week</b><br />
Aku sadar banget, waktu aku kebanyakan habis buat nonton. Kalau weekend, aku bisa menghabiskan seluruh siang cuma buat nonton film and do nothing. Makanya, aku bikin resolusi ini supaya aku punya lebih banyak waktu untuk hal-hal lain dengan membatasi satu film saja (plus 2 Arashi TV show) sebagai reward untuk diri sendiri.<br />
<b>3. No music on Spotify, only podcast and instrumental</b><br />
Aku juga biasanya ngabisin banyak waktu di Spotify. Dengerin satu lagu, keterusan nyari lagu lain, keterusan stalk penyanyinya, keterusan nyari liriknya, dst.. wkwkwk. Apalagi aku pendengar rutin Discover Weekly-nya Spotify.<br />
<br />
Lalu, aku baru menulis apa yang mau aku raih selama Ramadhan ini, seperti hafalan, baca tafsir dan dengerin kajian.<br />
<br />
Selama seminggu mengimplementasikan resolusi diatas, alhamdulillah aku merasa cara ini lebih efektif :) Aku jadi punya waktu luang dan karena ga bisa nonton/medsos, jadi kegiatannya aku alihkan ke hal-hal yang aku targetkan. Yeay!<br />
<br />
Masing-masing orang pasti beda sih kebiasaan buruknya, jadi kita harus lebih 'sadar diri' dan mulai meniatkan untuk mengurangi hal-ha tersebut.<br />
<br />
Semangat!<br />
<br />
<br />Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-42428049902277822572020-04-18T20:00:00.002+07:002020-04-18T20:00:51.457+07:00Trip to KL and around: Part 3 (Last Day and Arrival)Baik, aku tuntaskan seri KL ini ya, biar tidak ada hutang, hehe.<br />
<br />
<br />
*****<br />
DAY-5<br />
<br />
Hari terakhir di KL, kami berdua tidak menentukan itinerary, sepakat untuk <i>go with the flow</i> aja sesuai dengan mood. Penerbangan kita jam 8 malam dan kami udah harus checkout jam 12 maksimum, jadi punya waktu lumayan lama sih untuk jalan-jalan lagi.<br />
<br />
Dan beruntungnya adalah hotel kami mengizinkan kami menitipkan koper setelah checkout! Emang ini hotel <i>the best</i> banget, <i>I strongly recommend this hotel for those need a budget hotel in KL Sentral </i>:)<br />
<br />
Setelah checkout, kami memutuskan untuk ke Central Market lagi, melengkapi oleh-oleh karena 4 hari kemarin cuma fokus ke jalan-jalan saja, hehe. Dari Central Market, kami mencari destinasi yang bisa diraih dengan jalan kaki dan tempatnya ADEM karena panas banget, masya Allah :( Akhirnya kami ke Kuala Lumpur <i>City Gallery</i>, katanya sih semacam galeri yang isinya sejarah kota KL dan yang penting di sana ber-AC.<br />
<br />
Ternyata masuk ke <i>City Gallery</i> ini ada biaya masuknya, kalau ga salah RM 10 tapi nanti dapet kupon RM 5 yang bisa dituker dengan makanan atau dipakai untuk beli oleh-oleh. Aku lumayan suka dengan galeri ini, meskipun ga besar tapi isinya bermacam-macam, banyak spot fotonya dan ada toko oleh-olehnya. Setelah selesai keliling, aku pakai kuponnya untuk beli oleh-oleh (Teh Boh buat di rumah) dan Shofi pakai kuponnya untuk dituker sama minuman.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-VDVBqvDXmSE/XprljXpgBYI/AAAAAAAAFBk/qU_Bwboz6Y88QLA2_Qq0wHcNmpFNDmOMQCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_121713.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-VDVBqvDXmSE/XprljXpgBYI/AAAAAAAAFBk/qU_Bwboz6Y88QLA2_Qq0wHcNmpFNDmOMQCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_121713.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Inside the Central Market</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-iKoHwehhW4g/Xprlix6H0fI/AAAAAAAAFBc/q6XxwynwypwsIqsGC2SpLC4T5JH0PUmMACNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_122459.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-iKoHwehhW4g/Xprlix6H0fI/AAAAAAAAFBc/q6XxwynwypwsIqsGC2SpLC4T5JH0PUmMACNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_122459.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Road sight menuju City Gallery</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-BTQnBzBAWUA/XprljVTTVhI/AAAAAAAAFBg/--ZjrwGRd4MWWfrJoo4mBkoIsog3sylbQCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_122502_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-BTQnBzBAWUA/XprljVTTVhI/AAAAAAAAFBg/--ZjrwGRd4MWWfrJoo4mBkoIsog3sylbQCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_122502_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Road sight menuju City Gallery</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ERdiWoTuX40/XprllFIKGDI/AAAAAAAAFBo/pKxAzvPe5Ncdj1HXqF7ZkFQx00mtI0nTgCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_122837_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ERdiWoTuX40/XprllFIKGDI/AAAAAAAAFBo/pKxAzvPe5Ncdj1HXqF7ZkFQx00mtI0nTgCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_122837_1.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Inside City Gallery</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-wgi1ceJpPME/Xprll2XvSGI/AAAAAAAAFBs/qjVAYbesDzIudZfG1Bhk2sf89V6EVpcpQCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_123628.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-wgi1ceJpPME/Xprll2XvSGI/AAAAAAAAFBs/qjVAYbesDzIudZfG1Bhk2sf89V6EVpcpQCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_123628.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Inside City Gallery</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-c9D6b4JORrs/XprlmMSgypI/AAAAAAAAFBw/frNTh_nH0C87Vsn4UHQJ_TbX0kRbCNtSwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_124326.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-c9D6b4JORrs/XprlmMSgypI/AAAAAAAAFBw/frNTh_nH0C87Vsn4UHQJ_TbX0kRbCNtSwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_124326.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ada maket KL</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-BB9eN0cZAhE/Xprlmxg1jRI/AAAAAAAAFB0/EJeRPF1fJrcZbIfYHNx7Qs9S2VUxLcFtwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_132611.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-BB9eN0cZAhE/Xprlmxg1jRI/AAAAAAAAFB0/EJeRPF1fJrcZbIfYHNx7Qs9S2VUxLcFtwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_132611.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini toko oleh-oleh di galerinya</td></tr>
</tbody></table>
Dari <i>City Gallery</i>, kami ke masjid Jamek (lagi) untuk shalat dan istirahat sebentar. Lalu, kami ke KLCC Park dan menikmati Petronas Twin Tower di siang hari.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-DSslO-2_n7U/XprpD7KuCBI/AAAAAAAAFC0/hBheDKda_t8ERFSxIg2vPJdQXQtVsFlfwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_133410_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-DSslO-2_n7U/XprpD7KuCBI/AAAAAAAAFC0/hBheDKda_t8ERFSxIg2vPJdQXQtVsFlfwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_133410_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gedung Sultan Abdul Samad di siang hari</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-lbtgouaIRbc/XprpRm-rsFI/AAAAAAAAFC8/1URSYTGXemUBZDKLsn9xLe8yTf20gKB-ACNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_151728.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-lbtgouaIRbc/XprpRm-rsFI/AAAAAAAAFC8/1URSYTGXemUBZDKLsn9xLe8yTf20gKB-ACNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_151728.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KLCC Park</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-CsIIG2vu2vo/XprpRc8dmQI/AAAAAAAAFC4/Cb2jPXcdJoIQvbv69alW8U17bAsEGdQ3gCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_151741_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-CsIIG2vu2vo/XprpRc8dmQI/AAAAAAAAFC4/Cb2jPXcdJoIQvbv69alW8U17bAsEGdQ3gCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_151741_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KLCC Park</td></tr>
</tbody></table>
For your info, siang hari di KL itu panas banget, rasanya kaya jalan kaki siang bolong di Jakarta aja. Bedanya di KL lebih asri dan <i>less pollution</i>. Kami duduk cukup lama di KLCC Park dan karena udah kehabisan ide mau kemana lagi, akhirnya kami memutuskan untuk ke bandara saja.<br />
<br />
Kami kembali lagi ke hotel, ambil koper dan menuju basement KL Sentral untuk naik bus menuju KLIA2. Sesampai di bandara, kami baru cari makan siang (menuju sore) sebelum boarding. Nah, disini sempet ada drama singkat, wkwkw :")<br />
<br />
Jadi ceritanya, di hari terakhir ini uang cash kami yang tersisa sebanyak RM 46. Yaa, harusnya cukuplah ya untuk makan siang kami berdua karena harga set makan kan paling RM 20 perorang. Nah, si Shofi gamau makan KFC atau <i>fast food</i> dan malah minta makan di restoran makanan Jepang (yang terlihat mahal). Kami berdua pesan menu yang paling murah disitu, dengan ekspektasi uangnya akan cukup. Begitu Shofi mau bayar, ternyata <i>bill</i>-nya RM 47 sekian dong :( karena mereka ada pajak sampai 15% lebih, huft. Ya sudahlah, akhirnya aku bayar pakai kartu debit Jenius (<i>paywave</i>) dan lumayan dagdigdug takut kartu Jenius aku ga bisa dipakai, sama mas-masnya juga udah diliatin (mungkin dia khawatir kami ga bisa bayar, wkwk). Alhamdulillah, kartu Jenius bisa! Jadi, terbukti ya, Jenius bisa dipakai di luar negeri. Aku sudah membuktikannya di Korea Selatan dan Malaysia :)<br />
<br />
Setelah makan, ternyata udah waktunya <i>boarding</i>, jadi kami segera <i>boarding</i> ke <i>gate</i>. Nah, sebelum masuk ke <i>boarding area</i>-nya, ada pemeriksaan dulu dan ternyata bagasinya ditimbang dong satu-satu sebelum masuk ke <i>gate</i> :( Bagasi adalah salah satu ketakutan terbesar aku kalau naik maskapai <i>low cost </i>karena Air Asia karena cuma boleh maksimal 7 kg dan maskapai makin ketat dengan peraturang tersebut. Kalau di bendara Soetta, cenderung selow sih petugasnya. Tapi di KLIA ternyata tidak selow sodara-sodara, wkwkw. Ketika ditimbang... 7.3 kg! Dan diizinin sama mas-masnya! Terima kasih, Mas. Tapi ibu-ibu yang antri di depan aku, dia 7.8 kg dan dibolehin juga. Mungkin kalau di bawah 8 kg masih gapapa kali ya.<br />
<br />
Alhamdulillah, kami boarding ke pesawat dengan selamat dan sampai di Jakarta dengan selamat juga. Di pesawat, aku coba beli makan dan minum, <i>for the first time</i>, karena masih ada cash ringgit yang tersisa (thanks to Shofi). Aku beli jus apel dan cheese cake. Ternyata cheese cake-nya enak :)<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ZzqYSwiOO-0/Xpr0Jcrp8bI/AAAAAAAAFDM/ehhCMmTTMfY5oR6jTHm9e6hTWkYHeverwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200204_195939.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZzqYSwiOO-0/Xpr0Jcrp8bI/AAAAAAAAFDM/ehhCMmTTMfY5oR6jTHm9e6hTWkYHeverwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200204_195939.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beli makan pertama kali di pesawat</td></tr>
</tbody></table>
<br />
*****<br />
<br />
Yak, jadi begitulah cerita petualang kami berdua di KL. Overall, aku senang dengan perjalanan kali ini, karena yaa... <i>who doesn't love travelling?</i> Meskipun banyak yang bilang, "ngapain sih ke Malaysia, paling ga jauh beda sama Indonesia," menurutku tetap menarik untuk dikunjungi sih, tergantung bagaimana kita setting point of view ketika sedang travelling.<br />
<br />
Big thanks to Easy Hotel KL Sentral yang udah ngasih servis bagus banget untuk ukuran budget hotel. Lokasinya juara, dan tiap hari dibersihin kamarnya meskipun ga diminta, ngasih botol air mineral baru setiap hari. Pokoknya terbaik lah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-P7g8qotkMHA/Xpr2kdVdpoI/AAAAAAAAFDc/US0DbHFqGCY3EtjxprH_2pqXqQHb5N1IgCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200418_175246.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-P7g8qotkMHA/Xpr2kdVdpoI/AAAAAAAAFDc/US0DbHFqGCY3EtjxprH_2pqXqQHb5N1IgCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200418_175246.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampakan kamar kami. Meskipun ga luas, tapi bersih dan nyaman. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-qMdcO0tbGUU/Xpr2lZERzGI/AAAAAAAAFDg/nXTTNtAV1ksmsX0s8bmr4g0bKVBcdnxqwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200418_175314.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-qMdcO0tbGUU/Xpr2lZERzGI/AAAAAAAAFDg/nXTTNtAV1ksmsX0s8bmr4g0bKVBcdnxqwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200418_175314.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari jendela kamar, keliatan mall dan eskalator menuju stasiun KL Sentral.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Thanks to posisi hotel kita yang strategis, jadi kami juga ga pernah kesusahan cari makan. Di samping hotel ada restoran ada juga beberapa convenience store. Salah satu favorit kami adalah Lawson sebelum pintu masuk mall, tempat kami stok air, beli sarapan roti, oden dan snack-snack cemilan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-I7eW9V-sJMc/Xpr3zIOTEQI/AAAAAAAAFDw/WINNgx8psmsJ41x6A3uqFu56HQmK8I7bACNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200202_113755%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-I7eW9V-sJMc/Xpr3zIOTEQI/AAAAAAAAFDw/WINNgx8psmsJ41x6A3uqFu56HQmK8I7bACNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200202_113755%2B%25281%2529.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hadiah ulang tahun dari Shofi, Milk Tea kesukaan pas kecil.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Jadi, di perjalanan ini, aku menghabiskan ulang tahun yang ke-.. (ya sekian lah ya). <i>And it actually felt good</i> loh :) Aku bukan orang yang suka merayakan dan dirayakan ulang tahunnya sih, cuma kadang aku suka merasa sedih waktu ulang tahun, apalagi umur aku semakin tua, hiks. Dan travelling pada saat ulang tahun jadi kaya obat perasaan sedih tersebut. <i>I don't know why but I guess because I am actually doing THINGS on my birthday, something other than my daily routine. </i>Mungkin mau dibiasakan sih, cuti dan pergi travelling pada saat ulang tahun :)<div>
<br /></div>
<div>
*****</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Keadaan 'terkurung' seperti ini dan menulis blog post ini menyadarkan aku betapa aku pengen travelling lagi sih. Dan betapa berharganya waktu dan kesehatan yang kita punya di hidup ini. Semoga kita semua bisa lewati semua ini dengan selamat dan ketika kita sudah bisa kembali berutinitas, kita bisa beraktivitas lebih baik dan lebih mindful lagi ya.<br /><br />
<br /></div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-43798304941176985632020-04-09T21:21:00.001+07:002020-04-09T21:21:50.098+07:00Pengalaman Ikut Test JLPT!Yes, akhirnya aku ikut tes JLPT :) Buat yang belum familiar, JLPT adalah <i>Japanese Language Proficiency Test</i>, sebuah tes untuk mengukur kemampuan Bahasa Jepang seseorang. Yaa, semacam TOEFL/IELTS untuk Bahasa Inggris.<br />
<br />
Kalau orang-orang yang kenal sama aku, mungkin udah tau kalau aku bisa bahasa jepang karena pas kecil pernah tinggal di Jepang dari umur 4 sampai 9 tahun. Setelah itu, aku pulang ke Indonesia dan ga banyak bersentuhan lagi dengan bahasa Jepang, karena lebih fokus adaptasi diri dengan sekolah di Indonesia dan bahasanya :") Momen aku bertemu lagi dengan bahasa Jepang adalah waktu SMP, dimana aku ketemu dengan Hana-chan yang dulu pernah tinggak di Jepang juga, dan orang tua kita berdua emang saling kenal. Aku amazed banget karena Hana-chan ini masih lancar bangettt Bahasa Jepangnyaa! Malu dong aku langsung, wkwk. Jadilah, diriku mulai mengikuti lagi segala per-Jepang-an, ga cuma bahasanya aja, tapi artis-artisnya, lagu-lagunya, drama-dramanya dan segala entertainment-nya (dan dari sini lah sejarah per-fangirl Anisah dimulai, hehe).<br />
<br />
Selama ini, aku memakai bahasa Jepang cuma untuk menonton drama atau tv show jepang dan mendengar lagu-lagunya. <i>For entertainment only.</i> Jadi, aku pun ga pernah tau, seberapa lancarkah aku dalam berbahasa jepang? Apakah aku cukup qualified untuk dibilang 'fluent in Japanese'? hehe. Akhirnya aku mulai mencari tahu tentang JLPT dan coba-coba mengerjakan soal-soalnya.<br />
<br />
Jadi, JLPT itu terbagi menjadi 5 level, N1-N5 dengan N1 adalah level tersusah dan N5 adalah level termudah. Dan setelah aku coba-coba mengerjakan soal JLPT yang ada di website resmi mereka, aku memperkirakan kalau level Bahasa Jepang aku ada di level N3 karena aku bisa mengerjakan soal-soal N3 dengan lumayan lancar. Dan kata tetangga aku yang seorang dosen bahasa jepang, aku yang tinggal di Jepang sampai kelas 3 SD itu emang levelnya N3.<br />
<br />
Akhirnya, aku memutuskan untuk daftar tes JLPT. Level N2 xp<br />
Kenapa N2? Karena kurang menantang kalau ambilnya N3. Wkwkwk, sok banget emang Anisah ini. Ini jangan ditiru ya kalau emang mau ngejar dapat sertifikatnya untuk ngelamar kerja, kuliah, dll, karena tujuan aku ikut tes JLPT itu emang murni atas dasar keisengan dan memenuhi rasa penasaran.. Dan menurut aku, mengetahui level JLPT itu penting banget sebelum daftar tesnya, apalagi buat orang yang emang butuh sertifikatnya. Karena JLPT itu hanya diselenggarakan 2 kali setahun (Juli dan Desember), jadi kalau kamu gagal di tes yang sekarang, kamu harus tunggu 6 bulan lagi untuk ambil tes selanjutnya :(<br />
<br />
Pendaftaran untuk JLPT itu dibuka kira-kira dari 4 bulan sebelumnya, jadi untuk tes bulan Desember yang aku ikutin, aku udah daftar dari bulan Agustus. Dan biaya tesnya cuma Rp 170 ribu! Andaikan IELTS juga harganya segitu~ haha<br />
<br />
<b>Cara aku belajar untuk JLPT</b><br />
<br />
Sejujurnya, aku bener-bener belajar untuk JLPT itu 1 bulan sebelum tes, dan ternyata itu kurang cukup :( Menurutku, at least persiapkan diri 3 bulan sebelumnya supaya lebih percaya diri meghadapi tesnya.<br />
<br />
Aku belajar materi JLPT kebanyakan dari buku-buku yang emang ditujukan untuk tes JLPT. Kalau kalian googling, akan sangat banyak rekomendasi buku/website untuk belajar JLPT di luar sana. Aku coba belajar sana-sini dan pada akhirnya aku hanya belajar dari dua buku yang menurut aku udah cukup komprehensif, yaitu <b>Nihongo Sou Matome</b> dan <b>Shin Kanzen. </b><br />
<b><br /></b>
Materi tes JLPT terdiri dari 4 bagian, <i>Choukai (Listening), Dokkai (Reading), Goi (Vocab & Kanji)</i> dan <i>Bunpo (Grammar)</i>. Iya, emang dengernya aja udah pusing, haha. Dan kita harus menguasai keempat bagian itu dengan baik karena ada minimal nilai yang harus kita lewati agar bisa lolos tes. Jadi, penting banget untuk mempelajari semuanya ya! Dan kedua buku yang aku sebutkan diatas, udah CUKUP BANGET sebagai bekal tes JLPT apalagi kalau bisa menyelesaikan semua materi bukunya sebelum ujian (sayangnya aku ga selesai :").<br />
<br />
Selain kedua buku di atas, aku juga pakai beberapa apps seperti:<br />
- Kanji Study<br />
- Kanji Recognizer<br />
- AnkiDroid (ini semacam flashcard app)<br />
Aku sadar banget, kekurangan aku ada di kanji dan vocab (goi), jadi aku ekstra lebih belajar untuk kedua bagian tersebut. Jadi, kalau misalnya aku lagi nonton tv show atau lagi baca artikel dan menemukan kanji yang aku ga paham, aku akan mencari artinya di Kanji Study atau Kanji Recognizer dan kata tersebut akan aku simpan di AnkiDroid untuk aku review. Nah, AnkiDroid ini aku pakai sebagai sarana aku review kosakata baru di waktu luang (mis. istirahat kantor).<br />
<br />
Di luar itu, hal yang menurut aku paling penting dalam belajar bahasa adalah <b>pembiasaan diri</b>. Jadi, aku mencoba untuk lebih mendekatkan diri dengan Bahsa Jepang dan lebih banyak 'ketemu' bahasa jepang di keseharian aku. Gimana caranya? Emang susah sih, karena aku kan tidak berada di lingkungan yang mendukung, jadi aku berusaha sendiri memperbanyak intensitas terpapar dengan bahasa jepang. Aku jadi lebih banyak nonton drama dan tv show jepang (dan menunda drama/tv show korea, wkwk), mulai dengerin podcast berbahasa jepang (dan ternyata banyak podcast untuk belajar bahasa jepang di Spotify!) dan mulai men-follow akun-akun berbahasa jepang di twitter dan instagram. Ini cukup membantu secara signifikan sih, mungkin karena cara-cara seperti ini lebih menyenangkan dan dapet banyak kosakata baru yang menarik dan bermanfaat :)<br />
<br />
Daaan, akhirnya tiba D-day tes. Aku ambil tempat tes di Jakarta, lokasinya di Universitas Persada. Dan ternyata yang ikut banyak banget ya :") Suasananya seperti suasana tes biasa, sama kayak waltu ikut IELTS atau ujian lainnya kok, jadi aku ga terlalu nervous sih. Soalnya, lumayan susah! Kalau untuk Reading-nya aku ga terlalu masalah, grammar agak membingungkan tapi masih okelah, pas listening agak kehilangan fokus jadi kelewat beberapa bagian, dan kanjinya!! menyerahlah aku kalau kanji, haha. Tapi wajar aja kok kalau kesusahan di kanji, karena orang jepang asli pun mereka belum tentu bisa baca tulis kanji dengan baik :p<br />
<br />
Hasilnya gimana, Nis? Alhamdulillah, lulus :D<br />
Meskipun cuma iseng-iseng, tetep senang sih karena ga usah ngulang N2 lagi dan bisa langsung menuju N1~<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-eHx8JyLn_90/Xo8ubjuRJWI/AAAAAAAAFAI/iBEL0GMys50GIu74G-2fxoFoiSrJFQPnwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG-20200313-WA0018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1123" data-original-width="540" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-eHx8JyLn_90/Xo8ubjuRJWI/AAAAAAAAFAI/iBEL0GMys50GIu74G-2fxoFoiSrJFQPnwCNcBGAsYHQ/s320/IMG-20200313-WA0018.jpg" width="153" /></a></div>
<br />
<br />
Apa mulai jadi translator aja kali ya? Hehe.<br />
<br />
Yang mau tes JLPT, semangat ya!Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-58921960945570674992020-04-03T07:00:00.003+07:002020-04-03T07:00:49.658+07:00Bersikap baik di rumahSudah hari kelima WFH full. Dua minggu kemarin sistemnya masih 1 hari kantor, 1 hari rumah. Dan aku termasuk golongan bahagian dengan WFH karena... <i>who doesn't love being at home? (mode introvert on)</i>. Terlebih karena aku bisa bagi waktu melakukan banyak hal dibandingkan ketika di kantor. Just FYI, sistem kerja di kantor aku termasuk yang <i>strict</i>, karena kita dikasihnya PC berkoneksi internet LAN, yang aksesnya terbatas (tidak bisa buka gmail, web berita mainstream, apalagi yutub :p). Sebetulnya gapapa kalau kerjaannya lagi banyak, jadi kita akan f<i>ull occupied</i> sama kerjaan. Tapi, kalau lagi <i>idle</i>, bosennya luar biasa karena ga bisa apa-apa. Kalau di rumah, aku merasa lebih produktif melakukan banyak hal. Misal, kalau kerjaan sudah selesai, bisa nonton netflix (eh) atau melakukan kegiatan edukatif lainnya. Yeay.<br />
<br />
Tapi WFH juga memberikan banyak penyadaran sih, terutama tentang saya, rumah dan keluarga. Situasi sekarang membuat aku harus berada bersama keluarga 24 jam penuh, sholat bareng, makan bareng yang sebelumnya kami hanya bertemu pagi dan malam. Dan sudah beberapa hari ini aku merasa, sikap aku di rumah tuh... buruk banget, hehe. Entah kenapa ya, mungkin karena aku merasa terlanjur nyaman atau lebih tepatnya cuek dan bodo amat sama apa-apa yang dipikirkan keluarga, jadi keluar tuh semua jelek-jeleknya di rumah. Seolah kalau mau liat versi jelek sesungguhnya Anisah tuh tinggal liat aja Anisah versi rumah, hehe :"( Udah susah dibangunin, pemalasnya luar biasa, suka ngambek lagi. Ga banget deh pokoknya. Sampai aku sendiri kaget, 'yaampun kok kelakuan aku buruk banget ya', wkwk.<br />
<br />
Kalau dipikir-pikir, aku emang <i>take for granted</i> banget keluarga yang aku punya sekarang. Gimana ya keluarga aku melihat diri aku selama ini? Mungkin mereka ga bakal percaya sih kalau aku bilang sebenarnya Anisah adalah orang yang baik hati dan penyabar. Hahaha.<br />
<br />
Tapi aku bisa kok bersikap baik. Buktinya aku jarang punya masalah sama orang. Aku punya teman baik lumayan banyak. Kadang mereka cerita ke aku atau minta pendapat. Ya, berarti aku orangnya bisa dipercaya kan? (mencari pembenaran, hehe).<br />
<br />
Toh, keluarga memang harus yang diprioritaskan untuk bersikap baik sih. Di islam juga diajarkan untuk berkasih sayang kepada keluarga, apalagi ke orang tua. Bukan kebalik, bersikap lebih baik sama orang lain yang baru membersamai kita beberapa lama saja. Kalau kata ummi, <b>"Kalau kamu meninggal, yang akan paling inget sama kamu tuh, ya keluarga. Yang menguburkan keluarga, yang akan mengunjungi makam kamu tuh keluarga. Bukan temen-temen kamu"</b>. Iya banget :"(<br />
<br />
Jadilah, Anisah mulai sekarang akan berusahan bersikap baik di rumah. Semoga aku ga <i>take for granted</i> terhadap keluarga. Wish me luck!<br />
<br />
<br />Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-59577040046050026112020-02-08T17:49:00.000+07:002020-02-09T11:46:53.775+07:00Trip to KL and around: Part 2 (Day 2, 3 and 4)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2020/02/trip-to-kl-and-around-part-1-prep-day-1.html">PART 1</a><br />
<div>
<br /></div>
<div>
*****</div>
<div>
<br /></div>
<div>
DAY 2</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Malam sebelumnya, saya dan Shofi memutuskan untuk ke Batu Caves. Setelah browsing, kami memutuskan ke Batu Caves dengan KTM, semacam kereta antarkota sepertinya. Naiknya dari KL Sentral tentunya~ Alhamdulillah, pilih hotel di KL Sentral :D haha. Saran saya, cari tahu dulu jadwal KTM-nya karena frekuensinya ga terlalu banyak, kira-kira 40 menit sekali. Kami naiknya jam 10 pagi, sebelumnya sarapan dulu KFC yang ada di stasiun. KTM bisa dibayar menggunakan TnG card dengan tarif RM 3.6 (kalau ga salah) sekali jalan langsung sampai ke stasiun Batu Caves.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-b-ojRIYAa44/Xj5rNm3cZxI/AAAAAAAAE1Y/JPT0GkcvoGMdW55kh7DwBFc3FLxofBZiACNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200201_104407.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-b-ojRIYAa44/Xj5rNm3cZxI/AAAAAAAAE1Y/JPT0GkcvoGMdW55kh7DwBFc3FLxofBZiACNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200201_104407.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batu Caves dan Murugan statue</td></tr>
</tbody></table>
Batu Caves terkenal dengan 272 anak tangga menuju ke gua utamanya, yaitu Temple Cave. Ke Temple Caves ini gratis, dan mungkin karena kami ke sana hari Sabtu, penuh BANGET manusianya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-sSZhVV3h7c4/Xj5rNpSA26I/AAAAAAAAE1U/XzsL_NUJfqcNCP0jt_622GfnL9L-cDHKwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200201_110158.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-sSZhVV3h7c4/Xj5rNpSA26I/AAAAAAAAE1U/XzsL_NUJfqcNCP0jt_622GfnL9L-cDHKwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200201_110158.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yey, sampai juga!</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Jangan kaget, saya naik loh 272 anak tangga itu (wkwk, so proud). Anisah kan anti mager (kalau sedang liburan saja). Dan suasana di sana ramai sekai, bercampur antara turis dan orang-orang yang datang beribadah.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Sr_Ign5h78Q/Xj5rO3uj35I/AAAAAAAAE2I/RRq37a372VgH2NHjOS2Dn6mDPRzaIsYDACEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_112114.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-Sr_Ign5h78Q/Xj5rO3uj35I/AAAAAAAAE2I/RRq37a372VgH2NHjOS2Dn6mDPRzaIsYDACEwYBhgL/s320/IMG_20200201_112114.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ramainya orang beribadah di salah satu temple</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-dwK8GCSpIH0/Xj5rQCkUhtI/AAAAAAAAE2E/7tr4KJoG8J8SISPM7zaCMvpg0yAwYkVJgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_112119_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-dwK8GCSpIH0/Xj5rQCkUhtI/AAAAAAAAE2E/7tr4KJoG8J8SISPM7zaCMvpg0yAwYkVJgCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_112119_1.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana di dalam Temple Cave</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau dipikir, hebat ya orang-orang yang datang kesini untuk beribadah. Tantangannya luar biasa loh, harus melewat 272 anak tangga dulu :") Banyak juga saya lihat para lansia, anak kecil atau pun ibu-ibu yang gendong anak bayinya menaiki tangga menuju Temple Cave. Huhu, salut.</div>
<div>
<br /></div>
Sudah selesai sigthseeing-nya di Temple Cave, saya dan Shofi memutuskan ke cave yang lainnya, yaitu Ramayana Cave. Kalau yang ini, kita harus bayar RM 5. Isinya ada patung-patung yang menggambarkan alur cerita Ramayana. Lumayan menyenangkan dan menambah ilmu sih tentang cerita Rama. Sekalian refreshing lagi cerita yang pernah ditonton waktu pertunjukan Ramayana Ballet di Candi Prambanan.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8gssO0mNII8/Xj5rP-V-5WI/AAAAAAAAE2I/NtXzVQhF3JoPG6d0ImS4YajgV485TAY-QCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_115430.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-8gssO0mNII8/Xj5rP-V-5WI/AAAAAAAAE2I/NtXzVQhF3JoPG6d0ImS4YajgV485TAY-QCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_115430.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ramayana Cave</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Lelah sangat, akhirnya kami balik ke KL Sentral lagi dan beristirahat.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-R30msERhFHg/Xj5rNMDq31I/AAAAAAAAE2A/yaF39dTjPTkA-47Jg3_WwA2C1s98Rb-fACEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_085432.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-R30msERhFHg/Xj5rNMDq31I/AAAAAAAAE2A/yaF39dTjPTkA-47Jg3_WwA2C1s98Rb-fACEwYBhgL/s320/IMG_20200201_085432.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bonus foto makanan KFC. Nasinya berwarna kalau disini.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Ga lama kemudian, berangkat kembali kita ke daerah Petaling Street dan Masjid Jamek. Sebelumnya mampir dulu ke Central Market yang dikenal sebagai tempat beli oleh-oleh. Lalu, lanjut ke Petaling Street atau dikenal juga daerah Chinatown. Ternyata di Petaling Street itu sepanjang jalan penuh dengan jualan baju, tas, jam tangan, dan barang-barang 'branded' lainnya (yang saya dan Shofi fix setuju mereka barang KW, hehe). Kita cuma numpang jalan sebentar dan langsung menuju Masjid Jamek, by foot. Hehe, emang deket kok.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pKivTjqzF8E/Xj5rSkGEGoI/AAAAAAAAE2U/bIsBkFqkEm8g8TNzJzA1H5Mlyn1KiKsRQCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_172525.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-pKivTjqzF8E/Xj5rSkGEGoI/AAAAAAAAE2U/bIsBkFqkEm8g8TNzJzA1H5Mlyn1KiKsRQCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_172525.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampakan Masjid Jamek di sore hari</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-i3PJRN-Y57s/Xj6Axjib4OI/AAAAAAAAE2g/9pH8uSGUbpY2GNLofDyuWXNjOjmq4b6IwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200204_143705.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-i3PJRN-Y57s/Xj6Axjib4OI/AAAAAAAAE2g/9pH8uSGUbpY2GNLofDyuWXNjOjmq4b6IwCEwYBhgL/s320/IMG_20200204_143705.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Jamek</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Kami sholat dan istirahat di sana karena jujur, kakinya udah mati rasa banget kebanyakan jalan :") Duduk-duduk di selasar masjid Jamek sambil menunggu Chusna karena kami janjian ketemu di sana malamnya. Saya juga nemu jajanan minum yang seger banget, namanya ais limun. Ya, seperti namanya, ini simply es jeruk nipis sih. Tapi seger banget, harganya cuma RM 2 dan dijual di mana-mana!<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-RlpG14ENkEw/Xj6AwPl-dcI/AAAAAAAAE2c/KwjIXIDu840RQ4fHgDCSFp1VgcJkXIjIQCNcBGAsYHQ/s1600/KDPRO_2020-02-01-18-47-26_developed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="1080" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-RlpG14ENkEw/Xj6AwPl-dcI/AAAAAAAAE2c/KwjIXIDu840RQ4fHgDCSFp1VgcJkXIjIQCNcBGAsYHQ/s320/KDPRO_2020-02-01-18-47-26_developed.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The air limun</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Akhirnya kami bertemu Chusna dan makan malam di President's Corner, dekat Masjid Jamek. Makannya roti canai yang super murah, cuma sekitar RM 2.5, kenyang pula. Kami bertiga balik lagi ke masjid Jamek untuk sholat dan selanjutnya menuju Gedung Sultan Abdul Samad dan Merdeka Square.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-K54t2ruTDpo/Xj5rT9FpzOI/AAAAAAAAE2U/JYJT6z0Ek3I5DJbvYjdyXc6AOqt7Sz8SgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_204934.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-K54t2ruTDpo/Xj5rT9FpzOI/AAAAAAAAE2U/JYJT6z0Ek3I5DJbvYjdyXc6AOqt7Sz8SgCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_204934.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gedung Sultan Abdul Samad. Kalau weekend, car free day katanya.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-JD2fkAkT0Y8/Xj5rSyT-ObI/AAAAAAAAE2Q/QPXSREmxR1MTeq0RQ6r08IKqzVDRwEZ8gCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_204119.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-JD2fkAkT0Y8/Xj5rSyT-ObI/AAAAAAAAE2Q/QPXSREmxR1MTeq0RQ6r08IKqzVDRwEZ8gCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_204119.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dataran Merdeka</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-WkiEkFx1aSU/Xj6DOGWK4oI/AAAAAAAAE20/S2QDzYGaAwsgTg0dgzM2AscpHiGhJZOzgCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200201_204145.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-WkiEkFx1aSU/Xj6DOGWK4oI/AAAAAAAAE20/S2QDzYGaAwsgTg0dgzM2AscpHiGhJZOzgCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200201_204145.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dataran Merdeka + Abdul Samad <br />
(maaf, captionnya kurang kreatif)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Wg2sPR0GWDw/Xj6DOO6QKkI/AAAAAAAAE24/S9IkQmtKTGgcvtvIeFk8HkYj3b3lpSSXQCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200201_205352.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-Wg2sPR0GWDw/Xj6DOO6QKkI/AAAAAAAAE24/S9IkQmtKTGgcvtvIeFk8HkYj3b3lpSSXQCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200201_205352.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lagi ada Festival Hari Persekutuan Wilayah pas ke sana</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Gedung Sultan Abdul Samad itu gedung yang didirikan waktu pendudukan British di Malaysia sebagai administrational building. Sekarang gedungnya masih dipakai sebagai gedung pemerintahan (katanya sih) tapi karena arsitekturnya bagus banget, jadi salah satu lanskap utama KL juga. Di depan gedung ini ada lapangan luas namanya Dataran Merdeka yang (katanya) tempat Malaysia proklamasi kemerdekaan. Setelah itu kami berjalan pulang sambil melewati Masjid Jamek lagi~</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-iAvq9lTeQc0/Xj5rSiyLkeI/AAAAAAAAE2M/BTSz_yhbMlI7Fyv1o0G8VOQ-L2pRqvTTwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_203154_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-iAvq9lTeQc0/Xj5rSiyLkeI/AAAAAAAAE2M/BTSz_yhbMlI7Fyv1o0G8VOQ-L2pRqvTTwCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_203154_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sungai depan Masjid Jamek jadi kayak gini kalau malam.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-footlzA-nnw/Xj5rVMVS3dI/AAAAAAAAE2U/U5pqww5CJ0Eys1u9lEYjKsntg1L0XMw7QCEwYBhgL/s1600/IMG_20200201_205934.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-footlzA-nnw/Xj5rVMVS3dI/AAAAAAAAE2U/U5pqww5CJ0Eys1u9lEYjKsntg1L0XMw7QCEwYBhgL/s320/IMG_20200201_205934.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Jameknya jadi kayak gini :)</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Terima kasih banyak Chusna!<br />
<div>
<br /></div>
<div>
*****</div>
<div>
<br /></div>
<div>
DAY 3</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hari ketiga, kami berdua pergi ke Melaka! Ini salah satu destinasi yang paling saya highly anticipated, karena hampir semua artikel yang saya baca di internet merekomendasikan untuk pergi ke Melaka.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi, untuk pergi ke Melaka ini step-stepnya agak ribet. Pertama, kamu harus pergi ke Terminal Berpadu Selatan (TBS) via apa pun (kalau kami naik LRT/MRT) dan dari terminal itu baru beli bus menuju Malaka Sentral. Fare-nya bermacam-macam karena ada banyak pilihan bus dari TBS yang menuju Malaka, range harganya RM 10-15. Nah, setelah sampai Malaka Sentral, kamu masih harus mikir bagaimana caranya dari Malaka Sentral ke pusat kota. Cara paling praktis adalah naik taksi, atau pesan grab. Tapi karena mau yang murah, kami menunggu bus umum namanya Panorama Malaka yang harganya RM 2 perorang, turunnya di Bangunan Merah. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sampailah di Melaka!</div>
<div>
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-7-MP9I4Ww54/Xj6R_VUzrdI/AAAAAAAAE7M/52DZpnAJKkQYYHaqtW_zPrfoEskIXwFIACNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200202_152314.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-7-MP9I4Ww54/Xj6R_VUzrdI/AAAAAAAAE7M/52DZpnAJKkQYYHaqtW_zPrfoEskIXwFIACNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200202_152314.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bangunan Merah</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br />
<div>
Banyak spot turis di Melaka yang masuk ke dalam UNESCO World Heritage, termasuk A Famosa dan St. Paul, bangunan peninggalan penjajahan kaum Eropa di Malaysia.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-JZa97nRr7YU/Xj6Q3-QT1VI/AAAAAAAAE60/tGSbA9TWRVcf30rVEC2-Cx2OJ95krmsDwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_121358.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1198" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-JZa97nRr7YU/Xj6Q3-QT1VI/AAAAAAAAE60/tGSbA9TWRVcf30rVEC2-Cx2OJ95krmsDwCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_121358.jpg" width="239" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di dalam St. Paul</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-1P5S1pzAIdY/Xj6Q5xxdScI/AAAAAAAAE64/hTG9UYLUGWcPhepllceIS5uSqWIpJlY_QCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_122012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-1P5S1pzAIdY/Xj6Q5xxdScI/AAAAAAAAE64/hTG9UYLUGWcPhepllceIS5uSqWIpJlY_QCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_122012.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">A Famosa, bagian benteng zaman penjajahan yang masih tersisa</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-vFOUspwhrHI/Xj6Q3voValI/AAAAAAAAE7I/JbaSdGs-t7ozTzIMQ1lwZSrseCAEROquwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_115329.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-vFOUspwhrHI/Xj6Q3voValI/AAAAAAAAE7I/JbaSdGs-t7ozTzIMQ1lwZSrseCAEROquwCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_115329.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Chirst Church</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Mungkin karena kami datang di hari Minggu, Melaka rasanya tumpah dengan turis, haha. Banyak yang menawarkan 'becak' di sekitar Bangunan Merah juga. Setelah itu, kami langsung menuju Jonker Walk untuk mencari makan siang karena udah laper banget. Maklum sarapannya cuma sandwich family mart :") Kami menuju tempat makan terkenal, yaitu Jonker 88. Katanya cendol di sini enak dan yang penting halal, karena di Jonker Walk itu kebanyakan Chinese Retaurant yang belum jelas kehalalannya. Yang mau makan di Jonker Walk, harus banyak-banyak browsing dulu ya!</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-gv5V0A86hac/Xj6We--15vI/AAAAAAAAE7Y/Pf-iz_XFPLoEtyjb6GIq3sBH9HR13ClrwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200202_131412_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-gv5V0A86hac/Xj6We--15vI/AAAAAAAAE7Y/Pf-iz_XFPLoEtyjb6GIq3sBH9HR13ClrwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200202_131412_1.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jonker Walk.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Saya dan Shofi sama-sama pesen Jumbo Laksa dan saya beli cendolnya juga :D</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-yDqk3_HLQro/Xj6Q87EoI7I/AAAAAAAAE68/6KqzljthIkE3XDaEgTT1fh4Km2CFfjohwCEwYBhgL/s1600/KDPRO_2020-02-02-14-43-41_developed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="1080" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-yDqk3_HLQro/Xj6Q87EoI7I/AAAAAAAAE68/6KqzljthIkE3XDaEgTT1fh4Km2CFfjohwCEwYBhgL/s320/KDPRO_2020-02-02-14-43-41_developed.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampakan Jonker 88. Tokonya kecil dan self-service.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ymeBu5R1X7E/Xj6Q7c5AcNI/AAAAAAAAE68/4Jbfk6l3qOoTBPDy5nf7IV85ywQ4ww2NgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_133049.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-ymeBu5R1X7E/Xj6Q7c5AcNI/AAAAAAAAE68/4Jbfk6l3qOoTBPDy5nf7IV85ywQ4ww2NgCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_133049.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jumbo Laksa Asam dan Cendol. Yum!</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Porsinya besar banget sih, tapi karena kami berdua kelaparan jadi habis dalam sekejap, haha. Setelah itu kami pergi ke masjid terdekat, namanya Masjid Kampung Kling. Masjidnya kecil tapi nyaman banget dan interiornya bagus :)</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-uzpL8G_ns-E/Xj6Q7idTkVI/AAAAAAAAE68/2Ee_JYChavAJKDYRg1lEgjXcxVxgLpfuQCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_142455.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-uzpL8G_ns-E/Xj6Q7idTkVI/AAAAAAAAE68/2Ee_JYChavAJKDYRg1lEgjXcxVxgLpfuQCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_142455.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kaya istana jawa versi kecil gitu.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mgIN7YK7Usc/Xj6Q7r_NXWI/AAAAAAAAE7I/15M6Suk0RZ0Cf5Xp9ibfO1EGmpuP9emaQCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_142403.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-mgIN7YK7Usc/Xj6Q7r_NXWI/AAAAAAAAE7I/15M6Suk0RZ0Cf5Xp9ibfO1EGmpuP9emaQCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_142403.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banyak aksen emas dan merah yang bikin keliatan mewah.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pJoD9fTAUcs/Xj6Q85j0bkI/AAAAAAAAE7A/jALAdA1GSH0iOZlXG2XFLAtdyeFWJcmjgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200202_143122_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-pJoD9fTAUcs/Xj6Q85j0bkI/AAAAAAAAE7A/jALAdA1GSH0iOZlXG2XFLAtdyeFWJcmjgCEwYBhgL/s320/IMG_20200202_143122_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Temple yang ada di dekat Masjid.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sebenarnya masih banyak banget yang bisa dieksplor di Melaka. Tapi kami berdua udah terlalu lelah (sudah terlalu banyak jalan dari 2 hari lalu) dan ga mood untuk lanjut eksplor lagi. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Dari Bangunan Merah itu kami naik grab ke Melaka Sentral dan kembali dengan bus ke KL.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kesimpulan saya dan Shofi setelah ke Melaka adalah: harus siap fisik dan bawa banyak UANG. Berbeda dengan KL, Melaka itu daerahnya touristy sekali, banyak yang bisa dikunjungi tapi kebanyakan berbayar, termasuk museum-museumnya dan wahana-wahananya. Trus, banyak juga toko-toko craft yang super lucu dan bisa banget jadi oleh-oleh atau pun beli buat kenang-kenangan. Jadi, persiapkan diri sebaik-baiknya ya sebelum ke Melaka. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sepulangnya dari Melaka, kami berdua udah capek banget dan sore sampai malah hari itu kami ga keluar-keluar lagi, cuma ke KK dan beli cup noodle untuk makan malam, hehe. Badan harus dikasih istirahat~</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
*****</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
DAY 4</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Jadwal kami di hari keempat adalah Genting Highland! Cara paling enak ke Genting Highland adalah naik bus dari KL Sentral. Tiketnya bisa dibeli di terminal bus KL Sentral yang ada di lantai basemen. Atas saran dari Chusna, kami udah beli tiket busnya dari 3 hari yang lalu karena katanya sering kehabisan kalau beli di hari H. Harga one-way RM 4.9 plus cable car-nya RM 9 (one-way), jadi total transportasi ke sana adalah RM 27.8 (sekitar Rp 95 ribu) untuk PP. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Jadi, busnya ini dari KL Sentral akan menuju Awana Bus Terminal yang langsung tersambung dengan Awana Stasiun tempat naik cable car. Nah, dari situ kita bisa ke Avenue K, mall yang ada di puncak Genting Highland ini. Di tengah-tengahnya, ada sebuah temple, namanya Chin Swee Temple. Kalau kami sih, main-nya mau lihat-lihat temple itu. Di gentingnya sih ga ada tujuan, maklum liburan paket hemat, haha.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-15Jb_AvLjYc/Xj-ItWGtLGI/AAAAAAAAE8E/3kUyfrZY9VQLmHXmQmFOY_33e0nr0FlegCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200203_101106.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-15Jb_AvLjYc/Xj-ItWGtLGI/AAAAAAAAE8E/3kUyfrZY9VQLmHXmQmFOY_33e0nr0FlegCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200203_101106.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Naik cable car, melewati hutan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-iH6vghOGQxc/Xj-IsxBoXSI/AAAAAAAAE8A/vPmdSYkjZsEkhE8D5HJDvwLP9hodui-zACNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200203_102335.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-iH6vghOGQxc/Xj-IsxBoXSI/AAAAAAAAE8A/vPmdSYkjZsEkhE8D5HJDvwLP9hodui-zACNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200203_102335.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kawasannya hijau banget</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Yang paling menyenangkan dari Genting adalah udaranya sejuk banget! Karena ada di dataran tinggi sih, jadi sejuk dan banyak angin. Kami yang jalan kaki pun ga terlalu terasa capek, ga kaya pusat kota KL yang panas :p hehe<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Chin Swee Temple ini menarik banget loh untuk dieksplor, saya rekomendasi banget. Dan dia juga sangat instagrammable, hehe. </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-wXRac7kbomE/Xj-IvIaWUWI/AAAAAAAAE9E/GKOvXqU0af0Casv11D4lWjGnAUTtid1EgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_104700.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-wXRac7kbomE/Xj-IvIaWUWI/AAAAAAAAE9E/GKOvXqU0af0Casv11D4lWjGnAUTtid1EgCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_104700.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Chin Swee Temple</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-bDvjkEV7L1Q/Xj-Ivbrk7VI/AAAAAAAAE84/webjMN5ViSgjiVL8Nx7JdoHMKatlk0IRQCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_110738.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-bDvjkEV7L1Q/Xj-Ivbrk7VI/AAAAAAAAE84/webjMN5ViSgjiVL8Nx7JdoHMKatlk0IRQCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_110738.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suka! Karena dia ga terhalang dengan gedung tinggi lain.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Hal lain yang bikin betah adalah, dia bukan cuma untuk lihat pemandangan saja, tapi ada lorong-lorong yang berisi patung-patung dan penjelasannya tentang cerita-cerita ajaran Budha. Jadi, sekalian bisa nambah pengetahuan kan.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-78w1LqVtktk/Xj-ItYH-PTI/AAAAAAAAE88/iMBj6PB5RaQSTxyAzS4zszP4K58GyHYLgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_104114_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-78w1LqVtktk/Xj-ItYH-PTI/AAAAAAAAE88/iMBj6PB5RaQSTxyAzS4zszP4K58GyHYLgCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_104114_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cerita Sun Wukong a.k.a Kera Sakti</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-piwcjduxUVo/Xj-IuAxJ0lI/AAAAAAAAE9E/LGzZH90DZ10q9K5DkqWwQ9zkUwCfQj8dACEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_104341_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-piwcjduxUVo/Xj-IuAxJ0lI/AAAAAAAAE9E/LGzZH90DZ10q9K5DkqWwQ9zkUwCfQj8dACEwYBhgL/s320/IMG_20200203_104341_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Patung-patung yang mengilustrasikan ajaran Budha</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Oh ya, Chin Swee Temple ini bisa dinaikin juga loh, total ada 9 lantai. Saya dan Shofi berhasil menaklukkan 'kemageran' dan naik sampai lantai teratas. Wkwkw, bangga :D<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-vDAVC2GPrYQ/Xj-Ivp7G7xI/AAAAAAAAE9I/sOxz_IdCRYERHFq3FJQPagsWXR6QHXDNgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_111926.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-vDAVC2GPrYQ/Xj-Ivp7G7xI/AAAAAAAAE9I/sOxz_IdCRYERHFq3FJQPagsWXR6QHXDNgCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_111926.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tangga Ujian</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-RlqYBQIF2_8/Xj-Iwfo18sI/AAAAAAAAE88/M3LkGmWKfAg737s5cJeZkOgZQMEtxAutQCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_112446.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-RlqYBQIF2_8/Xj-Iwfo18sI/AAAAAAAAE88/M3LkGmWKfAg737s5cJeZkOgZQMEtxAutQCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_112446.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan dari Lantai 9 Chin Swee Temple</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Setelah puas keliling, kami melanjutkan perjalanan ke atas menuju Mall Avenue K.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Di mall ini, sebenrnya banyak theme park dan wahana seru yang bisa dicoba. Tapi kami berdua ga terlalu minat sama yang kaya gitu, hehe. Jadinya mati gaya deh, kami cuma makan siang dan beli boba, hehe.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-EQJFRBFXpm8/Xj-IxGpuR7I/AAAAAAAAE9A/xHJE1IjxQ-Ym5xWV2dxlJZZVhqpM4zhtwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_132257_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-EQJFRBFXpm8/Xj-IxGpuR7I/AAAAAAAAE9A/xHJE1IjxQ-Ym5xWV2dxlJZZVhqpM4zhtwCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_132257_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ada Doraemon Pop-up Store!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-VTshKL-ts3s/Xj-IxGcYzSI/AAAAAAAAE88/2YrWBkOt1lEe1oiZ8vLu5WR9Mfw9luQHgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_134702.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-VTshKL-ts3s/Xj-IxGcYzSI/AAAAAAAAE88/2YrWBkOt1lEe1oiZ8vLu5WR9Mfw9luQHgCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_134702.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nyobain Xing Fu Tang for the first time.<br />
Haha, jauh amat ya harus ke Malaysia dulu.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mTttqWdnC-I/Xj-IxpuQHfI/AAAAAAAAE9Q/h2Y0bFoSzRs6D-hi8kwKGNMFsn2dYZVgACEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_140201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-mTttqWdnC-I/Xj-IxpuQHfI/AAAAAAAAE9Q/h2Y0bFoSzRs6D-hi8kwKGNMFsn2dYZVgACEwYBhgL/s320/IMG_20200203_140201.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tiap jam, ada pertujukan pakai bola-bola gitu, bagus deh.</td></tr>
</tbody></table>
Kami naik bus pulang yang jam 4, sekitar jam 5 udah sampai di KL Sentral. Istirahat di hotel dan kami keluar lagi untuk makan malam. Akhirnya kami ke daerah Bukit Bintang yang sangat terkenal night life-nya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-NQ_40LcmsEY/Xj-IzJ0_sxI/AAAAAAAAE9I/4spcij5EiEY2H7bTGWjHa-DtFujgA60MwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_202939_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-NQ_40LcmsEY/Xj-IzJ0_sxI/AAAAAAAAE9I/4spcij5EiEY2H7bTGWjHa-DtFujgA60MwCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_202939_1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalan Alor Night Food Market</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-B0fUf7nbC-M/Xj-IyVaSjZI/AAAAAAAAE9E/CXTOvhlDHTkl6Wb7TSile8SC0xmv-S2JQCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_200248.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-B0fUf7nbC-M/Xj-IyVaSjZI/AAAAAAAAE9E/CXTOvhlDHTkl6Wb7TSile8SC0xmv-S2JQCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_200248.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menu makan malam kali ini Kwetiau :)</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Meskipun Jalan Alor ini sangat ramai, tapi yang muslim harus hati-hati karena kebanyakan adalah Chinese Restaurant yang belum jelas halalnya. Dan para pekerja restaurant ini getol banget untuk menarik pelanggan. Mereka udah standby di sepanjang jalan, nunjukin menu ke turis yang lewat bahkan sampai diikutin, dibujuk-bujuk supaya tertarik makan di restaurant mereka. Haha, luar biasa ya. Karena di ronde pertama kami bingung menentukan pilihan restoran, akhirnya kami memutuskan untuk mencari restoran yang ada orang berkerudungnya, supaya lebih meyakinkan kalau tempat itu halal. Dan sampailah kami di suatu restoran makanan Thailand.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Setelah makan, saya ingin mencari oleh-oleh coklat untuk orang-orang kantor. Jadi, kami berjalan ke Pavilion, mall yang ada di daerah Bukit Bintang. Alhamdulillah, di sana ada toko Beryl's dan selesai sudah PR mencaro oleh-olehnya, haha.<br />
<div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-lo_VUId5H9c/Xj-IzLSMb-I/AAAAAAAAE9M/TGVrufUg2gkf_eSmhg4jDT-zI0V4Ycv5gCEwYBhgL/s1600/IMG_20200203_210503.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-lo_VUId5H9c/Xj-IzLSMb-I/AAAAAAAAE9M/TGVrufUg2gkf_eSmhg4jDT-zI0V4Ycv5gCEwYBhgL/s320/IMG_20200203_210503.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pavilion</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
- To be continued-</div>
<div>
<div>
<div>
<br />
<div>
<br />
<div>
<br />
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<br />
<div>
<div>
<div>
<br />
<div>
<div>
<br />
<div>
<br />
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-47800482672961510842020-02-08T14:27:00.001+07:002020-02-08T14:27:32.926+07:00Trip to KL and around: Part 1 (Prep, Day 1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-QJ8mDx1lcv4/Xj5hrSPY7_I/AAAAAAAAE08/ikRKTMFwKYgSFUu6SijOh2yrtOupubl-wCEwYBhgL/s1600/IMG_20200131_195139.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-QJ8mDx1lcv4/Xj5hrSPY7_I/AAAAAAAAE08/ikRKTMFwKYgSFUu6SijOh2yrtOupubl-wCEwYBhgL/s320/IMG_20200131_195139.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Anisah butuh liburan (lagi), makanya berangkat lah saya dan adik (Shofi) ke Kuala Lumpur dan sekitar di awal Februari kemarin.<br />
<br />
Kenapa Malaysia? Nah, ini agak panjang ceritanya.<br />
<br />
Pada awalnya, saya minta izin pergi solo travelling ke orang tua, ke Malaysia. Pikirnya kan Malaysia itu suasananya ga jauh beda dari Indonesia, mayoritas muslim juga jadi relatif lebih aman dan yang paling pentingnya ibu saya juga sudah pernah ke Malaysia bareng temen-temennya. Saya udah pede banget pasti diizinin ke Malaysia sendiri. Eh, taunya malah...<br />
<br />
"Teteh perginya sama Shofi aja, jangan pergi sendiri"<br />
<br />
"Tapi Shofi kan ga punya uang"<br />
<br />
"Yaudah, yang bagian Shofi, Ummi yang bayarin. Kamu pergi ke Malaysia sama Shofi."<br />
<br />
The end. Jadilah, saya dan Shofi berangkat menuju Malaysia. (Haha, mohon maaf agak antiklimaks).<br />
<br />
*****<br />
<br />
Langsung menuju cerita perjalanannya. Kalau kalian para pembaca mengikuti cerita travelling saya dan keluarga ke Korea, mungkin kalian akan tau kalau saya tuh tipe-nya planner banget. Inginnya per menit direncanakan pergerakannya supaya tidak ada waktu terbuang. Kan sayang ya, udah menghabiskan uang banyak tapi tidak bisa termanfaatkan dengan baik. Tapi kali ini, jujur mood saya agak berbeda. Saya ingin mencoba gaya liburan yang lebih rileks dan agak spontan, yang artinya persiapan seminim mungkin. Penasaran aja, sebenernya saya cocok ga sih dengan gaya travelling yang seperti itu?<br />
<br />
*****<br />
<br />
Persiapan<br />
<br />
1. Tiket pesawat<br />
<br />
Jujur, saya ga mencari tiket promo untuk perjalanan ini, tapi tetep berusaha cari yang murah Solusinya adalah AirAsia. Hehe, saya emang customer setia AirAsia sih. Menurut saya harganya masih reasonable, gapapa lah sempit-sempitan sedikit, toh 2 jam doang, wkwk. Saya belinya sekitar H-2 bulan, harganya 1 juta PP. Kalau sedang beruntung, bisa dapet 600 ribu PP kok :)<br />
<br />
2. Penginapan<br />
<br />
Saya mikir cukup lama untuk menentukan penginapan. Syarat mutlaknya adalah harus dekat dengan stasiun transportasi publik, kalau bisa cuma 2 menit jalan. Nah, saya lumayan galau memilih daerah penginapan ini, mau di Bukit Bintang yang memang daerah turis dan nightlife-nya oke atau di KL Sentral yang merupakan stasiun pusat di KL dan bisa naik LRT, KTM dan bus dengan mudah dari sini.<br />
<br />
Setelah diskusi dengan Shofi, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di daerah KL Sentral mengingat kami mau ke daerah yang agak jauh dari KL, dan lebih praktis kalau berangkatnya langsung dari KL Sentral.<br />
<br />
Hotel yang kamu booking adalah Easy Hotel. Dan kami sama sekali tidak menyesal memilih hotel ini! Literally, lokasinya ada di samping stasiun (turun eskalator stasiun dan langsung kelihatan di sampingnya) dan harganya pun bersahabat :) Saya booking via agoda (karena agoda yang menawarkan rate paling murah setelah dibandingkan dengan web lain) dengan total chargenya 1.3 juta untuk 4 malam, bed-nya ukuran double.<br />
<br />
3. Itinerary<br />
<br />
Nah, seperti yang sudah dibilang, saya mau mencoba gaya liburan santai, jadi saya ga bikin itinerary yang detail. Tapi jujur, agak takut juga kalau pergi ke luar negeri dengan otak kosong, jadi saya tetep baca-baca tentang itinerary KL di internet dan menitikkan spot-spot yang menarik di google maps.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-vxd5dS_ZzkU/Xj5EsRYuJmI/AAAAAAAAE0I/C5d00IN5a3cbVcHx5Pp_NFR5xeDJKpSigCNcBGAsYHQ/s1600/Screenshot_2020-02-07-22-57-55-041_com.google.android.apps.maps.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="770" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-vxd5dS_ZzkU/Xj5EsRYuJmI/AAAAAAAAE0I/C5d00IN5a3cbVcHx5Pp_NFR5xeDJKpSigCNcBGAsYHQ/s320/Screenshot_2020-02-07-22-57-55-041_com.google.android.apps.maps.jpg" width="153" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Cara ini sangat membantu karena minimal saya sudah ada bayangan mau kemana meskipun tidak pakai itinerary dan bisa mengelompokkan detinasi tujuan sehingga bisa memutuskan apakah kesananya bisa jalan kaki atau haus naik transportasi umum.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
4. Transportasi Bandara dan Internet</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Mempersiapkan transportasi dari/ke bandara itu penting karena kebanyakan bandara itu letaknya masih jauh dari pusat kota. Untuk KLIA, pilihannya ada banyak, naik kereta, bus, grab, bisa juga sewa private car/taksi. Mungkin kalau mau nyaman, bisa pilih naik grab. Kalau mau cepat, bisa pilih kereta. Saya memilih naik bus karena mau yang paling MURAH. Haha. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Saya beli tiketnya via website liburan terfavorit, yaitu Klook dengan harga Rp 40 ribu perorang sekali jalan (KLIA2 - KL Sentral). Sebagai perbandingan, kalau naik kereta bandara, sekali jalannya perorang Rp 150 ribu (KLIA2 - KL Sentral). Kalau naik grab, kira-kira RM 65 (~ Rp 250 ribu) belum termasuk tol. Mungkin ini bisa menjadi pertimbangan buat yang ke depannya mau ke KL ya :D</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Satu lagi persiapan yang krusial adalah internet. Pilihannya bisa sewa wifi pocket, beli simcard MY, atau beli paket data roaming dari provider di Indonesia. Opsi paling hemat adalah beli simcard, harganya Rp 80 ribu per simcard. Dapat paket internet 15 GB berlaku untuk 7 hari. Lagi-lagi belinya di Klook ya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
*****</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
DAY-1</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kami berangkat dengan penerbangan terpagi, jam 5.15 dari CGK. Mendarat di KLIA2 sekitar jam 8 dengan penerbangan sekitar 2 jam (KL 1 jam lebih awal dari Jakarta). Kami langsung menuju terminal bus dan naik bus menuju KL Sentral, kira-kira 1 jam perjalanan. Sesampainya di KL Sentral, kami makan di Burger King terdekat (karena udah laper bangett) dan langsung menuju hotel. Rencana awalnya kami cuma mau titip koper aja karena waktu check-in nya masih jam 2, tapi kata mas-mas receptionist-nya sudah boleh check-in, padahal masih jam 10 pagi. Lucky us! Jadilah kami masuk kamar dan berleha-leha dulu. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Tujuan pertama kita adalah Muzium Negara. Hehe, kita berdua emang senang ke museum dan sekalian bisa ngadem karena... panas banget kaya Jakarta :")</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Vru4xOOAx34/Xj5X__7ZS0I/AAAAAAAAE0Y/z3BaIMnJ2TEixdhOrR2Klwt-6o6pPDQzwCNcBGAsYHQ/s1600/KDPRO_2020-01-31-12-37-16_developed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1440" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-Vru4xOOAx34/Xj5X__7ZS0I/AAAAAAAAE0Y/z3BaIMnJ2TEixdhOrR2Klwt-6o6pPDQzwCNcBGAsYHQ/s320/KDPRO_2020-01-31-12-37-16_developed.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampakan luar Muzium Negara</td></tr>
</tbody></table>
Menurut saya, museumnya bagus sih, terawat dan rapih. Pengaturannya juga bagus dan yang paling penting, disertai penjelasan lengkap dengan timeline-nya. Saya dan Shofi jadi belajar tentang sejarah kemerdekaan Malaysia deh :)<div>
<br /></div>
<div>
Selanjutnya kami menuju National Mosque of Malaysia, sekalian sholat dan istirahat. Masjidnya besar, megah, bagus banget pokoknya. Begitu sampai di sana, ternyata banyak juga turis non-muslim yang sedang mengantri di depan masjid, mengambil jubah supaya bisa masuk ke area masjid. Kalau kami sih, langsung masuk saja~ haha.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-YZt7e3nMOZw/Xj5YGMO1LDI/AAAAAAAAE0w/XysvD809WYIaWxsuPjpVxo2aa18y8thkwCEwYBhgL/s1600/IMG_20200131_155117.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-YZt7e3nMOZw/Xj5YGMO1LDI/AAAAAAAAE0w/XysvD809WYIaWxsuPjpVxo2aa18y8thkwCEwYBhgL/s320/IMG_20200131_155117.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasananya adem, dikelilingi kolam dan air mancur</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/--o4n7Qn8u5E/Xj5X_8A3BQI/AAAAAAAAE0o/JYWbdxtjrM0Vqca7-IgMv8YrS1ZU1l4mgCEwYBhgL/s1600/KDPRO_2020-01-31-15-13-05_developed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1440" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/--o4n7Qn8u5E/Xj5X_8A3BQI/AAAAAAAAE0o/JYWbdxtjrM0Vqca7-IgMv8YrS1ZU1l4mgCEwYBhgL/s320/KDPRO_2020-01-31-15-13-05_developed.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Interior masjidnya cantik banget :)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-z0TEd7v7Afg/Xj5YAbEC7VI/AAAAAAAAE0s/vPXgeKJ2ChEeWtkyf5ULfvXa_dMcUB0hgCEwYBhgL/s1600/IMG_20200131_155100.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-z0TEd7v7Afg/Xj5YAbEC7VI/AAAAAAAAE0s/vPXgeKJ2ChEeWtkyf5ULfvXa_dMcUB0hgCEwYBhgL/s320/IMG_20200131_155100.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan dari masjid, ternyata itu gedung pemerintahan</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Setelah itu, kami balik lagi ke hotel karena ada sedikit drama, wkwk. <div>
<br /></div>
<div>
Transportasi di Malaysia</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oh ya, untuk transportasi di sana, kami kebanyakan menggunakan LRT dan MRT. Sistem transportasi di KL sudah bagus banget, terintegrasi satu sama lain, mirip Singapura. Tiketnya bisa beli single trip token atau beli Touch n Go Card, semacam Ezlink-nya Singapura atau T-money-nya Korea. Tapi, kekurangannya TnG card ini ga bisa di-refund kalau ada sisa saldo, jadi harus hati-hati kalau mau top-up. Dikit-dikit aja. Kami juga awalnya cuma top-up RM 20 (plus harga kartunya RM 5), dan top-up lagi RM 10. Segitu cukup untuk 4 harian (tapi tergantung itinerary kalian juga). Info lebih lanjut coba kepo-kepo aja di webnya ya, <a href="https://www.myrapid.com.my/">https://www.myrapid.com.my</a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ga pakai grab aja, nis?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bisa juga kalau mau pakai grab. Tapi setelah liat-liat rate di Malaysia, saya dan Shofi menyimpulkan kalau grab itu akan jadi opsi hemat kalau kalian travelling minimal ber-4 karena fare grab di KL adalah minimal RM 6 dan rata-rata bisa kena RM 9 hingga belasan (Rp 30 ribu ke atas). Sedangkan, naik LRT/MRT itu fare-nya rata-rata RM 1.5 - 2.5. Jadi, untuk kami yang cuma sebatang kara ini, naik LRT/MRT tetap pilihan paling ramah budget sih. Gapapa, sekalian olahraga.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
*****</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Malamnya, kami memutuskan untuk ke Twin Tower. Sebelumnya, makan dulu di ABC Bistro Cafe, persis di sebelah hotel. Saya pilih menunya nasi lemak. Rasanya biasa aja sih, lebih enak nasi uduk kok, haha.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oh ya, fun fact. Kata Chusna (adek kelas yang kerja di KL), di Malaysia itu semua-muanya dikasih susu kental manis. Jadi, kalau di menu ada tulisan Teh, berarti teh dikasih susu kental manis, kalau Teh'O berarti teh doang. Wkwk, lucu ya. Jadi, hati-hati kalau kalian pesen kopi, nanti yang dateng adalah kopi + susu kental manis, jangan lupa bilangnya kopi'O. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Next, kita ke mighty Petronas Twin Tower. Ini pertama kalinya aku melihat twin tower dengan mata kepala sendiri. Kalau malem bagus ya :) Dan sesuai ekspektasi, banyak banget orang-orang berfoto di depannya.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-QJ8mDx1lcv4/Xj5hrSPY7_I/AAAAAAAAE04/stjcNHhq-cQerdj_U8l9gUiW20zxRPGqwCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_20200131_195139.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-QJ8mDx1lcv4/Xj5hrSPY7_I/AAAAAAAAE04/stjcNHhq-cQerdj_U8l9gUiW20zxRPGqwCNcBGAsYHQ/s320/IMG_20200131_195139.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halo, akhirnya kita ketemu ya</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Lalu kita menuju KLCC Park karena katanya ada semacam light show di air mancurnya. Ternyata, tidak lama kemudian turun hujan deras dan ternyata light show-nya ditiadakan :( Yasudah, pulang lah kami ke hotel dan langsung istirahat.<br /><div>
<br /><div>
<br /></div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-72098146220741522532020-01-26T21:29:00.002+07:002020-01-26T21:29:42.723+07:00Where I Shop (Online - Clothes ver.)Selamat tahun baru 2020!<br />
Hehe, merasa harus mengucapkan karena ini blog post pertama di tahun 2020, yey :D<br />
<br />
Udah berapa bulan ini lagi ingin menulis yang ringan-ringan saja karena alhamdulillah tidak sedang diterpa badai kegalauan dan (akhirnya) sadar sepertinya kurang bijak untuk berbagi keresahan di platform umum :")<br />
<br />
Jadi, kali ini mau share tentang Where I Shop (Online) karena, ya, saya suka belanja. Ada kalanya ga bisa berhenti lihat online shopping platform dan memencet tombol 'Add to Cart' seenaknya, hehe. Apalagi pas masa-masa awal kerja dan baru dapat gaji. Wah, beli semua yang ingin dibeli dan jadi langganan dipanggil satpam kantor buat ambil paket :p Tapi sekarang sudah (sedikit) taubat kok, seenggaknya sudah terlalu impulsif karena sudah menyadari pentingnya punya tabungan darurat dan investasi.<br />
<br />
1. Thenblank (<a href="https://www.thenblank.com/">https://www.thenblank.com</a>)<br />
<br />
My one and only top shirt shop! Aku udah langganan di sini dari zaman kuliah, pas namanya masih blankawear. Aku dulu suka beli flanel shirt-nya karena emang style aku dari dulu kalau ga garis-garis, ya, kotak-kotak XD Bahan-bahan yang mereka pakai enak dan nyaman dipakai. Harga juga affordable dan yang penting, mereka merk lokal.<br />
<br />
Begitu mulai kerja kantoran pun, thenblank banyak menyelamatkan aku sebagai provider top shirt yang layak dan simple. Emang top banget pokoknya! Yang bikin aku klik sama thenblank adalah model bajunya yang simple (ini penting banget), pilihan warnanya bermacam, dan ukurannya pas buat aku yang sukanya baju semi-oversize. Kalau dilihat, kayaknya baju atasan aku 80% dari thenblank ini :")<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-tQASFF9_pcc/Xi2XNJgzqEI/AAAAAAAAEy8/OihVlq-hHb4zomMdvV0jc-xYMiU5IjKTwCNcBGAsYHQ/s1600/Screen%2BShot%2B2020-01-26%2Bat%2B20.41.04.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="831" data-original-width="1440" height="184" src="https://1.bp.blogspot.com/-tQASFF9_pcc/Xi2XNJgzqEI/AAAAAAAAEy8/OihVlq-hHb4zomMdvV0jc-xYMiU5IjKTwCNcBGAsYHQ/s320/Screen%2BShot%2B2020-01-26%2Bat%2B20.41.04.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
2. Rokgaliya (<a href="https://rokgaliya.co.id/">https://rokgaliya.co.id</a>)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Nah kalau ini, my one and only skirt shop! Kalau boleh jujur, rokgaliya adalah satu-satunya toko rok yang aku percaya sekarang. Pun, aku sudah mulai belanja di sini semenjak kuliah. Hingga sekarang dan mungkin seterusnya akan tetap belanja di sini, sih. Pokoknya rok mereka semua juara banget sampai-sampai aku tuh ga berani beli rok di tempat lain saking udah cocoknya sama rok-rok mereka, hehe. Kalau ada satu komplain untuk rokgaliya, mereka belum mengeluarkan rok dari bahan jeans, yang adalah sangat penting bagi diriku yang sangat bergantung kepada rok jeans pada saat weekend. Alhasil, semua rok aku adalah dari rokgaliya kecuali dua rok jeans yang masih aku jaga dengan baik, hehe.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-T7Hdqqejslw/Xi2bvs5w7fI/AAAAAAAAEzI/bhNWXu-RciMHbKH3KrQQusb5mBrW4-I3ACNcBGAsYHQ/s1600/Screen%2BShot%2B2020-01-26%2Bat%2B20.49.39.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="835" data-original-width="1440" height="185" src="https://1.bp.blogspot.com/-T7Hdqqejslw/Xi2bvs5w7fI/AAAAAAAAEzI/bhNWXu-RciMHbKH3KrQQusb5mBrW4-I3ACNcBGAsYHQ/s320/Screen%2BShot%2B2020-01-26%2Bat%2B20.49.39.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
3. Peacock Scarf (<a href="https://www.instagram.com/peacock.scarf/?hl=en">https://www.instagram.com/peacock.scarf/?hl=en</a>)<br />
<br />
Yep, Anisah is officially a voal user now. Haha. Awalnya aku ga paham kenapa semua orang suka banget pakai kerudung motif, till I tried it about 2 years ago. Aku beli voal pertama di Tesavara karena motifnya unik dan aku suka. Begitu coba, langsung lah diriku menyadari betapa indahnya dunia printed voal scarf~ (halah) Sebenernya scarf zaman now ini cukup menjebak sih, karena harganya yang super mahal. Tapi emang bagus, gimana dong :( Aku pun lama-lama tau tentang merk voal scarf yang hits, seperti Puru Kambera, Mylady, kamiidea, Ria Miranda, dan lain-lain yang harganya bikin geleng-geleng kepala. Maka, akhirnya aku mencari toko voal lain yang masih kurang terkenal, motifnya bagus, dan paling penting harganya masih masuk akal.<br />
<br />
Setelah berselancar di Shopee sana-sini, sampailah aku pada Peacock Scarf :) Overall, aku suka motif-motif mereka dan udah beberapa kali beli di sini. Harganya pun masih tolerable kok, apalagi kalau beli dua sekaligus karena mereka ada paket-paketnya. Dan sering diskon juga di Shopee sampai di bawah 150k. Yah, meskipun ummi aku akan terus geleng-geleng kepala kalau tahu aku beli kerudung di atas 100k (tapi dipakai juga tuh, haha).<br />
<br />
Ok, itu dia tiga toko online tempat aku menghabiskan uangku, mostly. Hiks.<br />
<br />
Sebenarnya masih ada beberapa tempat belanja yang mau aku rekomendasikan tapi tidak diulas panjang karena aku pun belum banyak belanja dari toko-toko ini:<br />
<br />
4. kits kits (<a href="https://www.instagram.com/kits__kits/?hl=en">https://www.instagram.com/kits__kits/?hl=en</a>) -- buat yang mencari linen wear bagus<br />
5. ethnicmine (<a href="https://www.instagram.com/ethnicmine/?hl=en">https://www.instagram.com/ethnicmine/?hl=en</a>) -- untuk baju batik yang stylish (menurutku loh ya)<br />
6. femmeoutfit (<a href="https://shop.femmeoutfit.com/">https://shop.femmeoutfit.com</a>) -- kerudung travel-friendly<br />
7. Tesavara -- motif voal yang unordinary<br />
8. Elzatta -- they have nice hijabs, actually :)<br />
<br />
Sekian~<br />
<br />Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-61812500019287582122019-12-31T22:57:00.003+07:002019-12-31T22:57:39.964+07:00My 2019 recapOke, jadi 2019 sudah di penghujung mata, tahun baru (dan dekade baru!) 2020 akan segera datang~ WELCOME!!! Setelah sekian lama libur menulis, mari kita lakukan rekap setahun ini sudah melakukan apa saja, pergi kemana saja, dan mencapai apa saja :)<div>
<br /></div>
<div>
Setelah ditelusuri, ternyata saya tidak membuat post rekap tahun 2018 ya. Dan setelah diingat-ingat, oh ya, kan tahun baruan 2019 pas lagi di Korea.... Yap, jadi 2019 saya dibuka dengan cukup spesial, yaitu liburan keluarga ke Korea Selatan. Cerita lengkapnya bisa liat di sini (<a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/02/a-week-in-south-korea-part-1-pre.html">1</a>, <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/02/a-week-in-south-korea-part-2-day-1-2-3.html">2</a>, <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/02/a-week-in-south-korea-part-3-day-4-5-6.html">3</a>, <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/05/a-week-in-south-korea-part-4-last-day.html">4</a>). Kalau diingat-ingat lagi, rasanya kayak baru kemarin di sana karena masih jelas banget memori-memori perjalanan disana. Hmmm.. karena lumayan berkesan kali ya. Dan perjalanan ini juga yang bikin saya makin termotivasi untuk travelling ke berbagai tempat, di dalam maupun luar negeri dan berusaha mengambil pembelajaran dari perjalanan tersebut.</div>
<div>
Dalam hal 'jalan-jalan' ini, tentu saja rute favorit saya adalah Bandung dan Jogjakarta yang tahun ini juga dikasih kesempatan untuk pergi ke sana. Apalagi Jogja tahun ini adalah pertama kalinya pergi sekeluarga dan sewa Airbnb ala-ala rumah lokal, jadi terasa banget hawa liburan santainya, yang berujung tidak melakukan aktivitas apa-apa selain makan bakmie, gelato dan menonton sendratari ramayana. Destinasi baru tahun ini adalah Tegal, sendirian dan cuma sebentar saja untuk menghadiri pernikahan teman, juga Dieng! Ikut open trip ke Dieng bareng temen-temen SMA juga menjadi perjalanan yang cukup berkesan buat saya sampai saya bikin post khusus menceritakan 'suka dukanya' <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/09/ternyata-ngga-bisa-naik-gunung-dieng.html">disini.</a></div>
<div>
Nanti kita lihat ya 2020 Anisah akan pergi kemana saja~~ hehe.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Untuk hal-hal baru, rasanya 2019 ini banyak hal yang saya coba lakukan. Pertama, mulai mencoba investasi. Awalnya belajar reksadana, trus saham (yang akhirnya mandeg karena orangnya takut mengambil resiko) dan alhamdulillah bisa rutin beli SBN (Surat Berharga Negara) dalam bentuk SBR dan ST walaupun jumlahnya tidak banyak sih. Tapi lumayan, merasa berjasa membantu negara daripada uangnya cuma duduk manis di tabungan kan, hehe. </div>
<div>
Hal baru lainnya adalah pindah divisi di kantor! Setelah cukup lama merasa stuck, akhirnya memberanikan diri untuk mengambil tawaran pindah divisi (meskipun dengan penuh rasa bersalah ke bos dan teman-teman) dan alhamdulillah ternyata menyenangkan :) Di tempat baru pun, orang-orangnya baik, suasananya kekeluargaan, dan yang penting atasannya cukup memberdayakan para staf-stafnya. Saya pribadi merasa dengan pindah divisi saya mendapat banyak tantangan baru, ilmu baru dan juga merasa jati diri kembali sebagai seorang Engineer, hehe. Walaupun masih tidak menutup kemungkinan berpindah karir di masa mendatang, setidaknya perubahan ini membuat saya (insyaa Allah) jadi lebih berani untuk mengambil tantangan-tantangan lain ke depannya.</div>
<div>
Lalu, tepat di akhir tahun 2018 saya memulai freelancing di salah satu startup sebagai research analyst. Jobdesc-nya cukup simpel, membuat laporan dengan basis desktop research sesuai permintaan klien. Sebenarnya gampang-gampang susah sih kerjaannya, tapi lumayan buat selingan dan tambahan wawasan karena sering banget dapat topik yang kurang familiar (yang kadang berujung laporannya banyak dikomen sama project coordinatornya, hehe). </div>
<div>
Hal baru lainnya adalah jadi timses di Pemilu 2019. Ceritanya lengkap dengan segala emosi kekesalannya udah pernah saya tumpahkan di <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/05/5-may-19-pengalaman-gue-di-pemilu-dan.html">post</a> ini. Alhamdulillah, Mba Mitha terpilih jadi aleg untuk DPRD dan sampai sekarang masih suka dipanggil buat bantuin beliau kalau perlu bantuan bikin acara. Jujur, senang dan tenang banget melihat ada orang di dekat kita, yang kita kenal baik, menduduki posisi wakil rakyat dan mengabdi untuk masyarakat. Mbanya selalu berusaha untuk tanggap terhadap kebutuhan masyarakat walaupun tidak bisa dipungkiri belum semua aspirasi masyarakat bisa direalisasikan. Coba kalau semua aleg kita seperti itu, sejahteralah Indonesia~ hehe.</div>
<div>
Sebenerya masih ada beberapa hal lain yang mau saya share, seperti ikut online course di Coursera dan Udemy, mencoba langganan Spotify premium juga mulai mendengarkan podcast, tapi apa daya ketahanan menulis makin menurun sepertinya, jadi lain kali saja ya ceritanya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terakhir, sepanjang 2019 ini, yang paling meninggalkan kesan mendalam semuanya terjadi di 2 bulan kebelakang (November dan Desember). Dan penyebabnya tidak lain karena ARASHI. Memang ini grup sesuai namanya (Arashi = Storm) bikin kehebohan dari bulan November dan belum berhenti sampai sekarang. Yap, saya adalah fans 'berat' Arashi dari SMP sampai sekarang, meskipun saya jarang menampakkan hal tersebut ke dunia luar tapi tingkat 'kesukaan' saya terhadap Arashi tuh lumayan parah sih, sampai semua teman-teman dekat saya (SMP, SMA, dan kuliah) tahu segimana sukanya saya terhadap boyband ini. Tapi sejujurnya saya bukan tipe yang fangirling, membeli album dan merchandise, dll. Yaa, tipe yang mengagumi dalam diam lah (dan gratis, wkwk :p). Tapi tiba-tiba si Arashi ini membuka akun medsos dimana-mana (FB, Twitter, IG, Tiktok, Weibo) dan mengumumkan kalau mau press conference ke 4 kota di Asia, termasuk JAKARTA! Langsug jiwa fangirl diri ini akhirnya bangkit dari kuburnya~~ Setelah itu pun masih belum berhenti kejutan-kejutannya, mulai dari single digital baru, Arashi now available on Spotify, tampil di acara sana-sini dan katanya masih banyak lagi yang belum mereka umumkan ke para fansnya. Sejujurnya, sampai sekarang masih 'mabok' Arashi karena akses informasi ke mereka gampang banget sekarang (dan jadi turut simpati sama para kpopers yang tak kenal lelah mengejar idolnya) jadi sekarang ada dalam tahap mengembalikan kesadaran diri dan tetap menjaga rasionalitas supaya tidak kebablasan (terutama kebablasan dompet :p). </div>
<div>
Dan lucunya lagi adalah di tengah-tengah segala ke-hectic-an Arashi ini, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti JLPT (Japanese Language Proficiency Test) N2 di awal Desember kemarin. Daftarnya sih sudah dari bulan Agustus karena iseng aja, ingin mengukur kemampuan diri dan lumayan untuk bekal menjadi penerjemah (kalau ada niatnya). Nah, setelah kehebohan Arashi ini, saya jadi makin semangat buat belajar bahasa Jepang, tergetnya supaya bisa mengerti 99.99% apa yang mereka katakan di TV show atau acara-acara lainnya. Entah kenapa merasa timingnya tuh pas banget dan rasanya bahasa Jepang saya meningkat 200% dari sebelumnya yang payah banget dalam kanji jadi bisa baca kira-kira 60% kanji untuk percakapan umum.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ya, sekian dulu rekapan 2019 saya. Tidak perlu kesimpulan ya, intinya sih saya cukup happy menjalani tahun 2019 dan berkurang gala-galaunya dibanding dengan masa-masa setelah lulus kuliah. Perubahan pikiran paling besar yang saya alami setelah melalui satu tahun ini adalah tentang openness, keterbukaan atas segala sesuatu dalam hidup, bahwa cara hidup itu tidak cuma satu tapi ada banyak jalan yang bisa kita tempuh. Tidak perlu berusaha untuk settle atau memaksa diri untuk settle dalam satu kehidupan karena seringkali ketika kita merasa sudah cukup dengan kehidupan yang sekarang, maka hidup itu akan memberikan banyak kejutan baru untuk diri kita.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Keep positive in 2020 semua!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-7049366275466810762019-11-02T16:34:00.000+07:002019-11-02T16:34:01.740+07:00My personal picks of Ghibli movies :DBuat aku, film-film dari Studio Ghibli adalah bagian dari masa kecil karena aku banyak banget nonton film Ghibli waktu TK sampai SD. Makanya aku punya banyak banget memori tentang film-film dan tokoh-tokoh Ghibli karena <i>I basically grew up watching Ghibli (and Harry Potter).</i> Mungkin ada yang belum tau, aku pernah tinggal di Jepang dari tahun 1998 - 2003 tepatnya di Nagoya. Jadi, aku melewatkan masa TK sampai SD kelas 3 di sana. Sehingga aku lumayan familiar dengan banyak budaya pop jepang pada saat itu, seperti Morning Musume (waktu itu AKB belum ada), Johhny's idol (terutama V6), manga, termasuk Ghibli meskipun udah ga terlalu mengikuti beritanya lagi sekarang.<br />
<br />
Dan emang Ghibli pasa saat itu lagi populer banget, filmnya ditayangin berulang kali di TV. Kadang aku dan Ummi pergi tempat peminjaman VCR buat pinjem film-film Ghibli atau Harry Potter dan ditonton di rumah.<br />
<br />
Beberapa hari kemarin, aku mulai nonton lagi film-film Ghibli karena lagi ingin nostalgia dan ingin tahu apakah aku akan punya emosi yang berbeda saat menonton film Ghibli kembali di usia aku yang udah dewasa. Tapi ternyata ga ada yang berbeda dan di mata aku, film-film mereka tetap bagus meskipun udah belasan tahun berlalu semenjak aku terakhir nonton film-film tersebut. Jadi terharu :") hehehe.<br />
<br />
Makanya aku ingin bikin list rekomendasi film-film Ghibli favorit aku di blog, tentunya dengan preferensi pribadi ya. Here we go....<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Mimi wo Sumaseba (Eng title: Whisper of the Heart)</span></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-PZTNAyco4SI/Xb0fifmBUmI/AAAAAAAAEo0/0gYUYRkv-ks2TMXh5r9-fCyAnzUypy9YwCNcBGAsYHQ/s1600/Whisper_of_the_Heart.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1426" data-original-width="1000" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-PZTNAyco4SI/Xb0fifmBUmI/AAAAAAAAEo0/0gYUYRkv-ks2TMXh5r9-fCyAnzUypy9YwCNcBGAsYHQ/s400/Whisper_of_the_Heart.jpg" width="280" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Film ini mungkin yang paling kurang terkenal di antara yang lainnya ya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Memori aku terhadap film ini adalah dia yang pertama kali bikin aku tahu lagu "Country Road". Bahkan aku baru tahu belakangan kalau ternyata lagu itu aslinya dari Amerika :") Jadi, kalau diminta nyanyi lagu 'Country Road', aku lebih hafal versi bahasa Jepang daripada versi lirik Englishnya, hehe.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah aku tonton lagi, film ini lebih tentang teenager romance ternyata. Ceritanya super simpel tapi eksekusinya bagus, jadi bikin senyum-senyum sendiri walaupun endingnya agak cringey tapi masih gapapa lah. Dan setelah cari-cari posternya, aku baru sadar kalau film ini posternya paling ga nyambung sama ceritanya :") hehe</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: large;">Omoide Poro Poro (Eng title: Only Yesterday)</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-0IabB8Gx-Bs/Xb0fiWHK4YI/AAAAAAAAEpM/EdLcuwdf-QYVcJwZoIUTqg0CxAFXKfcLgCEwYBhgL/s1600/only-yesterday_poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1176" data-original-width="838" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-0IabB8Gx-Bs/Xb0fiWHK4YI/AAAAAAAAEpM/EdLcuwdf-QYVcJwZoIUTqg0CxAFXKfcLgCEwYBhgL/s400/only-yesterday_poster.jpg" width="285" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Film ini salah satu yang paling aku ingin tonton ulang di antara semua film Ghilbi, karena aku lupa detail jalan ceritanya tapi aku suka banget film ini pas SD. Makanya, aku cari-cari di internet dan ketemulah akhirnya dengan film ini :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Ceritanya tentang flashback seorang gadis tentang masa SD-nya dan bagaimana hal-hal yang dialami membentuk dirinya yang sekarang. Filmnya slow pace, alurnya bolak-balik antara masa lalu-masa sekarang dan cenderung flat, terlalu datar malah. Tapi buat aku, tetap menarik (banget) dan jadi banyak nostalgia juga tentang masa-masa SD. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: large;">Majyo no Takyuubin (Eng title: Kiki's Delivery Service)</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9RvoTVbAh4c/Xb0fg4UZv8I/AAAAAAAAEpM/IahYSIvFBLkSNxUrFA1tlXe8TzJQZ-7NACEwYBhgL/s1600/2a2191feae982ba13b0620a393b2e10c--kikis-delivery-service-miyazaki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="673" data-original-width="475" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-9RvoTVbAh4c/Xb0fg4UZv8I/AAAAAAAAEpM/IahYSIvFBLkSNxUrFA1tlXe8TzJQZ-7NACEwYBhgL/s400/2a2191feae982ba13b0620a393b2e10c--kikis-delivery-service-miyazaki.jpg" width="281" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kalau yang ini, mungkin banyak yang tau ya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Ceritanya tentang seorang gadis bernama Kiki dari keluarga penyihir yang punya aturan kalau mereka sudah berumur 13 tahun harus keluar dari rumahnya dan mandiri hidup sendiri. Film ini menggambarkan proses pendewasaan Kiki dan seorang 'bocah manja' menjadi gadis yang mandiri dan pemberani. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: large;">Tonari no Totoro (Eng title: My Neighbor Totoro)</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-kO9HKixkbfk/Xb0fg9Cts0I/AAAAAAAAEpA/jcKsLwy4nCUDAJpqtRNJb9DB44qT4XDvQCEwYBhgL/s1600/MV5BMjE3NzY5ODQwMV5BMl5BanBnXkFtZTcwNzY1NzcxNw%2540%2540._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="690" data-original-width="500" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-kO9HKixkbfk/Xb0fg9Cts0I/AAAAAAAAEpA/jcKsLwy4nCUDAJpqtRNJb9DB44qT4XDvQCEwYBhgL/s400/MV5BMjE3NzY5ODQwMV5BMl5BanBnXkFtZTcwNzY1NzcxNw%2540%2540._V1_.jpg" width="288" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<i>Here comes the iconic Totoro</i>! Banyak banget orang yang tau karakter Totoro dan banyak juga yang jual goods dengan karakter dia. Ga heran sih kalau Totoro jadi logo resmi Studio Ghibli yang selalu muncul di setiap pembukaan film-film Ghibli.<br />
Aku ga nonton ulang film Totoro saking udah hafal sama jalan ceritanya. Secara aku nonton film ini berpuluh-puluh kali waktu masih kecil :") hehe. Ini filmnya fantasi dan untuk anak-anak banget, tapi aku yakin masih tetap menyenangkan meskipun ditonton oleh orang dewasa.<br />
Kalau ada yang belum familiar sama Totoro, jadi ceritanya tentang anak perempuan kakak beradik yang pindah ke pedesaan dan rumah yang dikenal 'angker'. Di samping rumah mereka ada pohon super besar dan di sana mereka bertemu dengan Totoro, sang penghuni pohon tersebut. Totoro hanya bisa dilihat oleh mereka berdua, jadi semacam teman khayalan gitu ya. Dan emang rasanya menyenangkan banget ga sih kalau kita punya teman kaya Totoro yang super imut dan <i>fluffy</i>, jadi kita bisa lompat-lompat di atas perutnya, wkwkwk. Gemas banget pokoknya.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Tenkuu no Shiro Laputa (Eng title: Laputa, Castle in the Sky)</span></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-b7UWkyWhh34/Xb0fifX0HBI/AAAAAAAAEpI/nXawsdJPVK4IfZELDvb5kjfqFJd0FK-EwCEwYBhgL/s1600/s-l640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="454" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-b7UWkyWhh34/Xb0fifX0HBI/AAAAAAAAEpI/nXawsdJPVK4IfZELDvb5kjfqFJd0FK-EwCEwYBhgL/s400/s-l640.jpg" width="283" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Laputa adalah salah satu dari <i>My Top 3 Ghibli movies</i> dan yang akan aku rekomendasikan kalau ada yang ingin memulai nonton film Ghibli. Laputa's story is on a whole different level, I guarantee you that! Ceritanya orisinil, ga gampang ketebak dan selalu di luar imajinasi kita. Hal-hal itu yang paling aku suka dari film-film Ghibli karena keotentikannya selalu berhasil bikin terkagum-kagum dengan 'dunia baru' yang dibawa di dalam filmnya.<br />
Kayaknya agak susah kalau harus kasih deskripsi filmnya, tapi masih sesuai dengan judulnya kok!<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Sen to Chihiro no Kamikakushi (Eng title: Spirited Away)</span></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-4j9IFdsv5u0/Xb0fg-TBf8I/AAAAAAAAEpE/XJ0ihyq4xyITgh9I-4n-FY4JjWCgD_LLwCEwYBhgL/s1600/Spirited_Away-348587850-large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="843" data-original-width="601" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-4j9IFdsv5u0/Xb0fg-TBf8I/AAAAAAAAEpE/XJ0ihyq4xyITgh9I-4n-FY4JjWCgD_LLwCEwYBhgL/s400/Spirited_Away-348587850-large.jpg" width="285" /></a></div>
<br />
Nah, kalau ini adalah <i>gem</i>-nya Studio Ghibli. Film ini yang membuat Ghibli dikenal di seluruh dunia bahkan sampai berhasil memenangkan Academy Award. Dan film ini pada saat aku lagi tinggal di Jepang, jadi aku merasakan banget hype orang-orang Jepang begitu film ini rilis.<br />
Alur ceritanya ga usah ditanya lagi, levelnya udah <i>out of our league</i>, imajinasinya terlalu keren buat aku yang tingkat kreativitasnya rendah ini :") Selain itu, satu hal yang paling aku suka dari film ini adalah penyajian warna yang sangat sangat cantik. Film ini sangat <i>colorful</i> dan detail settingnya cantik banget, terutama <i>bathhouse</i> yang jadi setting utama dalam film.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-JzvetRjRxWo/Xb1F-Mz2wmI/AAAAAAAAEpc/X9uZNOahwsIITrkYEQ2GQaRgv4K2HufiwCNcBGAsYHQ/s1600/fullwidth.a06d01d2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="595" data-original-width="970" height="196" src="https://1.bp.blogspot.com/-JzvetRjRxWo/Xb1F-Mz2wmI/AAAAAAAAEpc/X9uZNOahwsIITrkYEQ2GQaRgv4K2HufiwCNcBGAsYHQ/s320/fullwidth.a06d01d2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-A3cuQ3ztXSo/Xb1F_as3NsI/AAAAAAAAEpg/H5Efw91AqasyVSUr8RR6yGjPTjdtqxHPwCNcBGAsYHQ/s1600/spirited-away-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="902" data-original-width="1600" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-A3cuQ3ztXSo/Xb1F_as3NsI/AAAAAAAAEpg/H5Efw91AqasyVSUr8RR6yGjPTjdtqxHPwCNcBGAsYHQ/s320/spirited-away-3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-KZlVV_87pYc/Xb1F9zxTm_I/AAAAAAAAEpU/LgpUFECAvUoUO5GvfZOSQRmYb3OpVUoxwCNcBGAsYHQ/s1600/Spirited_Away_Bath_House.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1280" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-KZlVV_87pYc/Xb1F9zxTm_I/AAAAAAAAEpU/LgpUFECAvUoUO5GvfZOSQRmYb3OpVUoxwCNcBGAsYHQ/s320/Spirited_Away_Bath_House.jpg" width="256" /></a></div>
<br />
<i>Eye-pleasing</i> banget kan ya?<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Mononoke Hime (Eng title: Princess Mononoke)</span></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-n0ef7guN6SU/Xb1GmZJ14UI/AAAAAAAAEpw/D0UVRDaV1egNn30SMT7d8U9jqhyoWHLjwCNcBGAsYHQ/s1600/MV5BMTVlNWM4NTAtNDQxYi00YWU5LWIwM2MtZmVjYWFmODZiODE5XkEyXkFqcGdeQXVyNjU0OTQ0OTY%2540._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1133" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-n0ef7guN6SU/Xb1GmZJ14UI/AAAAAAAAEpw/D0UVRDaV1egNn30SMT7d8U9jqhyoWHLjwCNcBGAsYHQ/s400/MV5BMTVlNWM4NTAtNDQxYi00YWU5LWIwM2MtZmVjYWFmODZiODE5XkEyXkFqcGdeQXVyNjU0OTQ0OTY%2540._V1_.jpg" width="282" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Aku sejujurnya sempat bingung antara <i>Spirited Away</i> atau <i>Princess Mononoke</i> yang akan ditaruh terakhir dalam list ini. Tapi akhirnya aku memutuskan Princess Mononoke yang dilist terakhir karena film ini punya kesan yang paling kuat buat aku pribadi dibandingkan film-film Ghibli lainnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Cerita film ini berlatarkan dunia di mana manusia, hewan, dan para dewa hidup berdampingan namun saling membenci satu sama lain. Bisa ditebak, film ini arahnya akan menuju pada petarungan sengit antara semua pihak yang mau menghancurkan satu sama lain, termasuk di dalamnya San atau <i>Princess Mononoke</i>. Ketika aku nonton pertama kali film ini waktu SD, aku suka banget dengan karakter San karena dia menggambarkan sosok <i>heroine </i>impian; kuat, berkarakter, dan membela kebenaran yang ia yakini. Dan menonton kembali film ini, bisa dibilang aku masih sangat suka dengan film ini. Salah satu film terbaik Studio Ghibli sepanjang zaman :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
**********</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sekian lah personal pick studio ghibli dari aku, kalau ada yang belum tau tentang ghibli, semoga jadi tertarik dan mulai nonton film-filmnya ya. Aku pribadi berharap makin banyak orang menikmati karya-karya Ghibli dan suka sama filmnya <i>as much as I do!</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Buat yang mau memulai nonton Studio Ghibli, maka akan aku saran kan dari 3 film terakhir yang aku list; Princess Mononoke, Spirited Away, dan Laputa. Karena film-film itu yang jadi kunci pengenalan dan bakal membuka pintu Studio Ghibli menuju film-film lainnya. Setelah itu, kalau senangnya film-film yang lebih slow-pace, everyday life, dan drama seperti aku, kalian bisa nonton film-film yang aku list di sini. Tapi kalau lebih senang yang fantasy dan penuh imajinasi, kalian bisa nonton judul-judul lainnya seperti:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<ul>
<li>Howl's Moving Castle</li>
<li>The Cat Returns</li>
<li>The Secret World of Arietty</li>
<li>dll (silakan googling sendiri ya)</li>
</ul>
<div>
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-42553450954845121122019-10-15T06:13:00.002+07:002019-10-15T06:13:59.372+07:00Get Inspired: Craving attention and social media<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/3VTsIju1dLI" width="560"></iframe>
<br />
<br />
Sejujurnya, aku mengasumsikan diriku bukan orang yang 'banci perhatian' tapi kadang ada kalanya juga ingin diperhatikan, hehe. I mean, siapa sih yag ga suka diperhatiin?<br />
Tapi setelah melakukan self-control untuk media sosial, emang terasa banget banyak efek positifnya ke dalam kehidupan secara overall.<br />
<br />
FYI, aku udah deactive main account instagram dari November 2018 (wow, hampir setahun!) dan udah ga install aplikasinya juga di HP sejak saat itu. Tapi pengakuan dosa, aku masih ada second account yang dipake buat follow akun travel, akun skincare dan beberapa seleb yang suka aku kepo, wkwkw. Aku emang belum sepenuhnya lepas dari medsos, malah mungkin ga akaun pernah bisa lepas karena aku masih menjadikan medsos sebagai sumber berita no. 1, terutama dari Twitter. Namun, aku merasa bahwa aku bisa lebih menata rutinitas keseharian dan melakukan aktivitas-aktivitas yang lebih produktif setelah mengontrol diri dari medsos.<br />
<br />
Ketika aku nonton TED talk ini, aku setuju banget sama abang Gordon-Levitt karena ngerasa sekarang kita hidup di dunia yang 'banci perhatian'. Semua orang ingin dapat perhatian tapi ironinya ga banyak orang-orang yang 'memberikan' perhatian. Akibatnya, orang-orang berantem di medsos udah biasa, merasa pendapat dirinya yang paling benar tanpa mau mendengar argumen orang lain. Kreativitas juga jadi terabaikan dan hanya konten-konten seadanya saja, "yang penting viral" hiks. Dan seperti yang dibilang di videonya, kalau manusia tuh ga akan ada puasnya. Dikasih perhatian, bakal minta lagi! Yang pada akhirnya lupa pada esensi bermedsos itu sendiri<br />
<br />
Yaa, aku tau sih dapet banyak like dan retweet itu menyenangkan banget dan ada kepuasan sendiri. Tapi semoga kita bisa tetap mengimbanginya dengan lebih memberi perhatian pada hal-hal yang lain, buka cuma cari perhatian saja.Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-80334394253343006402019-09-05T21:37:00.002+07:002019-09-05T21:37:54.544+07:00Disclaimer: Tulisan di bawah sungguh tidak penting jadi bisa diskip saja<br />
<br />
***<br />
<br />
Di antara semua bagian tubuh, aku paling kasihan sama mata karena dia yang aku kasih istirahat paling sedikit :(<br />
Pulang kantor bisa rebahan di sofa atau kasur, leha-leha untuk istirahatin badan, tapi matanya tetep aku paksa untuk lihat layar HP atau laptop. Ternyata tanpa sadar, semua aktivitas aku, termasuk rutinitas terpusat di HP. Baca buku sekarang udah lebih dari HP karena ga mungkin bawa-bawa buku ke mushola pas istirahat kantor. Baca Quran juga di HP meskipun kalau di rumah aku selalu usahakan baca dari mushafnya langsung.<br />
Semua tontonan aku ada di yutub, main game di HP juga udah ada slot waktunya dalam jadwal harian. Bahkan bahan belajar aku juga ada di HP karena aku belajar banyak lewat app.<br />
<br />
Semua aktivitas aku tersedia di HP, jadi mata aku ga pernah bisa istirahat, harus memproses semua grafis yang aku lihat di HP meskipun bagian tubuh lainnya bisa istirahat.<br />
<br />
Sampai pada tadi malam, lagi browisng di HP sambil rebahan di kasur dan mata terasa beraaaat banget, minta ditutup. Dan akhirnya aku tutuplah mata itu padahal malam masih panjang banget. Niatnya mau istirahat mata sebentar saja, tapi jadi keterusan tidur sampai pagi. Rekor banget udah tidur dari jam 7 malem :")<br />
<br />
Waktu bangun pagi, mata terasa seger banget sampai-sampai aku tergoda lagi untuk liat HP, dan begitu mata aku kena silau layar HP, entah kenapa dia terasa perih lagi. Jadilah aku cuma tidur-tiduran di kasur, menjauhkan mata dari pekerjaan beratnya. Lalu aku jadi berpikir, kasihan sekali ya mata kita, ukurannya kecil tapi kerjanya berat sekali. Harusnya kita sering kasih istirahat buat mata dari layar-layar menyilaukan atau grafis-grafis memusingkan. Harusnya kita kasih waktu ke mata untuk 'tarik nafas' dan istirahat sejenak dari tuntutan bekerja untuk manusia yang semakin banyak hidup di dunia maya.<br />
<br />
Makanya, meluangkan waktu untuk bengong itu penting juga kali ya?Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-55238908079306593902019-09-01T15:23:00.000+07:002019-09-01T15:23:39.642+07:00Ternyata (Ngga) Bisa Naik Gunung: A Dieng TripAkhirnya ke Dieng!<div>
Karena diriku ga ada keturunan Jawa-nya, jarang banget ada kesempatan untuk jalan-jalan di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur kecuali kalau ada nikahan temen, urusan kantor atau menyengajakan diri untuk liburan. Daerah yang pernah aku datangi itu; Jogja, Solo, Malang, Surabaya..... segitu saja sepertinya :") itupun belum pernah bisa jalan-jalan sampai puas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Makanya, begitu diajak sama Himmah buat ke Dieng, langsung aku iya-in tanpa banyak mikir. Perjalanan kali ini, kita rombongan berenam (Anisah, Himmah, Imo, Riri, Arsy, Sapi) dan kita ikut open trip dari Wuki Travel. Ini pertama kalinya ikut open trip yang berarti aku ga perlu pusing-pusing mikir transportasi, akomodasi, konsumsi, bahkan itinerary-nya karena itu semua udah masuk dalam paket mereka. Dan itu pun berarti aku ga ada kebebasan untuk memilih 'isi' trip karena terikat dengan jadwal dari pihak travel agent-nya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku ga mau terlalu panjang membahas tentang open tripnya karena pasti pelayanan dia sama dari waktu ke waktu dan udah ada standarnya. Yang pasti, setelah mencoba open trip, aku ternyata lebih suka meng-organize trip sendiri dibandingkan ikut travel agent meskipun uang yang harus keluar lebih banyak. Yaa, tapi namanya juga anak belum punya uang banyak, ikut open trip kayak gini emang jadi pilihan hemat dan aman sih :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi, kita ke Dieng waktu peak season banget, yang bertepatan dengan pelaksanaan Dieng Cultural Festival (DCF). Kegiatannya banyak panggung-panggung kebudayaan, stand-stand makanan ataupun kerajinan, dan puncaknya adalah konser Senandung di Atas Awan lalu ditutup dengan penerbangan lampion. Makanya, bisa dibilang jadwal kita di Dieng itu cukup padat karena selain keliling objek wisata Dieng, ada kegiatan DCF yang harus diikuti (well, sebenernya ga harus sih, tapi masa udah jauh-jauh datang tapi ga ikut?! hehe).</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tempat wisata Dieng yang dikunjungi </div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Candi Arjuna</div>
<div>
2. Bukit Scooter</div>
<div>
3. Gunung Prau</div>
<div>
4. Telaga Warna</div>
<div>
5. Bukit Ratapan Angin</div>
<div>
6. DCF</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menurut aku, Dieng itu alamnya bagus banget. Pergi ke Telaga Warna dan Bukit Ratapan Angin jadi bikin aku teringat dengan Padang, karena di sana juga banyak banget objek alam yang bagus (ingin ke Padang lagi!). Selain objek wisatanya, suasana dan udara Dieng juga enak banget, meskipun kalau malam dinginnya minta ampun dan airnya juga bikin beku badan. Cocok buat yang mencari tempat pelarian dari hiruk-pikuk perkotaan, hehe. </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-yZ1tmel-Pmg/XWtzUWT8HrI/AAAAAAAAElU/ZtWsGuqL-KcWpiKBHHbfoEGPyaicdVExgCLcBGAs/s1600/IMG-20190802-WA0066.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-yZ1tmel-Pmg/XWtzUWT8HrI/AAAAAAAAElU/ZtWsGuqL-KcWpiKBHHbfoEGPyaicdVExgCLcBGAs/s320/IMG-20190802-WA0066.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto full team++ di depan Candi Arjuna :")</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-fpMLNmGtgJk/XWtzWK8L3cI/AAAAAAAAEls/FwJPIBueDuEIEmbL9BapHRiqfaGdI1nNQCLcBGAs/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-7.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-fpMLNmGtgJk/XWtzWK8L3cI/AAAAAAAAEls/FwJPIBueDuEIEmbL9BapHRiqfaGdI1nNQCLcBGAs/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-7.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari atas Bukit Scooter (itu awan plus asap pabrik)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-C1RQJQJWBdI/XWtzWglf3iI/AAAAAAAAElw/Z-TDWN8cyT0ZLI7N5an0AtNwED0Ls647ACLcBGAs/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-8.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-C1RQJQJWBdI/XWtzWglf3iI/AAAAAAAAElw/Z-TDWN8cyT0ZLI7N5an0AtNwED0Ls647ACLcBGAs/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-8.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masih pemandangan dari atas Bukit Scooter</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-FJ9REUDj0qQ/XWtzWhZdCHI/AAAAAAAAEmY/SXU504C_UCM9CILxU0EHIhD81bne0leSgCEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-9.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-FJ9REUDj0qQ/XWtzWhZdCHI/AAAAAAAAEmY/SXU504C_UCM9CILxU0EHIhD81bne0leSgCEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-9.jpeg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebiru itu langitnya~</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-wOM62hq4-lo/XWtzUl2jZZI/AAAAAAAAEmU/DQMSJzH7hqAR08t2B2czsaq3F3OC7HHDQCEwYBhgL/s1600/IMG-20190803-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-wOM62hq4-lo/XWtzUl2jZZI/AAAAAAAAEmU/DQMSJzH7hqAR08t2B2czsaq3F3OC7HHDQCEwYBhgL/s320/IMG-20190803-WA0009.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berasa photoshoot di Telaga Warna</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-i8ARF89QPOw/XWtzWyV3bRI/AAAAAAAAEmk/CBkeZg4D5GYYKkQ-qbuxdmoz3rZUnermACEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-i8ARF89QPOw/XWtzWyV3bRI/AAAAAAAAEmk/CBkeZg4D5GYYKkQ-qbuxdmoz3rZUnermACEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">View dari Bukit Ratapan Angin</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Semua foto (kecuali yang foto muka) itu difoto pake kamera HP dan no filter loh. Kebayangkan gimana bagusnya kalau dilihat langsung? Pokoknya alamnya Dieng bikin happy banget kalau dilihat pakai mata kepala sendiri :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau DCF-nya sendiri, hmmm.... biasa aja ya menurut aku. Mungkin karena emang aku anaknya kurang cocok dengan suasana festival yang penuh keramaian. Apalagi DCF itu pengunjungnya banyak BANGET, terutama pas malam terakhir yang penerbangan lampion. Bener-bener lapangannya jadi lautan manusia dan karena kita telat masuknya jadi ga bisa dapet spot yang enak :( Pas penerbangan lampion juga tidak seindah yang terlihat di medsos karena kita harus hati-hati dengan lampion gagal yang bisa jatuh diatas kepala kita. </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GNxb_gwh054/XWtzVZm4UYI/AAAAAAAAEmY/ymJ-Z6YkSzUAxO10acKVAXUsH511GoCXgCEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-10.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-GNxb_gwh054/XWtzVZm4UYI/AAAAAAAAEmY/ymJ-Z6YkSzUAxO10acKVAXUsH511GoCXgCEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-10.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Panggung Senandung di Atas Awan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-gG-rT9NYGQk/XWtzV5W5JZI/AAAAAAAAEmU/ehe8CXvfyKkylFcqPdvHOrpn5LlCIluxACEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-12.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-gG-rT9NYGQk/XWtzV5W5JZI/AAAAAAAAEmU/ehe8CXvfyKkylFcqPdvHOrpn5LlCIluxACEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-12.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banyak tempat jajan juga</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-jSV7E33JcOY/XWtzUVvatfI/AAAAAAAAEmQ/1_H0n_6XgrEMStphGHX4CVMMWXnvCo5dwCEwYBhgL/s1600/IMG-20190802-WA0071.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-jSV7E33JcOY/XWtzUVvatfI/AAAAAAAAEmQ/1_H0n_6XgrEMStphGHX4CVMMWXnvCo5dwCEwYBhgL/s320/IMG-20190802-WA0071.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana konsernya (bukan dari kameraku)</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Tapi, buat aku pribadi, highlight dari trip ini adalah ketika naik GUNUNG PRAU. <div>
Ini adalah pertama kalinya aku naik gunung dan bener-bener ga tau harus ngapain atau apa yang harus di-expect dari naik gunung. Katanya Gunung Prau itu untuk pemula, jadi aku pun santai-santai saja, tidak menyiapkan peralatan khusus (tapi beli sepatu baru sih, karena ga ada sepatu proper untuk olahraga :p) dan ga melakukan latihan fisik juga. Pokoknya kita semua no clue banget tentang naik gunung.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan... berangkatlah menuju Gunung Prau jam 2 pagi hanya dengan modal percaya diri dan latihan yoga sekali setiap minggu di kantor, hehe. Naiknya kira-kira makan waktu 2.5-3 jam dan berhasil dilalui dengan cara atur nafas supaya tidak terengah-engah hasil belajar dari yoga (thanks, bu Emily!). Begitu sampai di puncak, ternyata spot foto-foto untuk sunrise-nya masih 45 menit-an lagi dan kita memutuskan untuk ga kesana, cukup berpuas diri di puncak saja. Bisa sampai puncak aja kayaknya udah prestasi hidup banget :")</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ternyata... habis gelap datang lagi gelap. Turun gunung itu PR banget ternyata..... Capeknya malah melebihi daripada waktu naik. Kenapa ya? Jadi, kita turun dengan jalur yang sama dengan naik, tapi rasanya kok kayak jauuuuh banget. Dan mungkin karena energinya udah habis ketika naik, jadi ketika turun itu badanya rasanya udah habis energi dan kakinya kesakitan menahan berat tubuh (makanya jangan kegendutan, nis huhu). </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Intinya mah, aku jadi sadar kalau "Naik gunung <i>is not my thing</i>". Menurutku, meskipun pemandangan dari puncak gunung sebagai reward setelah berlelah-lelah mendaki itu emang indah banget, bagiku usahanya ga setara sama rewardnya :( <i>No offense</i> ya teman-teman, aku emang anaknya tidak cocok naik gunung aja, cocoknya leha-leha di kasur sambil nonton yutub/baca buku/ main game. Emang anaknya murah meriah banget~ (tapi skincare-ku mahal, hiks).</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ini bukan mencoba mematahkan semangat yang mau mencoba naik gunung ya. Seperti kata Imo, memang sesuatu itu harus kita coba dulu untuk tahu suka atau tidaknya. Dan percobaan naik gunung ini membuat Anisah tahu kalau dia ternyata tidak suka naik gunung. Alhamdulillah, penemuan hidupku satu lagi bertambah, hehe. </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6QFG-M9ZANk/XWtzimaekPI/AAAAAAAAEmk/9fW9ALR-BE8fA3ULA46O9U-OHrVKMknCACEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-6.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-6QFG-M9ZANk/XWtzimaekPI/AAAAAAAAEmk/9fW9ALR-BE8fA3ULA46O9U-OHrVKMknCACEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-6.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Puncak gunung pertama dalam hidup!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ntIcZwBXowo/XWtzifxq6II/AAAAAAAAEmk/PON1uhgbHLQEKbace55iuyMR_WEgqLWjwCEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-5.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-ntIcZwBXowo/XWtzifxq6II/AAAAAAAAEmk/PON1uhgbHLQEKbace55iuyMR_WEgqLWjwCEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-5.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Detik-detik menanti sunrise</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-uTjsA69hwDc/XWtziHx1COI/AAAAAAAAEmc/B9K1IMFhiUcmfvzwts-bJFG7c6L-gfARACEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-4.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-uTjsA69hwDc/XWtziHx1COI/AAAAAAAAEmc/B9K1IMFhiUcmfvzwts-bJFG7c6L-gfARACEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-4.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halo, matahari :)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-civPrD16DAo/XWtzibbkz1I/AAAAAAAAEmg/E7guYXxQKzcEjxkihy5uKvqAKoBPNaPkQCEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-3.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-civPrD16DAo/XWtzibbkz1I/AAAAAAAAEmg/E7guYXxQKzcEjxkihy5uKvqAKoBPNaPkQCEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2019-08-31%2Bat%2B8.33.33%2BPM-3.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Emang indah banget sih pemandangannya</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /><div>
Oke sekian dulu ceritanya. Semoga jadi termotivasi untuk ke Dieng juga ya :)</div>
</div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-46511527235313829522019-07-15T21:50:00.000+07:002019-07-15T21:50:47.608+07:00[Review] My 1.5 months cinema haulHi!<br />
Lagi pengen bahas film-film yang baru aku tonton di biskop 1.5 bulan ke belakang ini. Kalo boleh flashback, 1.5 bulan ini lumayan banyak perubahan dalan hidup aku sih, karena sekarang udah pindah divisi (yang bisa dibilang pindah kerja karena jobdesc-nya beda baget) dan pengalaman-pengalaman baru juga perenungan baru yang cukup bikin emosional juga, huhu. Tapi itu bahas di lain waktu aja, hehe.<br />
1.5 bulan kemarin juga adalah masa liburan sekolah, yang berarti rumah kembali penuh dengan penghuninya dan berarti movie time! karena kalau adik-adik lagi pada pulang ke rumah, intensitas main ke mall makin sering, hehe.<br />
<br />
Jadi, selama 6 minggu ini, aku nonton 4 film di bioskop yang menurut aku semuanya bagus dan berkesan banget. Karena itulah sekarang mau review singkat satu persatu disini ya.<br />
<br />
<br />
1. TOY STORY 4<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-hqItcH1KxY8/XSs9PoJ3K-I/AAAAAAAAEi8/yoZ_qpobakUI9RpNuYcXpeveFEpgpSfTwCLcBGAs/s1600/MV5BMTYzMDM4NzkxOV5BMl5BanBnXkFtZTgwNzM1Mzg2NzM%2540._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1080" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-hqItcH1KxY8/XSs9PoJ3K-I/AAAAAAAAEi8/yoZ_qpobakUI9RpNuYcXpeveFEpgpSfTwCLcBGAs/s400/MV5BMTYzMDM4NzkxOV5BMl5BanBnXkFtZTgwNzM1Mzg2NzM%2540._V1_.jpg" width="270" /></a></div>
<br />
Awalnya no expectation banget untuk film satu ini, cuma buat mengisi family time karena Spiderman belum keluar (ups). Tapi mungkin justru karena ga berekspektasi banyak, kita sekeluarga bisa enjoy banget nonton ini tanpa bosan sedikit pun :D<br />
Tokohnya masih Woody, Buzz dan kawan-kawan tapi sudah dengan anak yang berbeda. Iyalah, Andy-nya kan ga mungkin selamanya jadi anak kecil. Tapi kali ini bercerita tentang bagaimana Woody sudah tidak menjadi mainan kesayangan sang anak dan dia harus menerima kenyataan tersebut. Dan Woody pun kemudian banyak bertemu dengan mainan-mainan terbuang lainnya dan berpetualang sama mereka.<br />
Karena film ini dari sudut pandang para mainan, hal yang biasa di kehidupan nyata jadi terasa besar banget dan aku juga jadi keingetan tentang mainan-mainan yang udah pada dibuang selama 25 tahun hidup. Kalau mereka bisa ngomong, pasti mereka sedih banget ya, hiks (mikir apa sih nis).<br />
<br />
Intinya film ini menarik banget, malah menurut aku, film ini lebih cocok ditonton orang dewasa daripada anak-anak karena pesan yang mau disampaikannya lumayan berat dan mungkin susah diterima untuk anak-anak. Tapi dia visually pleasing jadi tetep enak kalau bawa anak kecil juga.<br />
<br />
2. PARASITE (GISAENGCHUNG)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-JiC5ZQoKZkY/XStBWzP0BeI/AAAAAAAAEjI/vqn2TICrY6o_GtXsEaSBJX6mPGhpzvgvACLcBGAs/s1600/MV5BMjU1MTA3MzA2MV5BMl5BanBnXkFtZTgwNTUxMjQ4NzM%2540._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1123" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-JiC5ZQoKZkY/XStBWzP0BeI/AAAAAAAAEjI/vqn2TICrY6o_GtXsEaSBJX6mPGhpzvgvACLcBGAs/s400/MV5BMjU1MTA3MzA2MV5BMl5BanBnXkFtZTgwNTUxMjQ4NzM%2540._V1_.jpg" width="280" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
5/5 movie! Meskipun diriku suka korea, tapi sejujurnya jarang ngikutin film-film korea. Terakhir nonton film korea itu, Battleship Island, itu pun karena Song Joong-ki, hehe. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Tapi begitu baca berita kalau film ini menang Palme d'Or (semacam penghargaan tertinggi) di Cannes Film Festival (dan jadi film korea pertama yang memenangkan penghargaan tersebut), langsung penasaran tingkat tinggi dan cus nonton di CGV setelah berhasil mengajak Aul dan Uswa.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
BAGUS BANGET, sampai rasanya susah mengungkapkan dengan kata-kata tentang kesan aku setelah nonton film ini. Thriller tapi tetep ada comedy-nya, drama without being too dramatic, alur ceritanya cerdas banget. Yang paling bikin gregetannya adalah ketika filmnya udah setengah jalan dan aku sudah merasa 'Ok, sekarang gue tau kenapa film ini dikasih judul Parasite', eh, malah disetir lagi menuju cerita yang lebih kelam, <i>the darker truth is revealed</i>. Gimana ga tambah sesak nafas coba. Pokoknya yang bikin film ini layak aku juluki sebagai jenius saking appreciate-nya aku sama film ini. Dan semua pujian ini harus dikreditkan kepada Bong Joon-ho, sang sutradara yang ternyata adalah sutradara film Snowpiercer, Okja, dan banyak film terkenal lainnya (meskipun belum ada yang pernah aku tonton :p)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Aku ga mau bahas film ini ceritanya kayak gimana, karena kompleks banget. Pokoknya kalian harus banget nonton kalau masih ada di bioskop <i>cos it will worth your every pennies!</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<i><br /></i></div>
3. SPIDERMAN: FAR FROM HOME<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-sKqJod9XyCY/XSyFQBga2lI/AAAAAAAAEjU/1G52f8uk6NUueY35PvwYi7Mbt7rG-OYUwCLcBGAs/s1600/spider-man-far-from-home-poster-fury-mysterio-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1350" data-original-width="1080" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-sKqJod9XyCY/XSyFQBga2lI/AAAAAAAAEjU/1G52f8uk6NUueY35PvwYi7Mbt7rG-OYUwCLcBGAs/s400/spider-man-far-from-home-poster-fury-mysterio-2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Here comes the real hero. Marvel adalah alasan aku dan keluarga aku menghabiskan uang di bioskop. Semenjak adanya series Avenger, jujur aku belum pernah lewat satu pun nonton film Marvel di bisokop (kecuali Guardian of Galaxy, karena sejujurnya aku bahkan ga ngeh kalau Guardian of Galaxy itu Marvel juga!) dan Spiderman keluar di timing yang sangat tepat, liburan sekolah!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Ada yang bilang, film ini adalah pembuka phase Marvel yang baru, ada juga yang bilang justru film ini penutupnya. Buat aku pribadi, film Spiderman ini memang jadi penanda dimulainya era Avenger baru, dari Iron Man & Captain America jadi Spider Man & ....? hehe who knows. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Di satu sisi, aku suka film ini karena villain disini adalah orang pintar dengan kejahatan yang pintar menurutku. Spiderman juga jadi lebih dewasa disini, meskipun kalau kata orang tua aku, ceritanya terlalu anak remaja (ya, namanya juga masih anak SMA si Peter Parker-nya). Di sisi lain, Marvel tetep ga lupa dengan makhluk-makhluk di luar buminya (yang baru ketahuan di after ending credit, huft). Udah pasti yakin 100% ini bakal jadi seri Marvel yang panjang bangett. Belum lagi kalau ternyata mereka memutuskan untuk bikin film dari alternate reality yang dibentuk saat penyelamatan endgame. Duh, capek banget deh ngikutinnya, hiks. Oke, sudahi dulu segala per-Marvel-an ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Aku rekomendasiin film ini meskipun kalian ga ngikutin Marvel, karena seperti yang aku bilang ini baru permulaan, guys. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
4. DUA GARIS BIRU<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-b5GJjEjeCrQ/XSyMgLMLRnI/AAAAAAAAEjg/U-nCSMIemrIisyxNDCSiIIJYySdspiiNwCLcBGAs/s1600/88ed34c1-c922-4516-a749-e8d5869bd91f_169.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="438" data-original-width="780" height="223" src="https://1.bp.blogspot.com/-b5GJjEjeCrQ/XSyMgLMLRnI/AAAAAAAAEjg/U-nCSMIemrIisyxNDCSiIIJYySdspiiNwCLcBGAs/s400/88ed34c1-c922-4516-a749-e8d5869bd91f_169.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
Dan cinema haul terakhir aku adalah film ini, Dua Garis Biru. Aku pun ga nyangka bakal ada film Indonesia di dalam list ini, secara aku jarang banget nonton film Indonesia, apalagi di bisokop. Bisa dibilang ini adalah acara nonton yang cukup implusif dan itu pun aku nontonnya sendiri! ya ampun, prestasi banget kayanya. Pertama, iklan filmnya muncul di TV dan jadi lumayan penasaran. Ternyata banyak omongan di dunia maya tentang film ini, ada kritik juga tapi overall banyak banget yang kasih review bagus, jadilah diriku menonton film ini.<br />
<br />
Jadi, gimana? Aku bisa bilang, film ini layak banget dikasih apresiasi tinggi. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini, ya parenting, ya tentang relationship, menjadi orang tua, dll. Seperti yang dibilang banyak orang, film ini akan membuat banyak orang terbuka matanya tentang hal yang sedikit tabu di masyarakat kita, yaitu hamil di luar nikah. Tapi kita juga ga bisa dipungkiri, hal seperti ini terjadi di sekitar kita dan para remaja perlu bicara dengan orang tua mereka tentang hal ini. Recommended banget untuk yang punya adik usia SMP - SMA dan juga orang tuanya. Siapa tau bisa jadi pembuka diskusi.<br />
<br />
Banyak banget yang memuji scene long shoot di UKS dalam film ini, karena emang se-emosional itu dan semua karakter dalam scene itu dapet banget aktingnya. Tapi aku pribadi, yang paling bikin emosional adalah endingnya, gantung, jadi sedikit kecewa, tapi justru bikin mikir banget. Dan aku pun setelah mikir tentang endingnya lagi, aku malah tersadar itu adalah ending terbaik, bukan untuk penonton, tapi untuk cerita Dua Garis Biru ini, untuk Bima dan Dara (dua karakter utama di film ini). Endingnya dewasa dan realistis banget. <i>Highly appreciate it! </i>Penasaran kan, makanya nonton~ wkwk<br />
<i><br /></i>
Terakhir, aku suka banget akting semua orang ini film ini, tapi shout out paling besar aku adalah buat Zara JKT48 yang bagus banget memerankan Dara di sini. Kayaknya sih dia calon-calon aktris besar Indonesia sekelas Dian Sastro ya, berharapnya dia bisa pilih job yang bagus dan terus meningkatkan kualitas aktingnya.<br />
<br />
****<br />
<br />
Ok, sekian cinema haul-nya. Oh ya, ini pakai kata-kata haul supaya kekinian kaya orang-orang yang pada bikin skincare haul, tapi aku ga ada produk yang bisa dibikin skincare haul, jadi versi cinema-nya aja ya ;)Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-84567789591022832902019-05-18T12:56:00.000+07:002019-05-18T13:08:33.807+07:00A Week in South Korea: Part 4 (Last day, Arrival)Oke, mari kita selesaikan series A Week in South Korea ini, karena udah lama ceritanya menggantung ya. Ternyata udah lewat 4 bulan dari liburan terakhir ke Korea, tapi kok rasanya kaya udah kejadian lama banget ya? hehe.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">DAY-7 (Last Day)</span></b><br />
<br />
Akhirnya sampai juga di hari kepulangan~ First thing to do is the morning is, of course, PACKING! Mana ummi salah banget malam sebelumnya pake nyuci baju :") jadinya baju basahnya kita hamparin di lantai penghangat, untung cepet keringnya, alhamdulillah (lesson learned, jangan nyuci di malam terakhir liburan ya).<br />
<br />
Kita harus check-out dari Airbnb kita jam 11 pagi, padahal penerbangan pulang kita masih jam 11 malam, hayoloh. Tadinya kita mau minta izin ke Paul (host Airbnb kita) supaya kita bisa titip barang-barang dulu sampai kira-kira jam 6 malam, tapi ternyata Paul bilang kalau sorenya rumahnya akan ada tamu lain lagi. Dia kasih info kalau di stasiun ada banyak loker buat titip barang, yasudah deh, kita segera berangkat ke stasiun untuk titip barang. Stasiun yang kita tuju adalah Seoul Station, yang sebelumnya udah kita survey, punya banyak loker. Ternyata hampir semua stasiun ada loker barangnya, maskin besar stasiunnya, makin banyak juga lokernya. Cara titipnya gampang (meskipun di awal rada bingung juga karena instruksinya rada ga jelas gitu), tinggal pilih loker mana yang mau dimasukkan barang, bikin password, masukin barangnya dan tutup! Pembayarannya bisa dengan T-money dan ukuran lokernya macam-macam, dari yang besar sampai yang kecil. Untuk barang kita berempat, kita pakai dua loker besar :)<br />
<br />
Setelah berhasil menitipkan barang, kita diskusi sebentar mau pergi ke mana selanjutnya karena memang belum bikin itinerary untuk hari itu. Akhirnya kita memutuskan untuk ke <b>Changdeokgung Palace.</b><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-c9q-rsgCf90/XN-A1nHr4nI/AAAAAAAAEfE/MShc5GrQKqQJlVe0Ad0z_CahunbGiZsugCLcBGAs/s1600/2533117_image2_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="467" data-original-width="700" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-c9q-rsgCf90/XN-A1nHr4nI/AAAAAAAAEfE/MShc5GrQKqQJlVe0Ad0z_CahunbGiZsugCLcBGAs/s400/2533117_image2_1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto dari <a href="https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwic4ufHlaTiAhWH63MBHWMODTwQjRx6BAgBEAU&url=%2Furl%3Fsa%3Di%26rct%3Dj%26q%3D%26esrc%3Ds%26source%3Dimages%26cd%3D%26ved%3D%26url%3Dhttps%253A%252F%252Fenglish.visitkorea.or.kr%252Fenu%252FATR%252FSI_EN_3_1_1_1.jsp%253Fcid%253D264348%26psig%3DAOvVaw3DvjwNDpvxSeJSWZ2T5-DM%26ust%3D1558237543074150&psig=AOvVaw3DvjwNDpvxSeJSWZ2T5-DM&ust=1558237543074150" rel="nofollow">sini</a></td></tr>
</tbody></table>
Kompleks Changdeokgung Palace ini lebih kecil dari Gyeongbokgung, tapi dikatakan kalau ini justru istana utama semasa kerajaan di Korea, karena di sini para raja sesungguhnya tinggal saat Dinasti Joseon (monmaap, ga hafal sejarah korea). Tapi menurut aku pribadi juga, suasana Chongdeokgung ini lebih menenangkan dari pada Gyeongbokgung yang terlalu hiruk pikuk dan besar banget, jauh mau kemana-mana. Kalau disini, bangunannya lebih berdekatan dan bilik-biliknya lebih kecil. Sebenernya disini ada yang namanya Secret Garden, suatu taman tempat para raja beristirahat. Tapi untuk masuknya harus bayar lagi dan harus ikut guided tour yang jamnya kurang pas sama jadwal kita, jadi kita akhirkan setelah keliling kurang lebih 1 jam~ (maaf, kita ga foto-foto di sini karena semuanya udah capek sama kamera, wkwk)<br />
<br />
Selanjutnya, off to our last meal in South Korea!! Kita menuju <b>EID Restaurant</b> di daerah Itaewon. Sekalian sholat di masjid Seoul sekali lagi sebelum pamitan sama Korea, hiks. Eid retaurant ini termasuk salah satu restaurant pertama di korea yang mendapat sertifikasi halal , ownernya muslim, dan ternyata dia sudah punya cabang di Malaysia. Pas kesana, yang punya ternyata memang orang Korea dan Malaysia (kayanya sih suami istri ya), dan pegawainya juga orang Malaysia. Menunya utamanya kaya bento set gitu, ada yang bulgogi, ayam, ada sup juga, menurut gue mirip Mujigae gitu. Rasanya enak dan kita semua menghabiskan bersih semua hidangannya. Aku tuh terkesan sama makanan Korea itu karena bahannya semuanya segar, ketauan dari rasanya sih, terutama sayur-sayurannya. Sejujurnya, aku bukan fans sayur, malah condong ke ga suka. Tapi harus diakui, menu sayur di Korea tuh enak banget, ga bikin eneg. Pantesan ya, orang korea sehat-sehat dan kulitny bagus-bagus, huhu.<br />
<br />
Oh iya, EID restaurant ini tempatnya kecil banget ya, cuma kira-kira muat 10 pelanggan, jadi kalau bisa jangan di jam peak hour datengnya, karena pasti akan ramai.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-qauyBWm-4hg/XN-GkE6D0YI/AAAAAAAAEfU/GQH6vyG5fzsamQa9XjLCyJyu9KEJYIyxwCLcBGAs/s1600/IMG_20190105_150359.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://4.bp.blogspot.com/-qauyBWm-4hg/XN-GkE6D0YI/AAAAAAAAEfU/GQH6vyG5fzsamQa9XjLCyJyu9KEJYIyxwCLcBGAs/s400/IMG_20190105_150359.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Last meal in Seoul! @EID restaurant</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-P_QuYHlRhAg/XN-HefgmKrI/AAAAAAAAEfg/jwBoGCMzkBYK7cfPn327jQ_pazynf1mBgCLcBGAs/s1600/IMG_20190105_153856.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-P_QuYHlRhAg/XN-HefgmKrI/AAAAAAAAEfg/jwBoGCMzkBYK7cfPn327jQ_pazynf1mBgCLcBGAs/s400/IMG_20190105_153856.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bye, Seoul Mosque! Semoga bertambah ya masjid di Seoul :)</td></tr>
</tbody></table>
Selanjutnya, meskipun udah capek, kita (aku sih lebih tepatnya) masih penasaran sama beberapa tempat. Jadilah kita menuju <b>Dongdaemun Design Plaza</b> dan <b>Cheonggyecheon Stream</b> sebagai destinasi terakhir.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-KCBLJolBdLU/XN-JyMJPbZI/AAAAAAAAEfs/KsMx5SC6e1IZ6lsrhj3jCeSqp_T4PdrcgCLcBGAs/s1600/_DSC3480.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="501" data-original-width="750" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-KCBLJolBdLU/XN-JyMJPbZI/AAAAAAAAEfs/KsMx5SC6e1IZ6lsrhj3jCeSqp_T4PdrcgCLcBGAs/s400/_DSC3480.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dongdaemun Design Paza (foto dari <a href="https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwja_ZrJnqTiAhUU4o8KHZpOAVsQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fwww.archdaily.com%2F892955%2Fzaha-hadids-dongdaemun-design-plaza-through-the-lens-of-andres-gallardo&psig=AOvVaw1P2sngHOZXFqERERKfzK0Z&ust=1558239982043858" rel="nofollow">sini</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
DDM ini terkenal karena arsitekturnya yang unik banget, dan banyak dijadikan tempat pameran artis-artis kontemporer gitu. Pas kesana juga lagi ramai pameran salah satu ilustrator terkenal (lupa namanya), ada juga bazar-bazar dan pameran seni karya kontemporer. Setelah itu, kita menyusuri Cheonggyecheon Stream. Aku pengen banget kesini karena pernah nonton Return of Superman yan episode Sam, William dan Bentley main-main di sini dan ada festival lampu gitu. Tapi kita salah strategi sih, karena Cheonggyecheon Stream ini lumayan panjang (kalau ga salah 10 km-an), harusnya yang kita datengin itu titik ujung startnya. Kita malah mulai dari tengah-tengah, jadi ga dapet apa-apa deh :") Tapi sepertinya tempatnya lumayan populer sebagai trek jalan di kalangan orang-orang lokal sih.<br />
<br />
Dongdaemun ini emang paling bagus dikunjungin di malam hari, karena pencahayaan DDM akan sangat bagus di malam hari, dan Cheonggyecheon Stream juga bakal nyala-nyala di malam hari. Tapi karena jadwal yang tidak memungkinkan, kita cuma berpuas diri dengan liat-liat di sore hari deh.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-8dFTt3HKLdY/XN-MQeRaIOI/AAAAAAAAEf4/remn8ExrQ0048VAxg-O74Gz-R5CiOcJwACLcBGAs/s1600/IMG_20190105_162833.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-8dFTt3HKLdY/XN-MQeRaIOI/AAAAAAAAEf4/remn8ExrQ0048VAxg-O74Gz-R5CiOcJwACLcBGAs/s400/IMG_20190105_162833.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">DDM</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-8Q6aeIyrGKs/XN-MQyqWggI/AAAAAAAAEf8/8SgwLk5isHcpT067NmJnJhgyIQW-CDNMwCLcBGAs/s1600/IMG_20190105_165248.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/-8Q6aeIyrGKs/XN-MQyqWggI/AAAAAAAAEf8/8SgwLk5isHcpT067NmJnJhgyIQW-CDNMwCLcBGAs/s400/IMG_20190105_165248.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cheonggyecheon Stream</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Ya, setelah bercapek ria berjalan di Chenggyecehon Stream, kita balik lagi ke stasiun Seoul, ambil barang-barang dari loker dan off to Airport!<br />
<div>
Kita naik AREX lagi yang tiketnya udah kita beli dari Klook dan tinggal ditukar di counternya, seperti ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/--veUkhuTzAw/XN-M5wTv9GI/AAAAAAAAEgI/PomTTAL--k4avGkzr1_6GD6v6Tj_atL0wCLcBGAs/s1600/IMG_20190105_174708.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/--veUkhuTzAw/XN-M5wTv9GI/AAAAAAAAEgI/PomTTAL--k4avGkzr1_6GD6v6Tj_atL0wCLcBGAs/s400/IMG_20190105_174708.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Selesai sudah perjalanan kita di Seoul, Korea Selatan dan kembali lagi ke realita deh!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Pulangnya kita naik AirAsia lagi dan kita beli bagasi 20 kg, karena barang kita bertambah berkat oleh-oleh yang bejibun, hehe. Sebelum counter check-in, ada timbangan digital untuk bagasi kita kok, jadi bisa ditimbang dulu bagasinya dan pastikan ga kelebihan atau kekurangan ya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div>
<b><span style="font-size: large;">THE DRAMA PART</span></b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi di perjalanan pulang ini, terjadi lagi suatu drama yang cukup bikin traumatized dan ga akan pernah dilupana seumur hidup, hiks.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ceritanya, yang melakukan check-in di bandara adalah aku dan Shofi. Sebagaimana pas pergi, pulang pun kita naik pesawat ICN-KLIA, transit sebentar di KL, dilanjut KLIA-CGK. Begitu terima boarding pass, aku cuma ngecek punya boarding pass aku sendiri, "Oh, penerbanganya dari KLIA-nya jam 8 pagi", dan Shofi pun cuma ngecek puya dia sendiri yang jam penerbangan dari KLIA-ya sama kaya aku.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yasudah lah, kita melanjutkan perjalanan seperti biasanya, naik pesawat dari ICN ke KL. Begitu sampai di KL, karena sudah mendekati waktu shubuh, kita segera ke mushola, sholat shubuh, dan duduk di bangku dekat mushola. Aku dan Shofi santai aja dong, orang penerbangan kita baru jam 8, masih sekitar 3 jam lagi. Nah, pada saat itu ada pengumuman pemberitahuan final call buat penerbangan ke Jakarta! Aku sih santai aja, karena mikirnya ga mungkin itu penerbangan kita, masih lama. Tapi ummi agak panik pas denger final call tersebut dan segera mengecek boarding pass dia, dan ternyata...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
UMMI DAN AZZAM DAPET PENERBANGAN KE JAKARTANYA YANG JAM 6.30 PAGI, A.K.A PENERBANGAN YANG LAGI FINAL CALL TADI !!!!!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Wah, panik lah kita ga ketulungan, kaya dunia tuh mau runtuh rasanya (wkwk, lebay, tapi emang sepanik itu waktu itu). Lari lah kita ke arah gate yang ternyata jauuuuuuh banget dari titik awal kita, like 10 minutes running? Sumpah, itu tuh 10 menit paling mendebarkan dalam hidup aku tau ga. Mana masih harus turun eskalator dan lewatin security check pula. Tadinya petugasnya mau pake acara mau bukan koper aku segala, tapi karena aku bilang pesawatnya udah boarding (dan udah liat muka aku yang super panik), akhirnya kita dibolehin lewat cepat. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan... begitu sampai gatenya..... <b>UDAH TUTUP DONG.</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kontan kita berempat langsung lemas tak berdaya, ummi udah kaya mau nangis mukanya hiks. Aku juga udah mikir, "Yaampun, harus beli tiket lagi" blablabla. Tapi ada ibu-ibu di deket kita yang ngomong, "Kak, itu tutup gatenya belum lama kok, coba masuk aja".</div>
<div>
<br /></div>
<div>
OK, aku langsung terobos aja sampai ketemu petugas di sana dan aku langsung teriak, "PAK, INI MASIH ADA 2 ORANG, BOLEH MASUK GA?" dengan nada super panik, dan petugasnya bilang (dengan raut agak kesal), "YA SUDAH, AYO CEPAT MASUK". !!!!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i><span style="font-size: large;">GUYS, JANGAN PERNAH MENYERAH SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN!!!</span></i></b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
ALHAMDULILAH, YA ALLAH.</div>
<div>
Langsung ummi dan azzam lari masuk ke dalam, dan akhirnya mereka pun berhasil naik pesawat dengan selamat~ Kata ummi sih, pas mereka berdua sampai di bridge menuju pesawat, pas banget masih ada antrian terakhir lagi masuk pesawat di dalem jadi mereka ga telat-telat amat. Alhamdulillah, untung tidak menyerah :")</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tinggal lah aku dan Shofi yang masih punya waktu 2 jam lagi sampai penerbangan kita selanjutnya :") Dan kita pun berkumpul kembali dengan selamat di Jakarta~</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kejadian ini jadi lesson learned banget sih. Pertama, jangan menggampangkan sesuatu. Kedua, TELITI! Apalagi kalau perjalanan rombongan gini, banyak hal bisa terjadi. Ketiga, siaga dan peka sama keadaan sekitar. Coba aja kalau ummi ga panik dan ngecek boarding pass-nya sendiri, udah pasti lewat tuh penerbangannya. Tapi yaa, alhamdulillah 'ala kulli hal, ternyata pesawatnya masih rejeki Ummi dan Azzam, jadi mereka masih bisa naik dengan pesawat dengan selamat, fyuh :"D</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekian kisah perjalanan A Week in South Korea yang ditutup dengan epic. Bener-bener pengalaman tak terlupakan secara keseluruhan dan yang pasti, bikin pengen balik lagi ke Korea! hehe. Ini baru Seoul dan belum berhasil dikelilingi semuanya. Masih ada daerah luar Seoul, Busan, Jeju, petualangan masih panjang! hehe, tapi duitnya juga butuh banyak ya --"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lastly, I would like to thank all people and parties that contribute to make this trip comes true. Thanks to Paul for his amazing house, to Mr. Cha and the bus driver for the kind guide during Nami Island trip, for Mbak-Mbak penjual Manju Hana at Sukmyung Univ Station which became our most favourite snack after a long-walking day (it was cheap and really yum!). Thanks to Banana Milk which instantly became our favourite drink in Seoul, thank to Lotte Mart which provides complete groceries for us to survive in Seoul.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-i7nTnGbZryk/XN-frHCTmaI/AAAAAAAAEgY/UD7-3RqMc4czqOJmlpOsCEmMRbBo4wgfwCLcBGAs/s1600/IMG_20190104_104009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://2.bp.blogspot.com/-i7nTnGbZryk/XN-frHCTmaI/AAAAAAAAEgY/UD7-3RqMc4czqOJmlpOsCEmMRbBo4wgfwCLcBGAs/s320/IMG_20190104_104009.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-rEyE1PUlQXI/XN-fq5q-EVI/AAAAAAAAEgU/x3Ff8QlRekIpp99sMHJknyUZvpiPxGTEACLcBGAs/s1600/IMG_20190104_104021.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://3.bp.blogspot.com/-rEyE1PUlQXI/XN-fq5q-EVI/AAAAAAAAEgU/x3Ff8QlRekIpp99sMHJknyUZvpiPxGTEACLcBGAs/s320/IMG_20190104_104021.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Thank to Ummi and Abi for sponsoring this trip (although Abi could not join the trip in the end :")</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Thanks to Ummi, Shofi, Azzam for being a good companion during the trip, trusting and following me diligently throughout the trip.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-l8L9gpCbg1s/XN-gEkn-ckI/AAAAAAAAEgo/DC4JAKwBGw0tOyP5F1kiMqbc9lYMMB0HACLcBGAs/s1600/IMG_1720.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://3.bp.blogspot.com/-l8L9gpCbg1s/XN-gEkn-ckI/AAAAAAAAEgo/DC4JAKwBGw0tOyP5F1kiMqbc9lYMMB0HACLcBGAs/s320/IMG_1720.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-62X2yiENjh4/XN-gOzZKCyI/AAAAAAAAEgs/EflWL3uW2MAH6j7nn-cNWSqPVwFErjmTACLcBGAs/s1600/IMG_1765.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://3.bp.blogspot.com/-62X2yiENjh4/XN-gOzZKCyI/AAAAAAAAEgs/EflWL3uW2MAH6j7nn-cNWSqPVwFErjmTACLcBGAs/s320/IMG_1765.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-dj-9EFG34zA/XN-gXYDWTCI/AAAAAAAAEg0/FqFRQAiR8cgbO5hAtJtCEGqZSZu0xeKQwCLcBGAs/s1600/IMG_1814.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://3.bp.blogspot.com/-dj-9EFG34zA/XN-gXYDWTCI/AAAAAAAAEg0/FqFRQAiR8cgbO5hAtJtCEGqZSZu0xeKQwCLcBGAs/s320/IMG_1814.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-Rg1e7Ju0UqY/XN-gijYELbI/AAAAAAAAEhA/U-x5w56X8JUJhFybqSBin053aXUyGJ0xwCLcBGAs/s1600/IMG_1895.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://2.bp.blogspot.com/-Rg1e7Ju0UqY/XN-gijYELbI/AAAAAAAAEhA/U-x5w56X8JUJhFybqSBin053aXUyGJ0xwCLcBGAs/s320/IMG_1895.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
And thanks to ME! for organising this trip (with many helps from Shofi) and for successfully make everything come true !! Of course, it was NOT a perfect trip, but we definitely enjoyed that with all the beauty and mess coming along. WE MADE IT, NIS :D<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-4W581KpSxfQ/XN-gsmybqPI/AAAAAAAAEhQ/GVJXl5A3XRkMFQG2oSJfr4FVvsqJpoQkgCEwYBhgL/s1600/IMG_1921.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://2.bp.blogspot.com/-4W581KpSxfQ/XN-gsmybqPI/AAAAAAAAEhQ/GVJXl5A3XRkMFQG2oSJfr4FVvsqJpoQkgCEwYBhgL/s320/IMG_1921.JPG" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
THANKS SEOUL! Insya Allah kita bertemu lagi ya :D<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-R-xOVawjBdg/XN-hFjgf6FI/AAAAAAAAEhU/rI5lLX093vA6AYe-RHnxw0BsDrVfKaIqQCEwYBhgL/s1600/IMG_20181231_192236.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="239" src="https://2.bp.blogspot.com/-R-xOVawjBdg/XN-hFjgf6FI/AAAAAAAAEhU/rI5lLX093vA6AYe-RHnxw0BsDrVfKaIqQCEwYBhgL/s320/IMG_20181231_192236.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div>
<br />
-THE END-</div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-9420926711321583992019-05-11T12:43:00.001+07:002019-05-11T12:43:17.616+07:00Podcasts I'm Listening toHola :) Assalamu'alaikum :) (mencoba pembukaan yang lebih islami karena lagi Ramadhan)<br />
<br />
Jadi hari ini mau bahas podcast.<br />
Sebelumnya, aku ga tertarik sama sekali dengan adanya podcast, audiobook, dll, karena aku anaknya dominan visual, bukan audio (meskipun kombinasi audio-visual adalah yang the best buat aku). Tapi aku suka banget dengerin musik dan headset itu selalu tersangkut di kuping, bisa seharian kalo lagi di kantor. Sampai aku pada akhirnya memutuskan untuk berlangganan Spotify premium (paket family tentunya, dipakai sama aku, 3 adik aku, dan satu temen kantor, hehe), akhirnya aku punya kesempatan untuk eksplorasi fitur-fitur yang ada di Spotify ini. Sebelumnya aku memutuskan langganan spotify supaya ga usah capek-capek download lagu di hape, karena dia ada fitur offline. Trus juga supaya bisa nambah referensi musik, biar ga dengerin artislagu yang sama terus menerus dengan fitur Discovery Weekly dia. Dan disitu aku baru sadar dong, kalau ternyata Spotify juga ada fitur podcastnya.<br />
<br />
Sebenernya beberapa waktu lalunya udah sempet coba dengerin podcast, tapi lewat aplikasi lain (yang pada akhirnya ga bertahan lama). Begitu tau Spotify punya podcast, cobalah aku searching-searching ada program apa aja, dan ternyata banyak banget! Tertariklah aku untuk mencoba mendengarkan podcast kembali dan ternyata lumayan menyenangkan kok! Yeay, nambah satu lagi kegiatan produktif, wkwkwk.<br />
<br />
Aku mau share beberapa program yang udah rutin aku dengerin selama kurang lebih 3 bulan ber-podcast ria.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">1. Thirty Days of Lunch</span></b><br />
<br />
Salah satu faktor yang bikin aku betah dengerin podcast itu, 1) topiknya, 2) narasumbernya, 3) host-nya, dan menurut aku Thirty Days of Lunch ini bagus banget dalam nge-balance ketiga hal tersebut :) Pertama, topiknya kekinian banget, pas buat (katanya) generasi millenial kaya aku, mulai dari karir, finansial, hobby, pokoknya banyak macam topic dicover dan narasumbernya selalu oke. Ditambah menurut aku host-nya ini pinter juga, jadi suasana obrolannya itu dinamis dan ga membosankan untuk didengar. I highly recommend this (pake nada Suhay Salim) buat kalian yang nyari podcast asik-asik plus nambah pengetahuan.<br />
<br />
<iframe allow="encrypted-media" allowtransparency="true" frameborder="0" height="380" src="https://open.spotify.com/embed/show/0vFfPAk7zgDLnv3utpZ8ww" width="300"></iframe><br />
<b><span style="font-size: large;">2. Asumsi Bersuara</span></b><br />
<br />
Kalau kamu adalah orang yang mau menjadi 'pintar' dengan isu-isu terkini, inilaah podcast yang harus kamu dengerin. Karena Asumsi Bersuara ini selalu mengangkat topik-topik terkini yang lagi 'hot' di masyarakat dengan narasumber yang relevan, jadi kita ga cuma tau berita/ilmu dari tulisan sosmed aja, tapi bisa dari pakarnya langsung (yaa, meskipun ga terlalu yang pakarnya juga sih). Topik-topik yang udah dibahas itu tentang HGU, Pemilu (pastinya), UU ITE, RUU PKS dan topik-topik lain yang pasti ga asing dan berseliweran di dunia maya.<br />
Makanya episode podcast Asumsi itu termasuk yang aku tunggu-tunggu topik pembahasannya. Ditambah lagi, durasi podcast yang di-set 30 menit, yang menurut aku durasi yang sangat pas untuk sebuah podcast. Selamat mendengarkan dan menjadi pintar!<br />
<br />
<br />
<iframe allow="encrypted-media" allowtransparency="true" frameborder="0" height="380" src="https://open.spotify.com/embed/show/5bCRb1bfzSWlfEPbVQbJob" width="300"></iframe><br />
<b><span style="font-size: large;">3. Kejar Paket Pintar</span></b><br />
<br />
Oke, kalau ini jelas podcast yang didedikasikan untuk memjadikan kita pintar. Eits, tapi kok? wkwkwkw. Jadi podcast ini di-host oleh dua mba-mba gaul (Mba Laila dan Mba Dara) yang membahas tentang beragam topik, mulai dari yang ringan seperti gosip-gosip terkini, sampai topik yang lumayan berat (seperti feminisme dan perempuan dalam islam). Temanya kebanyakan tentang perempuan ya. Aku suka banget pembawaan host-nya disini, kaya lagi ngobrol-ngobrol asik gitu. Kita jadi yang dengerinnya juga ikut jadi asik (?)<br />
Sayangnya, mereka ga rutin tiap minggu ngeluarin episode, jadi hanya bisa harap-harap cemas menunggu episode baru tayang. Ditunggu loh mba, hehe :)<br />
<br />
<br />
<iframe allow="encrypted-media" allowtransparency="true" frameborder="0" height="380" src="https://open.spotify.com/embed/show/0balGRTVb3NoDxNZmwSUtF" width="300"></iframe><br />
Nah, itu tadi 3 program podcast yang udah rutin aku dengerin dan ingin aku rekomendasikan ke orang-orang yang ingin memulai mendengarkan podcast juga. Meskipun aku juga sedang mencari-cari inspirasi podcast lain (terutama yang bahasa inggris) yang bisa diikuti dan udah follow beberapa meskipun belum coba dengerin. Nanti aku kasih review tambahan ya :)<br />
<br />
Tapi listnya ga berakhir disini~ Aku tuh ga selalu dengerin podcast, kadang masih dengerin musik juga. Jadi, podcast itu aku setel mainly pas di kantor, biasanya pagi-pagi pas lagi sarapan sambil main game di hape (ups), pas lagi istirahat siang, atau pas lagi gabut a.k.a ga ada kerjaan di kantor (atau ada kerjaan tapi yang ga perlu mikir, wkwk). Kadang pas malem, sambil nulis diary atau berleha-leha, haha.<br />
<br />
Memasuki bulan Ramadhan, aku cari lah podcast-podacst yang lebih islami dan udah ada beberapa yang aku dengerin dan aku enjoy sampai sekarang (<i>warning: semuanya podcast tentang perempuan ya</i>).<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>4. Naptime is Sacred</b></span><br />
<br />
Podcast ini bertemakan talkshow dengan muslimah di seluruh dunia yang inspiratif dan bergerak dalam bidang keahliannya. Salah satu favoritnya yang aku dengerin terus adalah series 'Women in S.T.E.M' tentang pengalaman para muslimah yang berkiprah di bidang Science & Technology. Duh, memotivasi banget sih. Mereka, para muslimah, di negeri minoritas muslim dan masih struggle dengan hijabnya tapi tetap semangat berkontribusi sesuai dengan passion mereka masing-masing :")<br />
<br />
<br />
<iframe allow="encrypted-media" allowtransparency="true" frameborder="0" height="380" src="https://open.spotify.com/embed/episode/7ifDOUQFBTxUlIQHnfuUP9" width="300"></iframe><br />
<b><span style="font-size: large;">5. Salam Girl!</span></b><br />
<br />
Nah, pas aku dengerin podcast ini, pikiran aku langsung, "Ya ampun, ini mirip banget formatnya sama Kejar Paket Pintar!!!" wkwkwkw. Disini ada dua mba-mba host juga, namanya Nicole dan Monica, dua-duanya muslimah berdomisili di Texas, Amerika. Topik yang dicover juga sama kaya KPP, mulai dari sekedar chit-chat asik-asikan sampai talkshow inspiratif dengan muslimah 'influencer' di berbagai bidang. Overall, asik banget dengerinnya dan semoga lebih banyak topik-topik seru lagi :)<br />
<br />
<br />
<iframe allow="encrypted-media" allowtransparency="true" frameborder="0" height="380" src="https://open.spotify.com/embed/show/0Y2yO1iwK1QAjT6SIOoBDv" width="300"></iframe><br />
Sebenernya, di Spotify banyak juga podcast-podcast dari Ustadz-ustadz terkenal, seperti Nouman Ali Khan, Omer Sulaiman, Mufti Menk, Yasmin Mogahed. Beberapa udah aku dengerin dan bagus juga kok. Cuma kalau untuk belajar kaya gitu, sebenernya aku bukan tipe anak yang dengerin ceramah, tapi lebih banyak belajar dari baca buku langsung. Makanya aku ga nge-list podcast ceramah disini, karena aku sendiri ga banyak mendengarkan, hehe. mohon maklum ya.<br />
<br />
Sekian dulu serial "What I" episode podcast-nya. Kalau ada rekomendasi podcast bagus, mohon infonya ya :) Thanks!Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-19770286416809356322019-05-05T16:08:00.002+07:002019-05-05T16:10:24.607+07:005 May 19 - Pengalaman Gue di Pemilu dan Sedikit (banyak) Curhat Kehidupan PribadiKembali lagi ke sini setelah hiatus kira-kira 2.5 bulan ya. Gimana mau bisa nulis bagus kalau belum bisa nulis rutin hehe.<br />
Selama 2.5 bulan ini banyak banget momen, kejadian, dan isu yang pengen gue tulis di blog, terutama topik-topik yang rada berat biar kekinian kaya orang-orang di twitter pada jago bikin thread super panjang isinya penjelasan trending issue gitu kan. Cuma apa daya ternyata belum bisa mengalahkan rasa malas ini, jadinya kali ini gue mau nulis rekap-rekap selama 2.5 bulan ini aja tentang macam-macam topik mulai dari yang remeh-temeh banget sampai yang berat juga.<br />
<br />
<b>1. Arashi indefinite hiatus 2020</b><br />
<br />
Yup sodara-sodara, boy band kesayangan gue sedunia, Arashi, pada tanggal 27 Januari 2019 mengumumkan akan memasuki masa indefinite hiatus mulai 31 Desember 2020. Gegerlah seisi dunia (gue) dengan berita ini. Masalahnya ini indefinite hiatus yang berarti, gue gatau kapan mereka akan balik lagi ke dunia entertainment utuh ber-5. Panik banget. Brb cari tiket konser mereka (yang ternyata susah banget didapetinnya hingga menyerah). Tapi gue berencana nulis satu posting khusus untuk ini sih, jadi update-nya sampai sekian dulu...<br />
<br />
<b>2. PEMILU</b><br />
<br />
Beuh, ini mah seru banget ga akan ada abisnya. Dan banyak kejadian atau isu seputar pemilu yang tadinya pengen gue tumpahkan di blog ini tapi ga jadi, hehe. Masalahnya gue tuh anaknya ga bisa nge-draft gitu sih, jadi tulisan tuh harus sekali duduk selesai dan post! gitu. Makanya jarang keurus gini blognya dansekali nulis biasanya banyak topik campur amburadul begitu lah.<br />
<br />
Oke, back to topic. Pokoknya dari awal tahun 2019 ini sampai SEKARANG, topik ini tuh ga ada habis-habisnya sampai eneug rasanya tuh hehe. Awalnya gue tuh uninstall instagram untuk menghindari racun-racun sosmed, tapi malah beralih ke twitter yang ternyata lebih kejam daripada ig (>_<)" pokokya yang namanya orang nyinyir tuh ga pake sensor deh, wkwk tapi seru sih. Tapi lama-lama toxic-nya sama juga sih, namanya juga platform untuk mengungkapkan personal opinion, gue lagi belajar untuk ga selalu telan mentah-mentah thread yang dibuat orang dan viral sih.<br />
<br />
Back to topic lagi bahas pemilu, karena daritadi tulisanya kemana-mana mulu ya. Meskipun gue jaraaaang banget share tentang pemilu di medsos, tapi gue bisa dengan bangga bilang kalau ini adalah pemilu yang gue banyak kontribusinya, dan gue melihat banyak fakta lapangan terutama di daerah gue, Tangerang Selatan (atau Serpong dan Setu lebih spesifiknya). Kok bisa? Karena gue di pemilu ini masuk jadi salah satu timses Caleg DPRD Tangsel dari PKS, namanya Mba Paramitha Messayu dan gue dapet banyak kesempatan untuk melakukan dan mengamati politik praktis selama masa kampanye itu. Kok bisa jadi timses? Ya, soalnya Mba Mitha adalah tetangga satu blok gue plus teman satu mentoring juga sih, makanya begitu ditawarin jadi timses, ya langsung gue oke-kan, sekalian tambah pengalaman dan tambah amal.<br />
<br />
Dan selama berkampanye tuh, gue melihat banyak realita politik praktis yang pengen gue share di sini. Tapi disclaimer, ini murni opini pribadi dan gue bukan anak yang ngerti politik kaya temen-temen gue yang bekas BEM, aktif demo, banyak baca buku-buku ideologi, dll, jadi jangan berekspektasi banyak-banyak ya, wkwkw.<br />
<br />
Pertama, partai politik dan caleg yang turun masyarakat tuh dikiiiit banget. Bisa dihitung jari, setidaknya di daerah gue ya. Mba Mitha punya beberapa kegiatan sosial, seperti periksa mata gratis dan kaca mata murah, fogging gratis, senam bersama, sembako murah, dll. Dan gue bisa liat antusiasme masyarakat tuh tinggi banget, karena ternyata jarang yang turun ke masyarakat dan kasih program bermanfaat kaya gini. <i>Yaelah, lu juga karena kampanye kan bikin acara kaya gini?</i> Lah, daripada ga sama sekali? Kampanye aja ga turun ke masyarakat, apalagi kalo udah jadi aleg (ini mah nyinyir to the max, hehe mohon maaf). Lagian, kampanye tuh ajang sedekah besar-besaran ga sih, tentunya yang bermanfaat untuk masyarakat ya, bukan money politics (ups).<br />
<br />
Kedua, money politics! Ugh. Dulu gue ga terlalu peduli sama yang kaya gini, tapi setelah gue merasakan jadi timses dari caleg yang melakukan kampanye dengan 'lurus' itu rasanya gemees banget sama money politics. Kalo boleh nyinyir lagi, Caleg gue tuh kampanye berbulan-bulan, tiap hari agenda silaturahimnya bisa 2-3 bahkan pernah juga ada 6 agenda sekaligus dalam 1 hari. Dan gue aja yang cuma timsesnya hampir ga pernah punya waktu kosong di weekend, ngadain kegiatan di masyarakat selama masa kampanye, capek cuy. Trus di H-beberapa jam pencoblosan itu, masyarakat terutama yang tinggal di kampung itu pada keluar, mencari dan memanen duit dari pada caleg-caleg lain. Dan jumlahnya ga sedikit ya, satu kepala bisa dikasih 100-300 ribu. Satu kampung ada 100 orang aja bisa 30 juta dan di Tangsel ini kan kampungnya banyak banget. Ga kebayang perlu modal berapa untuk seseorang mendapat kursi dewan dengan cara 'gampang' ini. Gimana ga pada korupsi ya para anggota dewan. Dan yang lebih ga habis pikirnya lagi, ini baru level DPRD Kota loh, gimana yang provinsi dan DPR-RI ya. Uangnya udah ga berseri lagi kali :"(<br />
<br />
Ketiga, gue jadi sadar, milih caleg yang dikenal tuh emang penting banget. Makanya ketemu langsung sama masyarakat itu penting juga. Selama ini ga pernah ada orang di sekeliling gue yang jadi aleg. Tapi setelah gue bantu Mba Mitha, dan (insyaa Allah) ketika dia sudah jadi aleg, berarti kita bisa ada akses cepat untuk menyalurkan aspirasi, sumber informasi dan pengawasan secara lebih dekat tentang kinerja para dewan, apakah pro-rakyat atau tidak. Eits, tapi bukan untuk disalahgunakan kaya mendapatkan jabatan, mendapatkan akses uang tambahan, dan privilege-privilege lain ya. MAKANYA juga sangat penting untuk memilih orang baik, dengan sedikit kepentingan dan DIKELILINGI oleh orang-orang yang baik juga. Karena itu gue marasakan betapa pentingnya memperbanyak anak muda di kursi anggota dewan yang masih semangat dan full tenaganya untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat atau setidaknya dia punya tim yang bisa megakses masyarakat. Btw, timses Mba Mitha ini emang isinya anak muda semua, bahkan gue aja termasuk golongan tua dong di sana wkwkw.<br />
<br />
Ya, mungkin itu pelajaran-pelajaran paling utama yang gue dapatkan selama bantu kampanye di sampaning masih banyaaak lagi pelajaran-pelajaran lainnya, seperti mengalahkan kemalasan dan bangun pagi untuk siap-siap acara, tetap semangat rapat meskipun habis pulang kerja, kebersamaan timses dan keikhlasan tiap orang dalam membantu, tangan-tangan kebaikan yang sampai kepada Mba Mitha, dll yang ga bisa gue inget satu persatu. Overall, gue senang dan ga menyesal sama sekali, gue anggap ini kontribusi gue untuk masyarakat dan bagian dari pembelajaran bagi gue untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat buat masyarakat kedepannya.<br />
<br />
Oiya, tambahan satu lagi. Keempat, Pileg tuh sama pentingnya sama Pilpres. Gemesss sama orang-orang, wkwkw. Banyak orang yang cuma nanya "01 atau 02" trus membuat banyak kehebohan dari obrolan tersebut tapi kalau ditanya tentang caleg, mereka no clue banget. Ga kenal (atau ga mau kenal) dan ga tau mau pilih siapa. Itu terlihat banget dari hasil pemilu di TPS (oh iya, btw gue jadi saksi pemilu untuk TPS RT gue sendiri), itu banyak yang milihnya partainya doang, bukan coblos orangnya. Dan hal yang sama terjadi di TPS lain juga. Kalau gue malah kebalikan, gue udah tau caleg yang mau gue coblos siapa dari DPR Pusat sampai Kota (karena alhamdulillah banyak orang-orang yang gue kenal dan nyaleg), tapi kalo presiden tuh rasanya ingin golput aja, wkwk. Gue tidak akan disclose gue pilih siapa (gue serahkan pada imajinasi kalian), but you know lah. Capek dengan segala drama ini hehe. Padahal kan, milih dewan sama pentingnya ama milih presiden loh. Coba perhatiin berapa banyak anggota dewan yang kena tangkap KPK. Jangan-jangan itu yang dulu kalian coblos (tanpa sadar)? (>_<)"<br />
<br />
<b>3. HAL-HAL POSITIF YANG TERJADI SETELAH SEMUA DRAMA INI</b><br />
<br />
Gue ga mau (banget) ikut-ikutan bahas semua drama pemilu ini yang cuma bikin capek hati, tapi ada hal yang ingin gue apresiasi. Bahwa mayoritas orang jadi peduli sama politik setelah semua drama ini. Banyak anak muda yang jadi speak up di medsos, yaa walaupun cuma nyinyir, bikin thread, marah-marah, atau cuma jadi silen reader aja (kaya gue), tapi setidaknya mereka yang bersuara itu pasti membaca isu-isu politik terkini dan isu-isu yang berkaitan yang melonjak (seperti tanah HGU, sexy killer, kelapa sawit, pelanggaran HAM, korupsi, sampai kecurangan KPU). Kalo ga ada momen ini, boro-boro orang mau peduli, yang penting gue bisa makan enak hari ini~ Ya gasih? Gue gatau ini emang strategi dari tim kampanyenya atau cuma efek positif yang tidak diperhitungkan.<br />
<br />
Dengan semakin banyak orang yang tau isu-isu terkini, semakin banyak yang kritis, makin banyak yang jadi gas dan rem juga CCTV buat pemerintahan, sehingga bisa meminimalisir kejadian-kejadian tidak menyenangkan. Ga mau kan kalo tiba-tiba, "loh, kok, ternyata e-KTP dikorupsi sih", "masa uang haji dikorupsi?!", dan ungkapan-ungkapan lain yang sifatnya kebingungan, keheranan, dan kekesalan di kemudian hari.<br />
<br />
<b>4. UPDATE KEHIDUPAN PRIBADI</b><br />
<br />
Boleh ya update kondisi gue saat ini (lagian ini blog pribadi gue juga kan). Jadi ini udah menuju 2 tahun gue bekerja di tempat sekarang. Sebenernya lagi nyari-nyari kerjaan baru untuk menambah pengalaman, eh ternyata gue ditawarin untuk pindah divisi dong ke instrument. Setelah gue mengikuti beberapa interview tapi ga ada yang lolos, maka gue iyakan tawaran tersebut. Siapa yang ga mau coba? Dapet tantangan baru, kerjaan baru, pengalaman baru, tanpa harus pindah kerja. Alhamdulillah :) Meskipun sebenernya orang tua gue mah masih ngedorong gue S2 banget, tapi lagi mikir baget, gue mau ambil S2 apa ya? Setelah lulusnya ada lapangan kerja yang bisa mengakomodasi keilmuan gue ga ya (karena udah jelas gue bukan tipe entrepreneur). Duh, banyak mikir banget ya Anisah ini. Kalau ada saran tolong komen di bawah ya (berasa blogger terkenal).<br />
<br />
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Oiya, Ramadhan udah di depan mata. Semuanya mohon maaf lahir dan batin, semoga bisa maksimal ibadahnya dan bisa mengambil berkah full dari Ramadhannya. Amiiin.</span></b><br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;">Untuk mencapai target ibadah gue di bulan Ramadhan, gue berencana uninstall Twitter dan Youtube. Huhu, bisa ga ya. Wish me luck ya :)</span></i>Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-21850435720528394682019-02-20T20:13:00.004+07:002019-02-20T20:20:23.301+07:00A Week in South Korea: Part 3 (Day 4, 5 & 6 - Namsan Tower, Gyeongbokgung, Masjid and Shopping!)Here we back again. Udah mulai capek ya nulis series kaya gini, padahal baru Part 3 haha. Tapi sebenernya ingatanku mulai memudar sedikit terutama detail-detail kecilnya. Takut kalau ga segera ditulis nanti malah terlewat hal-hal menariknya, jadi ku menulis lagi di malam hari habis kerja yang di mana biasanya gue cuma leha-leha liat yutub atau nonton Waku Waku Japan. Bangga sama diri sendiri jadinya, hahah :)<br />
<br />
Jadi, yang baru join bisa baca Part 1-nya <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/02/a-week-in-south-korea-part-1-pre.html">di sini</a> dan Part-2-nya <a href="https://burogupunyanis.blogspot.com/2019/02/a-week-in-south-korea-part-2-day-1-2-3.html">di sana</a> ya :)<br />
<br />
Lanjut hari keempat penjelajahan kita berempat di Seoul.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>DAY-4</b></span><br />
<br />
Karena dua hari sebelumnya udah menguras tenaga habis-habisan (Everland dan Nami Island full day), kita memutuskan untuk istirahat sepuasnya di hari keempat ini. Jadi, setelah sholat subuh (sekitar jam 5.30 pagi adzannya), kita berempat kembali ke alam mimpi dan baru bangun lagi sekitar jam 10/11. Secapek itu kita ternyata, di samping suasana dingin yang bikin kasur itu kaya surga, hahaha :") Setelah puas berleha-leha, langsunglah siap-siap, makan siang (lebih tepatnya brunch), shalat dzuhur, lalu cabutlah kita dari rumah! Tujuan hari ini cuma satu, yaitu Namsan Tower karena kita udah beli tiketnya untuk tanggan tersebut dan ga bisa diganti, meskipun ga ada ketentuan jamnya jadi bebas mau masuk jam berapa juga.<br />
<br />
Namsan Tower juga letaknya agak jauh dan untuk sampai kesananya ada beberapa opsi. Pilihan paling populernya adalah naik Cable Car (kaya di Boys Before Flower itu loh) atau naik bus umum. Karena kita tim hemat, jadi kita memutuskan untuk naik bus saja, sekalian nyoba karena sebelumnya belum pernah naik bus umum sama sekali.<br />
<br />
Naik bus ternyata lebih harus sigap daripada naik subway, karena dia pemberhentiannya lebih banyak, tapi suara mbak-mbaknya lebih kecil. Dan monitor tulisannya pemberhentiannya cuma ada di depan, jadi kalo kita duduk di belakang ga bakal keliatan. Jadinya kita harus lebih siaga dan lebih peka supaya ga kelewatan halte yang kita tuju. Juga kalau mau turun, sebelumnya kita harus pencet bel dulu, supaya Bapak supirnya berhenti. Ternyata supir itu berhenti di suatu halte hanya kalau ada yang mau turun atau ada yang mau naik saja. Nah, kalo di halte itu ga ada yang mau naik (ga ada orang di haltenya) dan ga ada yang pencet bel turun, udah pasti dia ga bakal stop di halte tersebut. Jadi hati-hati ya!<br />
<br />
Hal yang aku salut dari sistem transportasi di Seoul adalah integrasinya yang udah bagus dan menyeluruh. Kita bisa bayar bus pake T-money juga, dan bukan cuma bisa transfer antar subway aja, tapi kita juga bisa transfer antar subway-bus. Jadi dalam kurun waktu 30 menit kita ganti dari subway ke bus, itu kita ga kena charge tambahan dan kena biayanya sama kaya transfer stasiun biasa. Ribet ya? Hehe. Intinya meskipun harus ganti moda dari subway ke bus, tapi farenya tetep sama, ga kena charge tambahan karena pindah moda dan murah yang pastinya :) Pantesan orang-orangnya suka pakai trasportasi umum ya.<br />
<br />
Kembali ke cerita perjalanannya, sampailah kita di terminal Namsan Tower. Dari terminal itu masih harus jalan lagi ke atas sekitar 200m. Di sana, sempet lihat pertunjukan pedang tradisional gitu, for free. Dan mampir juga ke lokasi love lock itu loh. Ternyata emang banyak banget ya, ada banyak yang udah berkarat juga hehe, sampe bentu asli pagernya udah ga keliatan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-1_6mVEyzXKk/XGqyiz9HinI/AAAAAAAAEZo/as-TmvHxrUYoxW5zGmRyPWzumZOg-5jRACLcBGAs/s1600/IMG_20190102_163409.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-1_6mVEyzXKk/XGqyiz9HinI/AAAAAAAAEZo/as-TmvHxrUYoxW5zGmRyPWzumZOg-5jRACLcBGAs/s400/IMG_20190102_163409.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-FS7LvGwJDBY/XGqyjCbH3YI/AAAAAAAAEZs/FtBJR6krl8MLka00FRWK7QqZS01HS9TIgCLcBGAs/s1600/IMG_20190102_152140.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/-FS7LvGwJDBY/XGqyjCbH3YI/AAAAAAAAEZs/FtBJR6krl8MLka00FRWK7QqZS01HS9TIgCLcBGAs/s400/IMG_20190102_152140.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/--RFjyBtdjbM/XGqydKutx4I/AAAAAAAAEZc/npSYaoQpe5Ir8-cH0K5veYvfj5EHxhzVwCLcBGAs/s1600/IMG_1962.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/--RFjyBtdjbM/XGqydKutx4I/AAAAAAAAEZc/npSYaoQpe5Ir8-cH0K5veYvfj5EHxhzVwCLcBGAs/s400/IMG_1962.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-acTvVMH5ce8/XGqyd_vsheI/AAAAAAAAEZg/aygnSCx2ryI7E0Dgfhv8k6vBHQvjbS8LgCLcBGAs/s1600/IMG_1946.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-acTvVMH5ce8/XGqyd_vsheI/AAAAAAAAEZg/aygnSCx2ryI7E0Dgfhv8k6vBHQvjbS8LgCLcBGAs/s400/IMG_1946.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-UgxaRoqdcAg/XGqyf-07swI/AAAAAAAAEZk/2FXZ57bc9G0zFxdSHuP4_mQ0UcrqBJQwACLcBGAs/s1600/IMG_1930.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-UgxaRoqdcAg/XGqyf-07swI/AAAAAAAAEZk/2FXZ57bc9G0zFxdSHuP4_mQ0UcrqBJQwACLcBGAs/s400/IMG_1930.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
Kita ga terlalu lama di Namsan Tower karena ga banyak juga yang diliat, malah gue sama Shofi nyangkut lama di toko souvenirnya haha.<br />
<br />
Setelah dari Namsan Tower, terjadi perdebatan kecil tentang makan malam. Karena hari ini ga sesuai sama itinerary yang dibikin, jadi kita kebingungan makan di mana. Rencana awal akalu sesuai itinerary itu, kita makan di Halal Kitchen deket Gyeongbokgung. Tapi kalau kita makan Halal Kitchen-nya sekarang, besok setelah dari Gyeongbokgung Palace makan di mana dong? (hehe, emang anisah anaknya rada rese dan perfeksionis gitu ya, monmaap). Gue mengusulkan tempat yang ga ada di rencana, yaitu Yang Good. Kita ga masukin restoran itu di itinerary karena letaknya jauh banget, ada di daerah Gangnam sekitar 30-40 menit dari pusat kota dan jauh dari tempat wisata yang mau kita kunjungi. Tapi karena udah terlanjur keluar dari rencana juga, kita semua santai dan habis ini ga ada tempat tujuan lain lagi, plus guenya keukeuh pengen banget nyobain tempat BBQ korea halal yang katanya enak banget, usulan gue di-okekan yang lain dan pergilah kita ke Yang Good. MAKAN!<br />
<br />
Sampailah kita di Yang Good, alhamdulillah ga terlalu susah carinya. Begitu masuk, isinya orang-orang berjilbab semua :") Emang belum banyak opsi makanan halal ya di sini, jadi wajar aja kalau semua orang muslim akan menuju tempat makan yang sama. Apalagi yang style-nya korean BBQ dengan daging yang udah certified halal, pasti harus dicoba dong.<br />
<br />
'Yang' itu dalam bahasa korea artinya domba, jadi kebayang ya, main menu di sini adalah BBQ dengan daging domba. Kita pesen 2 porsi daging domba, 2 porsi daging ayam, 1 udon, 1 soybean paste soup, dan 1 spicy kimchi jigae. Ternyata dagingnya dibakarin sama mas-mbak di restorannya, jadi kita ga usah pusing-pusing bakar daging dan tinggal makan! Rasanya enak banget, meskipum gue jarang makan daging domba (apa ga pernah ya?), lembut dan bumbunya meresap dengan baik (udah berasa ahli kuliner aja, wkwk). Side yang kita pesen juga enak kok, meskipun kalau kita orang Indonesia sih bakal merasa rasanya agak hambar ya. Tapi karena kita semua dalam keadaan lapar, makanannya langsung habis dalam sekejap, hahaha.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-tkCwzsPeZdY/XGq4ftUNSiI/AAAAAAAAEaE/hZMMOgDw1dQ4QdNkVz4w8gq1IHFV8iregCLcBGAs/s1600/IMG_1964.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-tkCwzsPeZdY/XGq4ftUNSiI/AAAAAAAAEaE/hZMMOgDw1dQ4QdNkVz4w8gq1IHFV8iregCLcBGAs/s400/IMG_1964.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">duh, kalo liat fotonya lagi jadi ngiler ya :")</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-tOh7uZBfbXk/XGq4f8WMB-I/AAAAAAAAEaM/Trps9bYthrsdiXi8YdWSmFyCLpjHPRbyACLcBGAs/s1600/IMG_20190102_175020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-tOh7uZBfbXk/XGq4f8WMB-I/AAAAAAAAEaM/Trps9bYthrsdiXi8YdWSmFyCLpjHPRbyACLcBGAs/s400/IMG_20190102_175020.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Setelah makan, pulang!<br />
Hari ter-ga-produktif karena cuma ke satu tempat, tapi cukup untuk recharge diri, preparing for long days ahead! Siap-siap besok jalan jauh lagi~<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">DAY-5</span></b><br />
<br />
Destinasi hari kelima adalah Gyeongbokgung Palace dan Bukcheon Hanok Village di pagi hari. Keluar dari rumah jam 9an karena kita mengejar upacara pergantian penjaga di Gyeongbokgung Palace jam 10. Must-see attraction katanya. Sesampainya di sana, kesan pertamanya "Gede banget ya" dan itu baru halamannya aja, belum masuk komplek istananya :") Upacaranya ada di halaman istana ini, tiap hari ada 2 kali pergantian. Selama upacara, ada narator yang ngejelasin setiap prosesinya dalam bahasa korea, jepang, mandarin, dan inggris, jadi para turis bisa mengerti apa yang terjadi di upasara ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pO-SHqBIBoY/XGwJyxWdTmI/AAAAAAAAEag/kZQS2fzBGS4JD1W0lVX_Af-jJmp0gL8OQCLcBGAs/s1600/IMG_1972.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-pO-SHqBIBoY/XGwJyxWdTmI/AAAAAAAAEag/kZQS2fzBGS4JD1W0lVX_Af-jJmp0gL8OQCLcBGAs/s400/IMG_1972.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Upacara Pergantian Penjaga di Gyeongbokgung Palace</td></tr>
</tbody></table>
Setelah upacaranya, kita beli tiket masuk (3,000 won for adult and 1,500 won for youth below 17), dan mulai deh penjelajahan Gyeongbokgung Palace setelah mengambil brosur guide di pintu masuknya. Alhamdulillah ada yang bahasa Indonesia juga, jadi ummi gue bisa sambil baca tentang cerita Gyeongbokgung Palace ini.<br />
<br />
Sebagai catatan, komplek Gyeongbokgung Palace ini besaaaar banget ya. Dan ga cuma ada satu bangunan doang, tapi banyak bangunan, namanya juga komplek. Kalau mau mengelilingi semuanya butuh waktu lumayan lama, estimasi lebih dari 2 jam. Buat yang suka sejarah dan mau tau cerita-cerita di balik ruangan-ruangan di Gyeongbokgung ini gue sarankan untuk ikut free tour yang diadakan oleh Gyeongbokgung, tapi dia hanya ada di jam tertentu dengan durasi kira-kira 1.5 jam dan tentunya berbahasa Inggris ya :)<br />
<br />
Selama berkeliling di Gyeongbokgung, gue jadi kebayang drama-drama korea yang gue tonton selama ini. Ternyata emang bagus ya dan terawat. Terus semuanya tuh fotogenik banget, aku suka :)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-3L9p5g9MX54/XGwNZSQom5I/AAAAAAAAEa4/I1vf-730lkAX8eZOnKPR1bvEMuJKCgM6gCLcBGAs/s1600/IMG_1973.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-3L9p5g9MX54/XGwNZSQom5I/AAAAAAAAEa4/I1vf-730lkAX8eZOnKPR1bvEMuJKCgM6gCLcBGAs/s400/IMG_1973.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The mighty gate</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-oOZpxF-0XBk/XGwNZUrC4eI/AAAAAAAAEa8/54df4ebPtz8qz4kf7I6kpFqPyjJTz432QCLcBGAs/s1600/IMG_1982.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-oOZpxF-0XBk/XGwNZUrC4eI/AAAAAAAAEa8/54df4ebPtz8qz4kf7I6kpFqPyjJTz432QCLcBGAs/s400/IMG_1982.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalo liat gini tuh kadang gue jadi mikir, ini teh beneran di tengah kota Seoul?</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-nKgSAErl7iE/XGwNY41BQlI/AAAAAAAAEa0/KadbiDU9gB8Mkni4bCTYvTi-wnbhA4BowCLcBGAs/s1600/IMG_2000.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-nKgSAErl7iE/XGwNY41BQlI/AAAAAAAAEa0/KadbiDU9gB8Mkni4bCTYvTi-wnbhA4BowCLcBGAs/s400/IMG_2000.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari satu area ke area lain</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-lKTgNnn3Nsg/XGwNbFuq9-I/AAAAAAAAEbA/A64S9nB-bfw33waFfA-bz0n_HBTvQqx3ACLcBGAs/s1600/IMG_2001.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-lKTgNnn3Nsg/XGwNbFuq9-I/AAAAAAAAEbA/A64S9nB-bfw33waFfA-bz0n_HBTvQqx3ACLcBGAs/s400/IMG_2001.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-o-pAmhAHjEc/XGwNbxO97qI/AAAAAAAAEbE/4jP8TiS2W4Qg02TyS_Y4PRrmS5S9wMHZgCLcBGAs/s1600/IMG_2003.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-o-pAmhAHjEc/XGwNbxO97qI/AAAAAAAAEbE/4jP8TiS2W4Qg02TyS_Y4PRrmS5S9wMHZgCLcBGAs/s400/IMG_2003.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Ohya, selain bangunan-bangunan peninggalan sejarah, di bagian belakangnya ada museum, namanya National Folk Museum of Korea isinya tentang sejarah manusia-manusia korea dan kebudayaannya. Gue rekomendasi juga kalian buat kesana, terutama yang seneng ke museum.<br />
<br />
Satu lagi, kalo di Seoul kalian bisa sewa hanbok (pakaian tradisional korea) dan keliling berfoto-foto ria pakai hanbok di Palace. Dan kabar gembiranya, kalau kalian pakai hanbok, kalian bisa masuk semua Palace di Seoul dengan gratis! FYI, Palace di Seoul tuh ga cuma Gyeongbokgung, ada juga Cheongdokgung dan Palace kecil-kecil lainnya. Jadi, bisa jadi notes penting juga ya buat yang mau ke Seoul, tempat sewanya ada banyak kok di deket Gyeongbokgung bahkan di Klook juga kalian bisa book duluan kok. Tapi gue sih ga nyewa, karena males (dan malu) wkwkwk.<br />
<br />
Setelah dari Gyeongbokgung, tujuan selanjutnya adalah Bukcheon Hanok Village. Katanya sih ini perumahan penduduk tapi didekor tradisional jadi bagus buat tempat foto-foto. Tapi ternyata tempatnya agak susah dicari dan harus naik tangga yang lumayan curam. Alhasil, kita semua rada bete dan ngomel-ngomel (hehe, maklum). Jadi kita ga terlalu lama di sana, langsung menuju tempat makan siang, yaitu HALAL KITCHEN.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-QB9F_EBgk9I/XGwYgr-AEGI/AAAAAAAAEb4/ZbZehD7MgmgRHTt5IwTnIg65OOc59o_jgCLcBGAs/s1600/IMG_2023.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-QB9F_EBgk9I/XGwYgr-AEGI/AAAAAAAAEb4/ZbZehD7MgmgRHTt5IwTnIg65OOc59o_jgCLcBGAs/s400/IMG_2023.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana Bukcheon Hanok Village. Ini perumahan yang beneran ada penghuninya loh.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Syukur alhamdulillah tempatnya ga terlalu jauh dari Bukcheon Hanok Village, jadi berkurang ke-bete-an kita semua hehe. Tempatnya ga terlalu besar, tapi untungnya lagi ga banyak customer juga karena udah lewat jam makan siang (kita baru makan sekitar jam 2, bayangkan betapa kelaparannya kita semua saat itu). Alhasil kita langsung duduk dan pesan makanan, yaitu Samgyetang (untuk 2 porsi) dan Bulgogi (untuk 2 porsi juga). Begitu makanannya datang, ada Bapak-bapak nyamperin meja kita. Ternyata beliau adalah ownernya, Mr. Hasan, orang korea dan muslim. Dia langsung ngejelasin tentang makanannya, Samgyetang yang katanya bagus untuk mengembalikan energi dan Bulgogi yang asal katanya dari 'bul' artinya api dan 'gogi' artinya daging, jadi bulgogi itu daging yang dibakar (gue baru tau). Beliau juga menjelaskan cara makannya seperti apa dan menawarkan diri untuk fotoin kita. Baiknya :) Akhirnya kita minta Mr. Hasan foto bareng sama kita juga deh, hehe.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-eWcvQFZzZto/XGwSgk464cI/AAAAAAAAEbY/b6JLlQnChbY6rZ6MWdphanDsUD-Y5xtmwCLcBGAs/s1600/IMG_2027.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-eWcvQFZzZto/XGwSgk464cI/AAAAAAAAEbY/b6JLlQnChbY6rZ6MWdphanDsUD-Y5xtmwCLcBGAs/s400/IMG_2027.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini Mr. Hasan yang fotoin</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-n88Bj73ewf4/XGwSxRpD1CI/AAAAAAAAEbg/nrb9egTl-zMlFfvgwQX5flcIAaiP3iF6gCLcBGAs/s1600/IMG_20190103_141319.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://3.bp.blogspot.com/-n88Bj73ewf4/XGwSxRpD1CI/AAAAAAAAEbg/nrb9egTl-zMlFfvgwQX5flcIAaiP3iF6gCLcBGAs/s400/IMG_20190103_141319.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini versi bareng Mr. Hasan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Makanannya enak! Kayanya ga ada restoran yang menyediakan makanan ga enak juga sih ya, haha. Akhirnya gue merasakan samgyetang dengan satu ekor ayam utuh. Dan ayamnya lembut banget, satu ekor utuh dari dipoteknya gampang, meskipun (lagi-lagi) agak hambar buat orang Indonesia. Tapi hambar itu justru sehat ga sih? (kesimpulan dari mana coba). Bulgoginya juga enak banget, dan yang paling gue amazed adalah sayuran di korea itu enak banget. Jujur, gue ga terlalu sayur dan anaknya menghindari makan sayur sebisa mungkin, tapi selama di korea, sayurnya terlihat menarik dan enak banget. Pantesan orang korea kulitnya bagus dan sehat-sehat ya.<br />
<br />
Satu hal lagi yang gue suka secara umum dari restoran di korea adalah mereka udah menyediakan air putih di teko lengkap dengan gelasnya di taiap meja. Jadi selama makan di restoran, kita ga mesen minum sama sekali, dan boleh minta direfill kalau airnya habis :)<br />
<br />
Setelah kenyang dan pamit ke Mr. Hasan, kita menuju Insa-dong untuk BELANJA!<br />
<br />
Saat browsing, hampir semuanya bilang kalau mau beli oleh-oleh itu ke Insa-dong. Dan ternyata, emang sepanjang jalan itu isinya toko-toko penjual souvenir korea semua. Langsung berasa Tanah Abang wkwk. Langsung dimulailah perburuan oleh-oleh para ibu-ibu rempong ini.<br />
<br />
Souvenirnya juga ada banyak macamnya, dari mulai yang mainstream seperti kaos Korea, sumpit, sampai barang-barang kerajinan handmade. Bisa dibilang 90% oleh-oleh belinya disini dan favorit kita adalah pouch simpel yang harganya cuma 1,000 won! Ummi gue sampe beli banyak banget (lebih dari 20) dan begitu mau bayar, ahjummanya bilang 'Omo!!' kaget dia :D<br />
<br />
Tapi belanja di Insa-dong emang bikin kalap banget karena banyak barang-barang lucu dan unik yang bisa dijadiin souvenir. Jadi saran gue dalam membeli oleh-oleh adalah dilist dulu siapa aja yang mau dikasih oleh-oleh, tentukan budget oleh-olehnya berapa, dan pikirkan juga nasib bagasi lu gimana nanti wkwkw.<br />
<br />
Karena di Insa-dong langsung heboh belanja dan ummi gue udah mulai sakit kakinya, jadi ga sempet foto-foto suasana Insadong. Tapi ya, kira-kira begini ya suasananya...<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-fqVJyxFyG58/XGwW91e64GI/AAAAAAAAEbs/oe_w1zEqacIb5RvkUIbdCnkdvLJURIpgACLcBGAs/s1600/small_shops_near_ssamziegil_market_in_insadong_seoul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="800" height="223" src="https://2.bp.blogspot.com/-fqVJyxFyG58/XGwW91e64GI/AAAAAAAAEbs/oe_w1zEqacIb5RvkUIbdCnkdvLJURIpgACLcBGAs/s400/small_shops_near_ssamziegil_market_in_insadong_seoul.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source: <a href="https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjM9ZTghMjgAhVRWysKHdGFB6EQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fwww.theseoulguide.com%2Fsights%2Fneighborhoods-and-districts%2Finsadong%2F&psig=AOvVaw0UAm4zD7TqQETRAUIAe230&ust=1550673923633353">url</a></td></tr>
</tbody></table>
Tokonya ada banyak banget, jadi gue sarankan untuk liat-liat dulu sebelum kalap beli di toko pertama, karena bisa jadi di toko lain jual barang yang lebih lucu dan unik. Tapi gausah terlalu khawatir juga karena harganya rata-rata sama atau cuma beda dikiiit aja.<br />
<br />
Begitu kembali ke rumah, gue dan Shofi berangkat lagi ke Lotte Mart untuk membeli stok makanan yang sudah mulai menipis plus beberapa item oleh-oleh dan titipan ummi, kaya peralatan makan. Oh iya, jadi ummi gue itu jatuh cinta banget sama alat makan korea, terutama sendoknya. Kalau yang suka nonton acara korea pasti tau, bentuk sendoknya itu ga selancip sendok Indonesia dan gagangnya lebih panjang. Dan ternyata enak banget loh pakai sendok itu. Lebih pas di mulut dan gagang panjangnya juga bikin nyendok makanan lebih mudah. Akhirnya kita beli dan bawa pulang ke Indonesia. Sekarang sekeluarga gue pake sendok itu semua :)<br />
<br />
Beginilah hari kelima kita, dan bersiap untuk hari terakhir full day di Seoul besok :(<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>DAY-6</b></span><br />
<br />
Kita beraktivitaslah kembali di hari keenam di sisa-sisa tenaga yang masih kita punya. Mungkin karena udaranya yang dingin, bikin cepet capek dan malas bergerak banget ya. Hari keenam ini kita mulai dengan mengunjungi museum, namanya The National Museum of Korea. Museum banget nis? Ya begitu lah kalo kamu punya anggota keluarga yang terobsesi dengan museum (baca: Shofi).<br />
<br />
Museumnya besaaar banget dan bagus sih interiornya. Cuma isinya rada boring menurut gue karena lebih ke sejarah manusia dari zaman neolitikum (eh iya ga sih?). Pokoknya isinya batu-batuan yang menurut gue kurang menarik. Gue pribadi lebih suka yang National Folk Museum yang di Gyeongbokgung karena lebih ada ceritanya. Dan kita ga foto-foto juga di museum ini.<br />
<br />
Setelah dari museum, kita segera menuu Itaewon untuk ngejar waktu sholat jumat, karena ummi gue keukeuh Azzam ikut sholat jumat. Jadilah kita menuju masjid satu-satunya di Seoul yang ada di Itaewon. Ini baru pertama kalinya kita naik Line yang menuju ke Itaewon dan begitu naik subway-nya suasananya langsung berubah karena penumpangnya banyak yang berwajah arab, bahkan yang duduk di depan kita itu sekeluarga berjilbab :") Begitu turun di stasiunnya lebih banyak lagi wajah wajah arab ini, pasti mereka semua mau jumatan juga ya.<br />
<br />
Setelah berjalan kira-kira 7 menit dari pintu keluar stasiun, sampailah kita di Masjid! Lumayan besar ya ternyata, ada parkiran mobilnya juga. Dan jamaah sholat jumatnya banyak banget sampe keluar gedung. Kalau untuk wanita, tempat sholatnya di lantai 3. Disana aku ketemu sama banyak muslimah dari berbagai kebangsaan. Adem banget rasanya, apalagi kalo liat orang korea yang berjilbab :") Mereka kaya bawa catatan kajian dan materi keislaman berbahasa korea gitu. Alhamdulillah, semoga tetap istiqomah meskipun islam masih minoritas di sana ya :"<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-PDK3R2_0s-s/XG1HRQG1EiI/AAAAAAAAEcI/58S8b0vsAQ0uOsmWeUCH4zxkoxP2dj8kQCLcBGAs/s1600/IMG_20190104_132836.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-PDK3R2_0s-s/XG1HRQG1EiI/AAAAAAAAEcI/58S8b0vsAQ0uOsmWeUCH4zxkoxP2dj8kQCLcBGAs/s400/IMG_20190104_132836.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana setelah</td></tr>
</tbody></table>
Setelah sholat jumat, langsung cari tempat makan! Karena Itaewon itu sangan terkenal sebagai kawasan yang paling 'Internasional' di Seoul, di sini ada banyaaak banget restoran halal (tapi banyak juga club-club malam gitu, hehe). Bahagialah kita menemukan banyak banget pilihan makanan, setelah 5 hari kebelakang ini cuma makan di restoran halal yang terbatas jumlah dan tempatnya. Akhirnya kita memilih Murere Muslim Food, ingin makan roti naan dan kari karena udah bosen sama makanan korea yang hambar. Perlu rempah-rempah! wkwkw.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-AI8FJ_URQNc/XG1J4tbh2zI/AAAAAAAAEcU/OfZ4nvHD33AdE26gXJfzzf2_dTZ94SWDgCLcBGAs/s1600/IMG_20190104_143530.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://3.bp.blogspot.com/-AI8FJ_URQNc/XG1J4tbh2zI/AAAAAAAAEcU/OfZ4nvHD33AdE26gXJfzzf2_dTZ94SWDgCLcBGAs/s400/IMG_20190104_143530.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Nest destination adalah Myeongdong. Akhirnya kita akan belanja skincare sodara-sodara! </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Nah, pas lagi jalan dari restoran balik menuju stasiun Itaewon, ada beberapa eonni-eonni (baca: mbak-mbak) yang nyamperin kita sambil bilang "Orang Indonesia?" "IYA" "Wah, kita bisa bahasa Indonesia!" woooow. Ternyata mbak-mbak ini sempet di beberapa bulan tinggal di Indonesia, tepatnya di Malang untuk belajar bahasa katanya. Terjadilah wawancara singkat antara kita berempat dengan mbak-mbaknya. Kita takjub karena para mbak ini bisa bahasa Indonesia dan mereka takjub karena kita jalan-jalan di korea tanpa guide dan ngerti 'sedikit' bahasa korea. Trus sebelum berpisah, mereka ngasih selebaran gitu, yang isinya adalah brosur tentang anjuran membaca alkitab. Langsung melongo lah kita... hehehe. Wah, luar biasa ya, ternyata mereka belajar bahasa untuk 'berdakwah' di Korea. Akhirnya gue dengerin penjelasan dia tentang di webiste mana gue bisa membaca pelajarn alkitab ini, gue ambil brosurnya dan kita mengakhiri perjumpaan menyenangkan dan unik ini dengan sesi foto bersama :D </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-8ZDWfga9yRM/XG1M8G967NI/AAAAAAAAEcg/aUOGtGjR6LgtHYajgiCyolz0YJXji5-DgCLcBGAs/s1600/IMG_20190104_144738.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://3.bp.blogspot.com/-8ZDWfga9yRM/XG1M8G967NI/AAAAAAAAEcg/aUOGtGjR6LgtHYajgiCyolz0YJXji5-DgCLcBGAs/s400/IMG_20190104_144738.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Sesampainya di Myeongdong, langsunglah dimulai perburuan skincare ibu-ibu ini (oke, gue doang sih lebih tepatnya). Ummi gue ga begitu paham skincare jadi dia mah yang penting selesai beli oleh-oleh aja, akhirnya kita bertandang ke Nature Republic dan beli Aloe Vera set. Kalo Shofi itu fans hardcore Innisfree, jadi dia hunting macem-macem produk di Innisfree. Nah, gue nih udah sempet bikin list dan top priority gue adalah cosrx. Cuma di Myeongdong ini ga ada flagship store-nya jadi gue ke Olive Young untuk mencari produk-produk yang gue inginkan. Olive Young itu retail kecantikan yang cukup besar di korea, kalo di Indonesia semacan Guardian atau Watson-nya lah. Setelah gue kesana, ada cosrxnya! tapi.... harganya sama aja, bahkan sedikit lebih mahal daripada kalo gue beli di online shop. Yah, kecewa :( Akhirnya gue tidak jadi membeli barang-barang di list gue dan hanya membeli beberapa produk yang emang lagi ada diskonnya (dan karena ga mau pulang dengan tangan kosong, hehe), yaitu Cosrx yang Low pH facewash, Neogen Lemon Gauze Peeling dan Acne Patch dari Olive Young.<br />
<br />
Jadi, gengs, ternyata belum tentu kalo beli di korea itu harga skincare dan kosmetiknya lebih murah ya. Yang pasti diskon itu face mask (tapi sayangnya gue bukan pengguna avid face mask) dan emang ada beberapa barang yang didiskon, tapi harganya sama aja kok sama lu beli di online shop. Eh, tapi ini sepengamatan gue doang ya, yang cuma menghabiskan waktu 2 jam di Myeongdong. Dan karena tujuan utama gue ke Korea itu bukan buat shopping, jadi gue juga ga menjelajah lebih jauh tentang pusat-pusat perbelanjaan di Seoul ini. Kalau kalian ada hacks untuk belanja skincare di Seoul, mohon ajarin gue ya, hehe.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-UoIctwU1jKY/XG1RBOU-ypI/AAAAAAAAEcs/SZXjD1dOCEQKfLrJibkJscrxxth0CQwEgCLcBGAs/s1600/IMG_20190104_160548.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-UoIctwU1jKY/XG1RBOU-ypI/AAAAAAAAEcs/SZXjD1dOCEQKfLrJibkJscrxxth0CQwEgCLcBGAs/s400/IMG_20190104_160548.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampakan Olive Young di Myeongdong</td></tr>
</tbody></table>
Gue di Myeongdong jadi jam 3-an sampe menjelang malem, dan semakin gelap, Myeongdong ini semakin rame. Dan yang bikin lebih menariknya lagi adalah food stall yang mulai bermunculan di malam hari. Bikin tension up! Tapi karena kita udah kecapean semuanya (dan habis makan juga), kita cuma nyobain satu jajanan yaitu Egg Bread. Enak!<br />
<br />
Lanjut liat-liat bentar dan beli oleh-oleh buat Abi dan Hilmi yang tertinggal di Indonesia (hiks), pulanglah kita ke rumah dan packing! Ya ampun, udah mau balik aja ya....<br />
<br />
-To be continued-<br />
<br />Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-16864981871148717542019-02-10T15:00:00.000+07:002019-02-10T15:01:34.450+07:00A Week in South Korea: Part 2 (Day 1, 2 & 3 - Departure, Everland, Nami Island)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Jadilah kita berangkat berempat, gue, Shofi, Azzam, dan Ummi.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>DAY-1</b></span><br />
<br />
Pesawat kita boarding jam 12.30 tengah malem jadi kita berangkat dari rumah sakit Hilmi di Depok jam 9-an, nyampe bandara jam 10-an. Pas check-in, mba counternya bilang "Delay 1 jam ya bu", lah udah delay aja :"( wkwkwk. Yasudah kita pasrah menunggu waktu boarding, duduk-duduk, baca buku, foto-foto. Karena tengah malem, jadi toko-toko di bandara ga ada yang buka juga. Kalo gue (dan yang lainnya) sih, udah siap-siap tontonan di HP karena Air Asia ga menyediankan entertainment, dan kalau pun ada lu harus bayar. Mending bawa sendiri, kalo bayar tapi filmnya ga seru juga kan rugi jadinya. Ohya, sekarang semua Air Asia departurenya dari Terminal 2 ya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-qaQpEKH6urQ/XF57MO4lwGI/AAAAAAAAEUY/YvHFWuTbCZsFFIrGJ2eCtRXpK7FWuq0MwCLcBGAs/s1600/IMG_20181229_222144.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-qaQpEKH6urQ/XF57MO4lwGI/AAAAAAAAEUY/YvHFWuTbCZsFFIrGJ2eCtRXpK7FWuq0MwCLcBGAs/s400/IMG_20181229_222144.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nunggu boarding time di bandara</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Boarding time tiba dan terbang lah kita ke KL. Nah, ada drama lagi di pesawat ini.<br />
<br />
Seperti biasa, ketika take-off, semua lampu kabin dimatiin dan semua penumpang duduk manis sampai take off selesai dan lampu dinyalain lagi. Nah, selesai take-off ada suara ribut-ribut dari bagian depan. Tempat duduk gue lumayan depan jadi lumayan denger keributan tersebut tapi ga paham apa yang lagi diributin "Masa sih ada yang berantem di pesawat". Begitu lampu kabin dinyalain, langsung keliatan lah apa yang terjadi. Ada 2 orang laki-laki lagi berargumen di bagian depan pesawat, yang satu sekitar 30-an dan satu lagi bapak-bapak udah tua sekitar 50-an. Mas ini lagi marah-marah ke si bapak tua ini, ngancem bakal lapor ke polisi. Awalnya dia ngomong pake bahasa melayu tapi lama-lama jadi bahasa mandarin yang ga gue ngerti. Sampe ada pramugara dan pramugari yang melerai dan berusaha memediasi dua orang ini. Gue berusaha membaca bahasa tubuh dan apa yang orang-orang sekitar gue omongin, gue paham lah ternyata si bapak ini diduga mencoba nyuri barang salah satu penumpang pesawat. APA!? Kalo menurut mas-masnya, bapak ini ngebuka bagasi kabin pas selesai take off tapi lampunya masih mati dan mencoba ngambil barang dari salah satu tas penumpang. Emang aneh sih, si bapak itu tadinya duduk di serong depan gue, tapi pas lampunya dinyalain itu, bapaknya udah berdiri di depan, kira-kira 4-5 seat lebih depan. Waduh, seumur-umur baru pertama kali gue nemu kejadian pencurian di dalem pesawat dan (sialnya) ketauan. Kalo kaya gitu, mau kabur kemana coba bapaknya? Lagian aneh-aneh aja ya, nyoba nyuri di pesawat, kok gue ga habis pikir.<br />
<br />
Pokoknya singkat cerita, karena lagi terbang dan ga ada yang bisa dilakukan, pramugarinya ngambil paspor si bapak, si masnya dan mereka disuruh duduk seperti semula. Langsung sisa 2 jam penerbangan, ga ada yang bisa tidur sepesawat, huhuhu.<br />
<br />
Setibanya di KLIA, langsung sholat dan langsung nyari gate buat connecting flight ke Incheon. Btw, bandara KL tuh gede banget (begitu juga bandara-bandara besar lainnya), antara satu gate ke gate lain lumayan jauh jadi perhatikan baik-baik kalo kalian naik connecting flight ya. Karena waktu transit juga cuma sebentar, pas kita ke gatenya, ternyata dia udah buka dan udah ada antrian super panjang. Waduh, banyak juga yang mau ke Incheon ternyata. Masuk lah kita ke waiting room dan ga lama kemudia masuklah kita ke dalem pesawat.<br />
<br />
Oh iya, kalo Air Asia itu kita ga bisa milih tempat duduk sendiri kecuali bayar tambahan lagi (duiiiit mulu) jadi kita berempat duduknya pisah-pisah (kecuali gue dan shofi yang amazingly ternyata duduk sebelahan). Mungkin karena udah lama ga naik Airbus jadi gue agak kaget aja, dalemnya gede banget ya. Seat arrangementnya 3-4-3 dan baris ke belakangnya panjang banget. Gue aja seat 30C dan ke belakangnya masih banyak banget.<br />
<br />
Kesannya gimana? Sebenernya buat gue biasa aja sih. Tapi kalo lu udah terbiasa naik garuda atau singapore airlines, mungkin agak kurag nyaman ya. Secara keseluruhan, rasanya sama kaya pas gue naik kereta Jogja-Jakarta pake Senja Utama Solo wkwkw. Malah ini lebih pendek durasinya karena penerbangannya kira-kira makan waktu 6-7 jam. Oh iya, di penerbangan ini gue mesen makanan, dan rasanya.... ok lah. Gue mesennya yang menu Nasi Lemak, basically itu nasi uduk versi Malaysia sih. Rasanya enak, tapi namanya juga makanan dingin yang dihangatkan, jadi rasanya juga ga seenak kalo lu makan yang aslinya.<br />
<br />
Lalu sampailah di Incheon!! Begitu keluar pesawat.. brrrr DINGIN BANGET! Langsung lah kita imigrasi (sebelumnya isi dulu custom declaration dan form-form lainnya), nyalain passpod (bodohnya gue ga baca dulu cara ngaktifinnya gimana, jadi sempet panik juga), dan segera menuju stasiun AREX buat naik kereta ke Seoul. Oh iya, sebelum itu kita mampir dulu di convenience store di bandara buat beli T-money. Itu semacam kartu transport yang bisa dipakai untuk naik subway, bus, dan (katanya) bisa juga untuk taksi dan bayar belanjaan di convenience store. Harganya 5,000 won tapi itu belum ada isinya, jadi gue sekalian reload 50,000 won per kartu (yang baru gue sadari, sebenernya itu kebanyakan. 30,000 won juga udah cukup kok).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-u6G1TZWf21I/XF6JZUNF3wI/AAAAAAAAEUk/28r__mkuCbIS50GPuw7foSgogvrSeIttACLcBGAs/s1600/IMG_20181230_150739.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-u6G1TZWf21I/XF6JZUNF3wI/AAAAAAAAEUk/28r__mkuCbIS50GPuw7foSgogvrSeIttACLcBGAs/s400/IMG_20181230_150739.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Isi form dulu sebelum masuk imigrasi yang menegangkan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pY52a7oWOHk/XF6JbEC5AZI/AAAAAAAAEUs/LoPIOFEIhdo8k0eDA2dP9bRZ8B1Yc_DAQCLcBGAs/s1600/IMG_20181230_154454.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-pY52a7oWOHk/XF6JbEC5AZI/AAAAAAAAEUs/LoPIOFEIhdo8k0eDA2dP9bRZ8B1Yc_DAQCLcBGAs/s400/IMG_20181230_154454.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasib ngejagain barang, sembari kakak-kakaknya beli T-money dulu :"</td></tr>
</tbody></table>
Habis beli T-money, kita langsung menuju stasiun AREX (yang masih nyambung sama bandaranya), tuker tiket yang udah dibeli di Klook dan off to Seoul :)<br />
<br />
Sesampainya di Seoul, kita langsung ganti kereta Subway Line 4 menuju Airbnb yang udah dibook. Paul, pemiliknya, udah kirim email dari seminggu sebelum keberangkatan tentang 'how to get there' beserta segala peraturan yang harus dipatuhi selama kita memakai rumahnya. Karena ini rumah biasa, kita juga udah dikasih kode rumah yang harus dimasukinnya, jadi check-innya pun ga harus repot2 ketemu pemiliknya. Praktis banget kan?<br />
<br />
Tempatnya pokoknya persis dengan yang ada di foto Airbnb, jadi senang deh alhamdulillah :) Kita langsung sholat, istirahat sebentar dan langsung pergi lagi buat belanja bahan makanan. As I said before, untuk menghemat pengeluaran dan stay on budget, salah satu strateginya adalah menghemat di uang makan. Porsi makan standar di Seoul itu 10,000 won (ini yang restoran properly dan halal ya), jadi kebayang sekali makan kita ngeluarin minimal 40,000 won == 500 ribu rupiah. Seminggu udah 10 juta sendiri. Makanya, kita langsung beli bahan makanan di Lotte Mart, lokasinya persis di samping Seoul Station. Bahan makanan yang dibeli pokoknya apa aja yang bisa dimakan dan gampang dimasak, kaya udang beku, tuna kaleng, kim (seaweed), telur, daun bawang, tofu, dll.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-1MqdQNeRCV0/XF6JaTiH2KI/AAAAAAAAEU0/MnrGsaEplcU5jHrnM44EGITsOBdHW1rGACEwYBhgL/s1600/IMG_20181230_184227.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://4.bp.blogspot.com/-1MqdQNeRCV0/XF6JaTiH2KI/AAAAAAAAEU0/MnrGsaEplcU5jHrnM44EGITsOBdHW1rGACEwYBhgL/s400/IMG_20181230_184227.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">First selfie in Seoul!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-X2Zhp3e0gJk/XF6JcUM66pI/AAAAAAAAEU8/fX_Rc_PXgGMjUmtPySRaugkI2gFCFj8pQCEwYBhgL/s1600/IMG_20181230_193906.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://4.bp.blogspot.com/-X2Zhp3e0gJk/XF6JcUM66pI/AAAAAAAAEU8/fX_Rc_PXgGMjUmtPySRaugkI2gFCFj8pQCEwYBhgL/s400/IMG_20181230_193906.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Our groceries :)</td></tr>
</tbody></table>
Hal unik yang gue temukan selama belanja adalah, pertama daun bawang mereka mahal banget. Tadinya aja ummi gue mau beli banyak jadi cuma beli satu :") trus pas nyari minyak goreng juga bikin bingung. Karena dia ga ada minyak goreng kaya di Indonesia tapi adanya olive oil, minyak jagung, dan minyak-minyak sehat lainnya. Gue sampe search di google "minyak goreng korea" dan ternyata emang mereka pake minyak sehat gitu ya buat ngegoreng. In the end, kita belinya minyak yang paling murah yang dari kacang-kacangan gitu. Godaan selama belanja adalah buah-buahan! Disana jeruk termasuk murah dan stoberinya liat deh, gimana ga pengen beli coba? Dan emang rasanya enak banget, jeruknya tanpa biji dan stroberinya pas banget asemnya :D Hal unik lainnya itu, suasana tokonya! Persis seperti yang gue tonton di TV, emang banyak banget para ahjumma yang massak sambil nawarin sampel produk gratis. Kalo disini kan yang nawarin produk biasanya mbak-mbak mudah cantik, tapi kalo di sana kebanyakan para ahjumma jadi berasa ada di pasar gitu. Aku suka sih wkwkw. Oh iya, disini kalo belanja dan ga bawa tas belanja, tasnya harus bayar ya. Kalo di Lotte Mart ada dua pilihan, paper bag atau plastic bag tapi yang bagus dan tebal, bukan yang tipis kaya di supermarket seperti biasa. Kalo gamau bayar, mereka nyediain kardus gratis dan bisa packing sendiri di sana, cuma karena kita commute pake subway, susah juga kalo pake kardus. Hal unik terakhir adalah, kalau kita mau pake shopping cart, kita harus masukin koin 500 won dulu baru cartnya bisa lepas dari 'kawanan' dan dipake sama kita. Selesai belanja, balikin lagi ke tempat semula dari diambil koinnya supaya terkunci lagi. Pinter ya? hehehe.<br />
<br />
Sesampainya di rumah, langsung beres-beres, unpacking, masak nasi (setelah googling sana-sini karena rice cookernya pake bahasa korea), masak, makan malem, dan tiduuur karena besok udah harus berangkat pagi.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>DAY-2</b></span><br />
<br />
Agenda hari kedua adalah Everland All-day! Wkwk, gaya banget ya, padahal ke dufan aja udah berapa tahun lalu. Tapi semua website tentang korea travel pasti merekomendasikan Everland, jadi kita mutusin ke sana deh. Tiketnya udah beli di Klook dengan harga 400 ribu rupiah, ga terlalu mahal sih. Everland itu masuknya ke Gyeonggi dan beda provinsi sama Seoul, jadi kita juga sekalian pesen Shuttle bus yang langsung nganter kita dari Seoul ke Everland, cuma makan waktu kira-kira 1 jam. Kalau via transportasi umum, bisa 2 jam sendiri katanya. Jadi, pagi-pagi kita udah kumpul di tempat pick-up, di depan pintu keluar stasion Dongdaemun dan menunggu shuttle busnya dateng. Pas dateng, tinggal liatin voucher Klooknya, namanya dicek dan tinggal duduk manis :) Sampai di parkiran Everland, kita masih harus naik Shuttle bus lagi karena jarak parkiran ke Everlandnya masih lumayan jauh, tapi ini free kok.<br />
<br />
Sampai lah di Everland!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-3guF_bxJCes/XF-mMGthj_I/AAAAAAAAEVE/UC7bt_3kzj4XfheXu-6g-aWekff8YDGAgCLcBGAs/s1600/IMG_20181231_103600.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://1.bp.blogspot.com/-3guF_bxJCes/XF-mMGthj_I/AAAAAAAAEVE/UC7bt_3kzj4XfheXu-6g-aWekff8YDGAgCLcBGAs/s400/IMG_20181231_103600.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yeay, Everland!<br />
<br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-KP49t8VHo-8/XF-ma_PL8II/AAAAAAAAEVI/R67714zQ5d0X_pPDCXQLZ8QcpCnJS4ryACEwYBhgL/s1600/IMG_20181231_103913.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://4.bp.blogspot.com/-KP49t8VHo-8/XF-ma_PL8II/AAAAAAAAEVI/R67714zQ5d0X_pPDCXQLZ8QcpCnJS4ryACEwYBhgL/s400/IMG_20181231_103913.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Kesan gue terhadap Everland adalah GEDE BANGET! Ga mungkin dalem sehari bisa nyobain semua wahananya. Dan winter itu sebenernya waktu terburuk untuk dateng ke Everland karena 1) dingin BGT, suhunya tuh -2 sampe -5oC dan bayangin dong kita mainin wahana-wahana outdoor dan berangin-angin di suhu segitu :" Tapi herannya pengunjungnya tetep banyak, mungkin karena akhir tahun juga sih ya. 2) karena winter, ada beberapa wahana yang ga dibuka 3) ga banyak tempat menghangatkan diri, kecuali di restoran-restoran.<br />
<br />
Tapi bagusnya Everland adalah wahananya ga cuma yang thrilling tapi banyak juga yang ramah keluarga dan ramah anak. Karena ummi gue ga bisa naik wahana berbahaya, akhirnya kita cuma di awal-awal naik wahana 'menyeramkan' dan sisanya naik wahana-wahana keluarga. Gue apresiasi karena wahana keluarganya juga bagus banget! SAlah satu favorit gue adalah Safari World dan Lost Valley yang konsepnya keliling melihat hewan secara dekat.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-Xuo5_5Hp5DI/XF-tdyI5vnI/AAAAAAAAEVY/X35_FcZvRqcDKI4_HKG2Mpw6yMFrDEdHwCLcBGAs/s1600/IMG_1671.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-Xuo5_5Hp5DI/XF-tdyI5vnI/AAAAAAAAEVY/X35_FcZvRqcDKI4_HKG2Mpw6yMFrDEdHwCLcBGAs/s400/IMG_1671.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini bukan wahana, tapi lift yang ngehubungin satu area dengan area lain</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-VCl_n51Ozsg/XF-tvx6zeWI/AAAAAAAAEVk/RK1rIiCd754CMurDNOP8DVwVW5wg5Ou6gCLcBGAs/s1600/IMG_1686.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-VCl_n51Ozsg/XF-tvx6zeWI/AAAAAAAAEVk/RK1rIiCd754CMurDNOP8DVwVW5wg5Ou6gCLcBGAs/s400/IMG_1686.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lost Valley</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-WqmSJXeIyIk/XF-tyf00BtI/AAAAAAAAEVo/O8GaIfmz0RYkpY3U02kOk8OKyPsMv2G3QCLcBGAs/s1600/IMG_1678.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-WqmSJXeIyIk/XF-tyf00BtI/AAAAAAAAEVo/O8GaIfmz0RYkpY3U02kOk8OKyPsMv2G3QCLcBGAs/s400/IMG_1678.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Safari World</td></tr>
</tbody></table>
Tapi salah satu perks dari dateng ke Everland saat winter adalah adanya wahana Snow Sledding yang cuma buka pas musim dingin. Hal lain yang gue apresiasi dari Everland adalah ada mushola! Mereka menyediakan mushola (merek tulisnya 'Surau') yang bisa kita pake untuk istirahat dan sholat. Ga terlalu besar, tapi udah ada sajadah sama tempat wudhu tertutup dengan air hangat, alhamdulillah :) Mereka juga ada picnic area, tempat untuk makan bekal, jadi kalo bawa bekal sendiri, kita ga boleh sembarangan makan di area wahana atau di restoran (karena ga sopan). Dan picnic area ini ada penghangat ruangannya, lengkap sama plastik, tisu dan alat makan lainnya. Thumbs up!<br />
<br />
Kita main sampe jam 8 (karena pesen shuttle pulangnya yang jam 8.30), nyampe Seoul lagi sekitar 9.30 dan segera pulang ke rumah karena besok harus berangkat pagi lagi~<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>DAY-3</b></span><br />
<br />
Destinasi di hari ketiga adalah Nami Island! Ini juga bukan di Seoul, jadi kita ikut tour sehari yang diprovide Ktourstory, book-nya via Klook (<a href="https://www.klook.com/activity/2528-nami-island-garden-morning-calm-seoul/?krt=s21&krid=6804604c-8a84-407a-6bd7-492b7444963d">https://www.klook.com/activity/2528-nami-island-garden-morning-calm-seoul/?krt=s21&krid=6804604c-8a84-407a-6bd7-492b7444963d</a>). Kita ambil paket yang Nami Island+Rail Bike+Garden of Morning Calm. Janjian pick-upnya di Stasiun Myeongdong dan kita pergi satu rombongan bareng banyak orang, ada yang dari Thailand, China, dll. Kali ini ada tour guidenya, namanya Mr. Cha dan selama perjalanan ke Nami Island, dia banyak ngejelasin tentang sejarah korea, tradisi-tradisi korea, tempat-tempat wisata rekomendasi, dan 'gosip-gosip insider' korea wkwk. Dia sampe ngomong, kalo semalem dia abis minum-minum karena tahun baruan dan dia juga pake suntik botox di dagunya. Kalu dugaan Shofi sih mungkin dia masih agak mabuk ya makanya ngomongnya ngelantur gitu wkwk.<br />
<br />
Destinasi pertama adalah Rail Bike. Ini kaya semacam wahana sepeda yang dibangun di atas rel kereta api. Treknya lumayan panjang, kira-kira makan waktu 40 menit. Nah, sepanjang treknya itu, kita ngelewatin area pemukiman sekitar dan karena letaknya di pegunungan, kita juga bisa liat bukit-bukit dan sungai sekitar. Bagus banget, cuma yaa, dingin banget hehe.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-txHkipCWvf0/XF-14QBPkkI/AAAAAAAAEWI/aGI89cnOGIsWiXOOOGPDf4JudfxsCYuGQCLcBGAs/s1600/IMG_1723.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-txHkipCWvf0/XF-14QBPkkI/AAAAAAAAEWI/aGI89cnOGIsWiXOOOGPDf4JudfxsCYuGQCLcBGAs/s400/IMG_1723.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Starting Point-nya dari sini</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-yKzWBujzIwY/XF-2XiIUceI/AAAAAAAAEWg/1oOx92U6UEQViqRzpv7wADQsHWHT6iZYwCLcBGAs/s1600/IMG_1741.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-yKzWBujzIwY/XF-2XiIUceI/AAAAAAAAEWg/1oOx92U6UEQViqRzpv7wADQsHWHT6iZYwCLcBGAs/s400/IMG_1741.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Scenery Rail Bike 1</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/--Tr8GErTyCg/XF-14bcrQdI/AAAAAAAAEWM/gUS5DodiI8oP04US9YQmUaytxYpnqhSGgCLcBGAs/s1600/IMG_1724.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/--Tr8GErTyCg/XF-14bcrQdI/AAAAAAAAEWM/gUS5DodiI8oP04US9YQmUaytxYpnqhSGgCLcBGAs/s400/IMG_1724.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Scenery Rail Bike 2</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-QIAnOI6mt6o/XF-13D8w8sI/AAAAAAAAEWE/l_Ga7jj55Kg5MjvRtl9X0_5T9o6z29niwCLcBGAs/s1600/IMG_1731.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-QIAnOI6mt6o/XF-13D8w8sI/AAAAAAAAEWE/l_Ga7jj55Kg5MjvRtl9X0_5T9o6z29niwCLcBGAs/s400/IMG_1731.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bakal lewat beberapa terowongan juga. Tenang, ada lampunya kok</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-N98HjB_sAXc/XF-1uearo4I/AAAAAAAAEWU/zmHN3-RbO10qjFHKYHbP-nJPbtnuLsUIwCEwYBhgL/s1600/IMG_1736.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-N98HjB_sAXc/XF-1uearo4I/AAAAAAAAEWU/zmHN3-RbO10qjFHKYHbP-nJPbtnuLsUIwCEwYBhgL/s400/IMG_1736.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Senyum maksa sambil nahan dingin :")</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Gue suka banget sama Rail Bike ini, malah gue lebih suka ini daripada wahana yang gue naikin di Everland, hehe. Dan aktivitas ini cocok banget buat keluarga atau couple karena sepedanya ada yang 4 kursi atau 2 kursi. Btw, ini harus dikayuh ya, ga gerak sendiri. Jadi pastika stamina cukup selama 40 menit wkwk.<br />
<br />
Setelah Rail Bike, kita menuju Nami Island. Untuk kesana, kita beli tiket masuk dan tiket ferry (tapi kalo gue udah masuk di paket tournya) dan naik ferry sesuai jadwal yag tersedia. Kita dikasih waktu bebas sekitar 4 jam untuk eksplor Nami Island jadi hal pertama yang kita lakukan adalah cari makan! Alhamdulillah banget di Nami Island ada satu restoran yang udah halal-certified namanya Dongmun, jadi jangan khawatir urusan makan :)<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-OIoLULrEQdY/XF-6wSIiy-I/AAAAAAAAEWs/NOOnnmFGVEkuSNMvuKLlwyFcKdz2bW7ugCLcBGAs/s1600/IMG_1781.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-OIoLULrEQdY/XF-6wSIiy-I/AAAAAAAAEWs/NOOnnmFGVEkuSNMvuKLlwyFcKdz2bW7ugCLcBGAs/s400/IMG_1781.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ferry menuju Nami Island</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-4GPZLVARi_c/XF-6xeeRmQI/AAAAAAAAEWw/uH1mTDqlYMsLA9SIfJC8zhn6GZ0flj-0wCLcBGAs/s1600/IMG_1783.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-4GPZLVARi_c/XF-6xeeRmQI/AAAAAAAAEWw/uH1mTDqlYMsLA9SIfJC8zhn6GZ0flj-0wCLcBGAs/s400/IMG_1783.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerbang masuk Nami Island</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-CA0vUHVWXiU/XF-7Wv9J0WI/AAAAAAAAEXM/_lEip_mCNPIwRbsLnSo9rBNnh6nS8Ws8wCEwYBhgL/s1600/IMG_20190101_161108.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://2.bp.blogspot.com/-CA0vUHVWXiU/XF-7Wv9J0WI/AAAAAAAAEXM/_lEip_mCNPIwRbsLnSo9rBNnh6nS8Ws8wCEwYBhgL/s400/IMG_20190101_161108.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Blur oh blur</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-EMYsddSeN7I/XF-7WiSQcbI/AAAAAAAAEXI/hBweOcfDbFMVIFEBVC4Lu2Jyt1nCqvLVwCEwYBhgL/s1600/IMG_20190101_150758.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-EMYsddSeN7I/XF-7WiSQcbI/AAAAAAAAEXI/hBweOcfDbFMVIFEBVC4Lu2Jyt1nCqvLVwCEwYBhgL/s400/IMG_20190101_150758.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makan di Dongmun, porsinya gede banget</td></tr>
</tbody></table>
Tredemarknya Nami Island adalah trek jalan menyusuri banyak macam pepohonan. Karena trek jalannya ada banyak banget, kita udah dibriefing sama Mr. Cha tentang trek jalan yang paling bagus dan recommended untuk disusuri. Jadi kita cuma fokus di jalan-jalan rekomendasi Mr. Cha dan balik lagi ke tempat semula.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-AREi8_-52Q0/XF--jThs2qI/AAAAAAAAEXY/iPGLweYyZQQTItJ0LFAJ31xQr48Gc043gCLcBGAs/s1600/IMG_1817.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-AREi8_-52Q0/XF--jThs2qI/AAAAAAAAEXY/iPGLweYyZQQTItJ0LFAJ31xQr48Gc043gCLcBGAs/s400/IMG_1817.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pohon, pohon, sepanjang jalan pohon semua</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-KSAzuadVbsQ/XF--jsFntAI/AAAAAAAAEXc/V05K-3tsHcgouPhwE9vLOvsUQjdQk4RxgCLcBGAs/s1600/IMG_1843.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-KSAzuadVbsQ/XF--jsFntAI/AAAAAAAAEXc/V05K-3tsHcgouPhwE9vLOvsUQjdQk4RxgCLcBGAs/s400/IMG_1843.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mau foto kaya orang-orang tapi ga bisa plus nahan dingin</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-m1nlkvOZ10g/XF--j6BKe2I/AAAAAAAAEXg/gx5LjlxcmMowKBeQua1Y2o2zNZCGwVgBQCLcBGAs/s1600/IMG_20190101_160137.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://2.bp.blogspot.com/-m1nlkvOZ10g/XF--j6BKe2I/AAAAAAAAEXg/gx5LjlxcmMowKBeQua1Y2o2zNZCGwVgBQCLcBGAs/s400/IMG_20190101_160137.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu trenkya ada yang bersalju!</td></tr>
</tbody></table>
Karena lagi winter, daun-daunnya udah pada gugur semua. Kalau mau lihat lebih banyak warna, mungkin lebih bagus kesini pas Spring atau Autumn ya. Tapi emang suasana Nami Island tuh enak banget, jadi cocok untuk didatangi musim apa pun, bahkan winter :)<br />
<br />
Setelah berjalan sepanjang jalan kenangan di Nami Island, kita ke destinasi terakhir, yaitu Garden of Morning Calm. Katanya ini tempat syuting banyak drama, salah satunya Moon that Embraces the Sun yang terkenal itu (cuma gue ga nonton dramanya, jadi ga paham juga wkwk). Dan khusus winter, mereka ada special event yaitu light show di mana seluruh tamannya dihias dengan lighting yang cantik banget. Dan emang pas kesana, BAGUS BGT kaya di wonderland.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-wuNcPs8_4dI/XF_YEX5G_8I/AAAAAAAAEX0/LyoJJFdH8NYYclwP2Niow0FTzbp5ddhFACLcBGAs/s1600/IMG_1869.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-wuNcPs8_4dI/XF_YEX5G_8I/AAAAAAAAEX0/LyoJJFdH8NYYclwP2Niow0FTzbp5ddhFACLcBGAs/s400/IMG_1869.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-3BQvRBWSTNI/XF_YE4eFfiI/AAAAAAAAEX4/8UOCAxZV_fw5LS7NTI1T3EM3j4p8wqpVQCLcBGAs/s1600/IMG_1883.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-3BQvRBWSTNI/XF_YE4eFfiI/AAAAAAAAEX4/8UOCAxZV_fw5LS7NTI1T3EM3j4p8wqpVQCLcBGAs/s400/IMG_1883.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-f0arFDtDqZY/XF_YFJR6zwI/AAAAAAAAEX8/03u4sHsBfjwnihjNekLFWlkT9uqAMlQCQCLcBGAs/s1600/IMG_1915.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-f0arFDtDqZY/XF_YFJR6zwI/AAAAAAAAEX8/03u4sHsBfjwnihjNekLFWlkT9uqAMlQCQCLcBGAs/s400/IMG_1915.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
Langsung mood booster banget, padahal kita udah kecapean karena jalan seharian. Plus dinginnya itu loh :( sampe-sampe semua foto selfie juga blur terus karena terlalu dingin untuk berdiam diri di satu spot, wkwk. Tapi ini must visit banget kalo ke Nami Island, tapi event ini cuma ada pas winter. Kalo selain winter, bagusnya pagi-pagi ke sini sesuai namanya :) Kita keliling di sini sekitar 1 jam (alhamdulillah semuanya bisa dikelilingin) dan langsung balik ke Seoul!<br />
<br />
Huaah, what a long day (ampe nulisnya aja capek). Akhirnya kita tertidur pulas di bis, turun di Myeongdong seperti semula dan kembali ke rumah~Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1294172911524459128.post-68521648428492589302019-02-05T22:22:00.001+07:002019-02-05T22:22:57.767+07:00A week in South Korea: Part 1 (Pre-departure)Hi! Udah banyak yang pengen ditulis di blog, tapi sebelum gue nulis curhat-curhatan ga jelas seperti biasanya, gue memutuskan untuk menulis seri A week in South Korea dulu. Sebenernya sempet maju mundur gitu sih, nulis ga ya tentang perjalanan gue ke Korea awal tahun ini, karena kan anaknya males mengumbar private life (padahal isi blognya juga curhatan semua wk). Tapi setelah dipikir-pikir, terlalu sayang untuk ga dibagikan ke orang-orang dan mungkin banyak manfaat yang bisa didapat dari tulisan ini tanpa maksud mau pamer atau gimana, so here we are.<div>
<br /></div>
<div>
Jadi, ceritanya, gue dan keluarga melakukan perjalanan ke Korea Selatan selama 7 hari dari tanggal 30 Desember 2018 - 5 Januari 2019. It was a really great trip dengan segala problem, halang rintangnya yang bejibun. Gue mau berbagi ceritanya disini ya gengs, semoga berkenan :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><b>Pre-departure</b></span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Awal mula sejarah gue bisa ke Korea Selatan adalah ketika lagi ngobrol ga jelas sama adek gue trus entah kenapa tiba-tiba tercetus ide, "Jalan-jalan ke luar negeri yuk!" Tipikal cewek single 20an yang lagi pengen menikmati hidup banget ya, wkwk. Tapi karena kita emang udah punya uang sendiri, makanya diseriusin lah niat itu, target destinasinya pokoknya Asia Timur, antara Jepang, Korea, atau Taiwan. Trus pas kita minta izin ke Ummi, "Mi, boleh ga kita berdua jalan-jalan ke luar negeri?" lalu Ummi gue menjawab, "Kita pergi sekeluarga aja!" WADUH.</div>
<div>
Wacana liburan sekeluarga emang ada sih, setelah 2 tahun lalu pergi ke Singapura sekeluarga, dan tahun lalu pergi ke Padang sekeluarga (besar), selalu ada aja yang nyerocos "Yuk, liburan keluarga lagi". Untuk keluarga yang sudah terkena arus digitalisasi seperti keluarga gue (jadi jiwa dan raga masing-masing anggotanya udah kepisah kemana-mana), Ummi gue selalu suka dengan ide "menjebak keluarga di satu tempat, yang mau gamau harus beraktivitas apapun kemanapun bareng-bareng" sebagai bonding keluarga dan tempat jebakan paling ideal adalah luar negeri yang kita ga punya siapa pun selain keluarga kita sendiri. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
So, that is how it begins, sekitar awal tahun 2018. Gue dan Shofi pun menjadi panitia proyek liburan keluarga ke Korea Selatan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ummi: "budgetnya sekitar 10 juta/orang bisa ga? itu udah semua ya, tiket, penginapan, makan, transport, pokoknya semuamuanya."</div>
<div>
Gue: ???!!!asdfghjklqwertyzxcv</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>1. Tiket</u></b></div>
<div>
Kepastian berangkat liburan atau engga itu pasti dimulai dengan membeli tiket. Meskipun udah direncanain dari awal tahun, kita baru bener-bener beli tiket itu H-4 bulan kira-kira. Setelah itu baru bener-bener berasa nyata kalo kita bakal ke korsel. Finally! Yaa, karena budget yang pas-pasan, jadi naik maskapai Air Asia, low cost airlines yang udah super terkenal. Itu juga dapetnya 4 juta-an perorang setelah diskon karena kita pilih tanggalnya akhir tahun a.k.a peak season. Rutenya adalah Jakarta-Kuala Lumpur (2 jam) dan Kuala Lumpur-Incheon (6.5 jam) begitu juga untuk pulang. Sebagaimana low cost airlines pada umumnya, mereka ga bisa pilih tempat duduk, ga dapet makan dan cuma boleh bagasi kabin max. 7 kg. Pokoknya ga ramah banget kalo tipe traveler baju banyak yang mesti bawa koper gede. Tapi kan ya kita keluarga hemat ringkes, jadi kita cuma tambah makanan untuk penerbangan KLIA-ICN & ICN-KLIA (70 ribu/orang) dan tambah bagasi 20 kg pas pulangnya karena pasti bawaan nambah gara-gara oleh-oleh (1 juta). </div>
<div>
Sebenernya kalo mau usaha dikit, mungkin bisa dapet harga yang sama di GATF ya. Tapi gapapa juga sih, keluarga gue kan udah gede-gede ya, jadi ga bakal ada yang rewel juga. Sekalian nyoba Air Asia X yang udah terkenal banget sama slogannya "Now, Everyone can fly Xtra Long". Thanks, Air Asia!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>2. Penginapan</u></b></div>
<div>
Untuk penginapan, akhirnya gue pake Airbnb! Dari dulu penasaran banget pengen coba Airbnb dan emang untuk yang butuh berhemat seperti gue ini Airbnb is the best option around. Pokoknya pre-requisite dari ummi gue soal penginapan adalah yang ada Kompor, Rice Cooker, dan mesin cucinya. Masak sendiri dan nyuci baju udah diniatin dari awal untuk hemat biaya dan hemat bagasi. Sehingga prioritas kriteria gue dalam memilih penginapan adalah:</div>
<div>
<ol>
<li>Fasilitas lengkap</li>
<li>HARGA</li>
<li>Mudah dijangkau transportasi umum</li>
<li>Lokasi strategis, dekat tempat wisata</li>
<li>Muat untuk sekeluarga (6 orang dewasa)</li>
</ol>
<div>
Dari empat kriteria di atas, ketemulah gue dengan rumah ini:</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.airbnb.com/rooms/26961293?s=51"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1197" height="432" src="https://2.bp.blogspot.com/-9TwqKKZiYTA/XFmOxZK8InI/AAAAAAAAEUE/vbkFmu87PmEqEG19wfvM9hcdvyzX9kvVACLcBGAs/s640/Screen%2BShot%2B2019-02-05%2Bat%2B20.25.04.png" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: yellow; font-family: Circular, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">https://www.airbnb.com/rooms/26961293?s=51</span></div>
<div>
<span style="background-color: yellow; font-family: Circular, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span></div>
<div>
Inilah opsi termurah yang bisa gue dapatkan, cuma 3 menit dari stasiun subway terdekat dan muat untuk 6 orang. Perlengkapan masak dan mesin cuci juga ada. Pokoknya memenuhi semua kriteria gue dan yang penting masuk budget. Dan akhirnya gue booking rumah Paul ini. Total 6 juta untuk 7 malem. Not bad, huh?</div>
<div>
Gue agak deg-degan juga pas booking sebenernya. Takutnya zonk gitu kan. Jadi gue lumayan ngabisin waktu banyak buat research Airbnb ini, bacain review-reviewnya satu persatu, karena lu ga punya info reliable apa pun selain review dari orang-orang pernah nginep di sana. Dan review rumah Paul ini lumayan bagus dan udah banyak juga yang nginep di sana. </div>
<div>
Reviewnya nanti ya, yang pasti gue SANGAT MEREKOMENDASIKAN rumah Paul ini buat kalian yang mau ke Seoul :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>3. Visa</u></b></div>
<div>
Satu lagi hal yang paling penting, VISA. Percuma lah udah ngebook pesawat dan penginapan kalo visanya ga ada!! Makanya gue brb ngurus visa. Sebenernya kalo mau gampang, banyak agen travel yang nyedian jasa bikin visa jadi ga perlu repot bolak-balik ke kedutaan. Tapi setelah gue liat, biasanya mereka pasang tarif lebih tinggi dari harga visanya, sekitar 200-300 ribuan. Lah, keluarga gue kan banyak ya orangnya, ada 6 orang, lumayan juga 1.2 juta buat ngurus visa. Akhirnya gue memutuskan untuk ngurus visa sendiri meski harus merelakan cuti gue #sayangkeluarga. </div>
<div>
Sebenernya ga ribet banget sih ngurus visa, infonya udah ada di web dan banyak juga blog yang ngebahas tentang tips mengurus visa, salah satunya yang gue jadikan pedoman adalah</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<a href="https://lonelytraveler.blog/2018/02/09/tips-agar-visa-korea-mu-disetujui-disertai-panduan-syarat-pengajuan-dan-mengisi-formulir-aplikasi-visa-korea-2018/">https://lonelytraveler.blog/2018/02/09/tips-agar-visa-korea-mu-disetujui-disertai-panduan-syarat-pengajuan-dan-mengisi-formulir-aplikasi-visa-korea-2018/</a></div>
<div>
<a href="https://www.ngasakorea.com/cara-mengisi-formulir-aplikasi-pengajuan-visa/">https://www.ngasakorea.com/cara-mengisi-formulir-aplikasi-pengajuan-visa/</a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
disitu udah lumayan lengkap kok jelasinnya. Tapi emang dasar anaknya parnoan, banyaak banget khawatirnya. Untung ada temen SMP (shout out for Assa!) yang kerja di kedubes korsel jadi bisa nanya-nanya ke dia tentang kebingungan gue seputar pervisaan ini. D-day gue ke kedubes itu agak menegangkan sih, soalnya dokumennya langsung diperiksa di loketnya gitu kan, takut kurang sesuatu dan udah siap-siap minta orang-orang Jakarta (a.k.a Ortu) stand by kalo butuh apa-apa. Alhamdulillah, semuanya lancar dan gue diminta nunggu seminggu sampe dapet pengumuman visanya di-approve atau engga. </div>
<div>
Nah, seminggu penantian itu juga stressful banget (yaampunnis, lebay banget emang). Gue udah mikir macem-macem aja, gimana kalo visanya ga di-approve, gimana kalo gue salah nulis formulir, dll. Dan kelegaan ketika visa lu diapprove tuh.... puas banget rasanya! Alhamdulillah, satu langkah lebih dekat ke korsel.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>4. Itinerary</u></b></div>
<div>
So, we went deeper to what we want to do in South Korea if we get there. Sebenernya itinerary ini bagiannya Shofi, bagi tugas karena sengguh gue ga punya waktu sebanyak itu buat research tempat wisatanya juga. Hidup buruh itu keras bung, hehe. Kalau itinerary mah, sesuai selera masing-masing traveler ya, dia mau dapet apa di tripnya kali ini. Karena kita first timer di Korea, kita fokus ke main tourist attraction-nya Korea terutama Seoul karena obyek wisata di korsel tuh banyak banget!! Bahkan gue udah spare waktu 4 hari full di Seoul aja masih banyak yang ga kesentuh cuy. Intinya itinerarynya difokuskan ke Seoul (4 hari) sama Everland di Gyeonggi (1 hari full) dan Nami Island (1 hari full).</div>
<div>
Oh ya, trip ini tuh gue ga pake guided tour (tapi pas ke Nami Island, kita pake sih) karena kita pengen lebih leluasa aja dari sisi waktu dan tenaga, selain dari sisi biaya yang pasti lebih murah daripada ikut tour gitu. Apalagi ada manusia rewel di keluarga gue yang rada susah diajak kompromi, kalo ngambek kan bisa ditinggal di penginapan aja, wkwk.</div>
<div>
Referensi itinerary juga banyak banget di google, tinggal disesuaikan dengan selera pribadi aja. Tapi yang paling banyak gue baca in particular adalah <a href="https://www.havehalalwilltravel.com/">https://www.havehalalwilltravel.com</a> karena main targetnya adalah muslim traveler. Jadi, banyak banget info berguna yang muslim harus tau ketika traveling ke luar negeri, kaya lokasi tempat sholat, restoran halal, snack halal, dan travel hack bermanfaat lainnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>5. Tiket atraksi/tempat wisata</u></b></div>
<div>
Sebagai catatan, kebanyakan tempat wisata di korea tuh berbayar. Bisa juga kalo lu mau ambil opsi tempat-tempat yang free entry atau cuma liat-liat suasana tanpa mencoba masuk, tapi gue sih bilang sayang banget udah jauh-jauh ke korea tanpa masuk ke atraksinya. Tapi karena pengen hemat biaya juga, gue dan Shofi udah cari-cari harga tiket masuknya pas nyusun itinerary untuk estimasi budget. Dan (ternyata) kebanyakan tiket-tiket tersebut udah bisa dibeli sebelumnya dari website-website 3rd party yang jadi agen tiketnya, dengan harga lebih murah daripada beli OTS! Gue memutuskan untuk memakai Klook (<a href="https://www.klook.com/id/">https://www.klook.com/id/</a>) untuk membeli semua tiket-tiket yang gue butuhkan. </div>
<div>
Gue sukaaaak banget sama Klook dan setelah baca-baca, dia emang salah satu agen tiket atraksi terbaik yang ada sekarang. Pertama, karena klook itu lengkap, segala tiket yang gue inginkan ada di sana DENGAN HARGA LEBIH MURAH. Kedua, karena namanya udah cukup besar, proses penukaran tiket atau redemptionnya relatif lebih mudah. Biasanya tinggal diliatin aja, bahkan kalo di Namsan Tower, dia ada loket khusus buat tiket dari Klook. Memudahkan banget kan? Tiket-tiket yang gue beli dari Klook adalah:</div>
<div>
<ul>
<li>AREX Incheon Airport Express One Way Ticket. Jadi, ini tuh tiket trasnport kereta dari bandara dari Seoul. Kalo lu liat peta, Incheon tuh rada jauh dari pusat kota, jadi lu masih harus mikir transport dari bandara ke Seoulnya. Nah, kereta ini salah satu opsinya. Kalo beli langsung di counternya, harganya kalo ga salah 8000 won (=104 ribu). Di klook gue cuma bayar 80 ribu!</li>
<li>Everland 1 Day Ticket</li>
<li>Shuttle bus transfer between Seoul and Everland. Karena Everland itu ada di luar kota Seoul, kalo naik umum biasa, bisa makan waktu 1-1.5 jam kesana (itu pun kalo ga nyasar). Makanya kita memutuskan untuk ikut shuttle bus</li>
<li>Nami Island + Rail Bike + Garden of Morning Calm by Ktourstory. Ini kita ikut guided tour (sebenernya ga guided banget, karena kita dikasih banyak waktu bebas juga) karena Nami Island itu pulau lain lagi yang rada ribet kalo haris kesana sendiri.</li>
<li>N Seoul Tower Ticket - Klook Exclusive Lane</li>
</ul>
<div>
Btw, udah panjang juga ya tulisannya, fyuh :")</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>6. Wi-fi Pocket</u></b></div>
<div>
Ini juga penting! Lu di negara orang, ga kenal siapa-siapa, yang pasti connectivity penting banget, minimal untuk jaga-jaga, nyari jalan kalo nyasar. Alhamdulillahnya, zaman canggih sekarang udah banyak banget jasa penyewaan wifi pocket yang bisa kita bawa dan pake di belahan bumi mana pun. Di trip ini, gue pinjem wifi pocket ke Passpod (<a href="https://passpod.com/">https://passpod.com</a>) karena banyak review bagusnya. Dan harganya juga ga terlalu mahal sih, untuk 7 hari tarifnya 490 ribu. Itu satu wifi pocket koneksi 4G unlimited dengan kemampuan konek sampe 5 perangkat. Oke banget ga? Baiknya lagi, di paketnya dia pinjemin power bank untuk jaga-jaga kalo batre wifi pocketnya abis. Ini sungguh membantu gue banget selama di Korea, jadi bisa akses map kalo lagi bingung jalan, bisa buat browsing juga pas lagi butuh hiburan di subway. Recommended!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>7. Packing</u></b></div>
<div>
Seminggu sebelum berangkat, baru berasa adrenalinnya "Yaampun, kita beneran mau ke korea ya", kayanya tiap hari ada aja yang ngomong kaya gitu di rumah :") Karena kita ke Korea pas lagi musim dingin, dan menurut banyak sumber, Januari itu puncak-puncak dinginnya Korea, jadilah kita siap-siap ekstra soal baju. Untung ortu gue adalah survivor musim dingin Jepang selama belasan tahun, jadi mereka tau baju kaya gimana yang harus dibawa kesana. Pokoknya kalo kata ummi gue, pake baju yang bikin hangat di dalam (2-3 lapis, lapis luarnya sweater yang hangat) dan paling luar pakai jaket yang fungsinya untuk menahan angin. Bawa juga sarung tangan, syal, topi untuk yang mau melindungi kepala dari dingin. Jadilah gue bawa satu jaket kedap angin, 3 sweater, 3 kemeja/kaos, 3 legging, 2 rok, 1 sepatu dan peralatan lain sebagaimana biasa travelling. Handuk udah disediain dari penginapan jadi lumayan mengurangin bawaan. Skincare terutama lip balm dan pelembab penting banget, karena muka gue super rusak selama disana gara-gara kena angin, dingin wkwk. Trus lesson learned gue dalam berpakaian selama musim dingin di Korea adalah pakai masker! Karena anginnya itu loh, jahat banget. Bisa ditutup bagian mata ke bawah pake syal, tapi jauh lebih praktis kalo pake masker.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><u>THE DRAMA PART</u></b></div>
<div>
Here comes the climax part dari tulisan Part 1 ini. Jadi, dramanya adalah 5 hari sebelum berangkat, kita sekeluarga pergi ke rumah nenek, silaturahmi seperti biasa. Adek cowo gue, Hilmi, masuk kamar karena masu tidur siang. Ngantuk katanya. Setelah beberapa jam tidur siang, nenek gue bilang "Kayanya Hilmi demam deh". Setelah ummi gue cek, ternyata dia emang demam tinggi banget. Pas coba dibangunin, dia malah meriang dan kejang-kejang gitu. Ga bisa gerak, sesak nafas, dan demam tinggi banget. Paniklah semua orang. Hilmi dibawa ke rumah sakit dan diperiksa macem-macem, sampe akhirnya malem itu diputuskan dia harus dirawat inap untuk observasi lanjut. </div>
<div>
Singkat cerita, ternyata Hilmi kena demam berdarah. Dan kata dokternya... dia ga bisa pergi ke Korea. Jreng, jreng, jreng.. </div>
<div>
Selama Hilmi di rumah sakit, gue dan Shofi udah mikirin beberapa skenario tetang nasib liburan ke korea ini. Pertama, batal ke korea, yang adalah sangat ga mungkin karena pesawat udah dibeli (dan ga bisa diganti jadwal). Kedua, ummi dan abi jaga hilmi di rumah sakit dan sisa anak-anaknya disuruh pergi sendiri. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadinya gimana? Keputusan akhirnya adalah Abi gue yang tinggal jagain Hilmi, dan sisa kita ber 4 (ummi, gue, shofi, azzam) yang berangkat ke korea. Sedih banget sih sebenernya, ga jadi pergi sekeluarga ke Korea. Tapi abi gue udah pernah ke Seoul dan dia ada rapat penting tanggal 3 Januari yang bikin dia harus pulang lebih awal. Hilmi... gue sejujurnya gatau sih perasaan dia kaya gimana. Mungkin dia sedih, tapi anaknya selow sih. Alhamdulillah ga ngerengek minta ke Korea juga wkwk.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi begitulah plot twist dari cerita persiapan gue ke korea sekeluarga. Seru ga? wkwkw</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selanjutnya gue bakal cerita apa yang kita berempat lakukan selama di Korea plus spamming foto-fotonya. Stay tunes!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Anisahhttp://www.blogger.com/profile/03331794797261547451noreply@blogger.com2